Tanpa mengurangi rasa hormatku kepada para Dokter, Arsitek dan Polisi🙏🏻 Cerita ini terinspirasi dari banyak hal, mulai dari drama korea, film, dan kasus-kasus yang pernah terjadi.
Jika ada kesalahan dalam cerita mengenai cara penanganan, obat, juga penyakit. Tolong tegur saya dengan sopan🙏🏻
Cerita ini mungkin akan lebih singkat dan padat dari sebelum di revisi. Ada bagian yang di ubah, di tambahkan, bahkan ada bagian yang saya buang.
Yang tidak suka dengan genre seperti ini, harap pergi dengan damai tanpa meninggalkan hate komen.
Judul saya ubah. Setelah di pikir panjang lebih baik mengubahnya saja.
Judul awal : DOCTOR ARCHITECT
Judul skrg : TETAP BERSAMAHAPPY READING
🥀☕️
"Ada apa ini?" Fawnia bergumam pada saat melihat kekacauan yang terjadi di IGD. Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa itu baru saja selesai pada shiftnya. Dia berniat turun untuk menemui sahabatnya, Kira. Namun, yang dia dapati adalah sebuah kekacauan.
Banyak dokter yang bergegas cepat. Berlari-lari. Para suster pun tak kalah lincahnya. Beberapa pasien berhelm proyek terlihat pincang dan luka-luka. Tubuh mereka kotor penuh debu.
"Terjadi kecelakaan proyek bangunan, Dok. Beberapa korban mengalami luka ringin. Dan satu korban mengalami luka serius." Suster di meja resepsionis menjelaskan setelah tak sengaja mendengar gunggaman Fawnia.
Fawnia melangkah pada meja resepsionis, ingin mengetahui lebih banyak apa yang sudah terjadi. "Kecelakaan proyek?" Ia ulangi kalimat suster itu, takut jika dirinya salah mendengar.
Pintu IGD depan terbuka lantang tepat di ujung kalimat Fawnia. Menampakan Kira berlarian sambil mendorong brankar. Petugas ambulan pun turun tangan ikut membantu. Semua yang menghalangi jalan pada minggir mempersilahkan mereka untuk lewat.
"Satu, dua, tiga!" ucap mereka serentak bersama memindahkan tubuh pasien itu ke brankar yang sudah di sediakan rumah sakit.
Langsung saja Kira periksa semua anggota tubuh pasien itu. Dia pakai Stetoskopnya, mulai menyentuh dada untuk mengecek detak jantung. Kira menoleh pada bagian tangan kiri pasien. Terdapat besi beton setebal 8 mm tertusuk di bagian telapak hingga tembus ke punggung tangan.
"Arza!" Kira berteriak memanggil temannya, seorang Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi, atau di kenal dengan nama Dokter Spesialis Tulang.
Buru-buru Arza berlarian mendekati Kira di brankar tak jauh dari keberadaannya. Cepat, sangat cepat Arza menanganinya. Bahkan tanpa di suruh pun Arza seakan tahu apa yang harus dia lakukan.
Di ujung ruangan, Fawnia hanya bisa berdiri menonton itu semua. Dia tidak bisa membantu, atau mendekat. Lagi pula tak ada wewenang dia di tempat ini.
Fawnia berniat untuk pulang saja. Dia tak mau mengganggu Kira saat sedang bekerja. Namun, langkah Fawnia terhenti saat dia tak sengaja menemukan seorang pria berbedan besar sedang berdiri diam beberapa meter dari Kira yang sedang sibuk pada pasiennya.
Fawnia ternganga dengan nafas tertahan, dia terkejut saat menyadari jika pria berbadan besar itu adalah Jigel. Teman SMAnya. Tunggu dulu, dia ingat Jigel adalah seorang Arsitek yang bekerja sama dengan.. Marva.
KAMU SEDANG MEMBACA
TETAP BERSAMA [DIROMBAK]
Teen FictionFawnia, dia adalah seorang Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa. Dia bekerja di rumah sakit milik Kakaknya. Berita mengenai kecelakaan proyek tak sampai di telinga Fawnia maka saat ia berniat menemui sahabatnya, Kira di IGD. Psikiater itu pun terkejut me...