|•|CUE 01 🍪

103K 2.8K 55
                                    

⚠️ PROSES REVISI ⚠️

YANG SUDAH DIREVISI AKU KASIH TANDA [✅] YA.
JADI KALAU ALURNYA MASIH AMBURADUL MOHON PENGERTIANNYA.
TERIMAKASIH.

HAPPY READING 💗.



🍪

Terlihat seorang gadis cantik berambut pirang sedang menikmati indahnya sore hari ini. Gadis itu sangat menyukai senja. Tak cuma indahnya langit yang menjadi alasan gadis itu menyukai senja, tapi ada kenangan indah yang menjadi alasan terkuat ia menyukai senja.

Dulu, hampir setiap hari ia pergi ke pantai untuk melihat sunset yang cantik bersama kedua orang tuanya. Namun semenjak takdir memisahkan mereka, ia jarang menikmati momen indah itu. Bukannya membenci senja, ia malah sangat menyukai keindahan tersebut.

Merasa puas, gadis itu beranjak dari tempatnya. Belum sempat ia berbalik badan, terdengar suara lembut yang memanggil namanya. "Elza..."


"Eh, bunda. Bunda mah sukanya ngagetin mulu," ucap Elza sambil mengelus dadanya karena kaget.

"Aduh maaf El, bunda ga bermaksud ngagetin El kok. Bunda cuma mau ngajak makan El." Bunda mengelus lembut pucuk kepala Elza.

"Iya, bunda. Ini juga mau makan kok," Elza pun menutup pintu balkon nya.

Melihat wajah Elza yang berbinar, bunda turut merasa senang. Ternyata hal kecil saja mampu membuat kita menjadi bahagia.

"Gimana senja hari ini? Cantik?"

"Alhamdulillah cuacanya mendukung banget, El bisa liat senja yang cantik. Jadi sedikit ngobatin rindu El sama abi dan ummi," jawab Elza antusias.

Abi dan ummi Elza sudah meninggal beberapa tahun lalu. Sejak saat itu, Elza tinggal bersama paman dan bibinya, namun Elza menyebut mereka dengan sebutan ayah dan bunda. Hal itu dikarenakan paman dan bibi Elza yang menginginkannya.

"Alhamdulillah. Gimana kalau besok kita jenguk mereka? Udah lama ngga ke sana," tatapan bunda sendu. Ia teringat dengan kenangan dengan orang tua Elza.

"Ayok, El juga udah kangen banget sama mereka. Sekalian curhat sama mereka, hehe."

"Pasti banyak banget ya hal yang mau diceritain? Ya udah, sekarang kita makan dulu yuk. Bunda udah masakin masakan kesukaan El," ajak bunda.

"Wah, terimakasih bundaku sayang. Ya udah yuk, langsung meluncur. Telur baladoo, i'm coming," ucap Elza kegirangan.

Mas, mbak. Anak kalian sudah tumbuh besar menjadi wanita kuat. Kalian pasti bangga lihat anak kalian di sini.

🍪🍪🍪

Tok... Tok... Tok...

Suara ketukan pintu itu terus saja terdengar. Hal itu membuat Elza menjadi terganggu. Padahal, ia baru saja ingin beristirahat setelah menjalani aktivitas yang padat di kampusnya. Akhirnya Elza pun memilih untuk berdiri dan membukakan pintunya.

Cinta Untuk Elza | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang