|•|CUE 24 🍪

13.9K 779 14
                                    

Jangan lupa vote dan komen yaa bestiee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen yaa bestiee

Jangan jadi silent readers 👀.

Happy Reading my cookie💗.




•🍪•

Athar pun memutuskan untuk kembali menyelesaikan pekerjaannya, begitu juga dengan si kembar. Setelah semuanya selesai, Gus Zayyan memerintahkan Abizar dan Zhafran untuk mengambil makanan di ndalem. Saat mereka melewati dekat asrama putri, mereka mendengar suara seseorang yang membuat Abizar dan Zhafran terkejut bukan main.

"Tapi ini kan berbahaya buat Ning Elza."

"Lo harus nurut sama perkataan gue, kalau nggak lo terima akibatnya."

Karena syok dengan pendengar mereka, Abizar mencoba untuk mendekat agar tahu siapa yang telah berbicara seperti itu. Namun sangat disayangkan, ketika ia sampai sudah tak ada lagi siapapun di sana.

Zhafran ikut membantu mencari, siapa tahu mereka belum terlalu jauh dari sana. Akan tetapi usaha mereka sia-sia, Abizar dan Zhafran tidak menemukan siapa orang yang telah berbicara sepet itu. Karena takut orang di aula menunggu lama, mereka segera kembali melanjutkan perjalanan.

Sesampainya di aula, Abizar lalu menarik tangan Gus Zayyan menjauh dari semua orang. Ia pastikan di sekitar mereka tidak ada orang satupun. Melihat hal itu Gus Zayyan menjadi kebingungan.

"Ada apa Bi? Tidak biasanya kamu seperti itu?"

"Zay, ada berita penting ini. Tentang bu bos," jawab Abizar sedikit berbisik.

Gus Zayyan mengerutkan keningnya, "Apa itu?"

"Tadi waktu saya pergi ke aula, saya mendenger suara orang berbicara seperti ini , "Tapi ini kan berbahaya buat Ning Elza." Lalu satunya lagi menjawab, "Lo harus nurut sama perkataan gue, kalau nggak lo terima akibatnya." Begitu Zay."

Mendengar penuturan dari sahabatnya membuat Gus Zayyan terkejut bukan main. Hatinya mendadak menjadi diselimuti gelisah. Pikirannya pun menjadi sangat kacau.

"Astagfirullah, cobaan apa ini ya Allah." Gus Zayyan menyapu mukanya kasar.

"Saya sarankan ya, kamu perhatiin makanan yang bakal dimakan sama bu bos. Cek dulu keamanannya, siapa yang masak," saran Abizar.

Gus Zayyan mengangguk paham, "Terima kasih Bi."

"Sama-sama, saya dan anggota Khaizar juga akan membantu menjaga bu bos."

Gus Zayyan tampak tersenyum mendengar perkataan Abizar. Sebenarnya hati kecilnya masih merasa tidak tenang, sekarang rumah tangga Gus Zayyan dan Elza mulai diterpa oleh masalah. Hal itu membuat Gus Zayyan menjadi lebih waspada lagi, takutnya jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Cinta Untuk Elza | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang