"Kalau memakai hijab jangan seperti itu ya cantik. Nanti kalau anak perempuan kita menirukan gaya umi nya kan yang pusing abi nya."
⚠️ ALANGKAH BAIKNYA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU DAN MEMBERIKAN VOTE SETIAP CHAPTER⚠️
Ini tentang seorang gadis yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa vote dan komen yaa bestiee.
Jangan jadi silent readers👀.
Happy Reading 💗.
✅
•🍪•
"Tidak, saya tidak menyesal. Karena perempuan itu adalah kamu, Elzaina Adiba Chessy. Perempuan yang saya tolong dan waktu itu pernah berkata tidak akan menikah dengan si kutub ini."
Blushh.
Pipi Elza mendadak cosplay menjadi tomat. Air mata yang tadinya akan turun, terhenti seketika diganti dengan ukiran senyum manis diwajahnya. Selain salting, ia juga malu ketika Gus Zayyan mengetahui bahwa dirinya pernah berkata seperti itu.
"Mas, baru aja beberapa jam halal udah bikin salting mulu. Gimana kedepannya? Bisa-bisa El dimabuk salting." Tangan Elza meninju kecil lengan Gus Zayyan.
"Oh iya, kok mas tau sih kalau El pernah bilang gitu?" lanjut Elza.
Gus Zayyan tersenyum tipis. Ia menatap Elza dan mulai menceritakan kejadian di hari itu. Setelah mendengarnya, Elza semakin malu. Karena tak kuasa menahan malu, ia langsung berlari ke dalam kamar. Gus Zayyan kebingungan melihatnya, ia pun segera masuk menyusul Elza.
Tubuh mungil Elza terbaring di atas kasur dengan bantal yang menutupi wajahnya. Melihat hal itu, Gus Zayyan duduk di atas kasur dan mencoba menyingkirkan bantal di wajah Elza. Namun, usahanya gagal karena Elza selalu saja memegangi bantal dengan erat.
"Aaaa, malu tauuu," teriak Elza terhalang oleh bantal.
"Elza, singkirkan bantal itu dari wajah kamu. Saya suka ketika wajah kamu terlihat seperti tomat itu." Tangan Gus Zayyan masih terus mencoba meraih bantal tersebut.
Karena tak kunjung dibuka, Gus Zayyan ikut berbaring di samping Elza dan memeluk tubuh mungilnya. Elza terkejut ketika ia merasa ada tangan yang melingkar di tubuhnya. Ia pun segera membuka bantal yang menutupi wajahnya.
"Ternyata kamu modus, hm?" Suara Gus Zayyan begitu merdu saat bertanya.
"Ih, siapa juga yang modus," ketus Elza.
"Buktinya saya minta buka bantal tidak mau sebelum saya peluk kamu," goda Gus Zayyan supaya pipi Elza semakin memerah.
"Enggak ya, tadi tu cuma mau liat siapa yang peluk," sangkal Elza sambil bergerak membelakangi Gus Zayyan.
Gus Zayyan terkekeh melihat kelakuan istrinya itu. Sudah dipastikan pipi Elza tidak bisa dikondisikan karena terus menahan salting. Untuk mencairkan suasana, Gus Zayyan mencoba berbincang ringan dengan Elza.