|•|CUE 19 🍪

25.7K 1.2K 18
                                    

Jangan lupa vote dan komen yaa bestiee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen yaa bestiee.

Jangan jadi silent readers👀.

Happy Reading my cookie💗.




•🍪•

"Hah? Ga mungkin. Lo pikir gue bakal terima setelah penantian panjang gue?" monolog Daisha dengan tatapan tajamnya.

Setelah mengatakan hal itu, Daisha beranjak menuju tempat wisuda sepupunya. Ia duduk di dekat keluarga Gus Zayyan. Entah apa yang merasukinya, ia sangat berani menujukkan wajahnya di depan Gus Zayyan dan keluarganya lagi.

"Zayyan," ucap Daisha mencoba untuk memanggil Gus Zayyan.

Gus Zayyan mendengar suara yang memanggilnya, tapi ia memilih pura-pura tidak mendengar. Bukannya sombong atau apa, ia sangat malas meladeni wanita seperti itu. Jika Daisha bersikap baik, ia akan memperlakukannya baik juga. Secara mereka adalah teman masa kecil dan sudah lama tidak bertemu. Walaupun merasa diacuhkan, Daisha tetap mencoba memanggil Gus Zayyan lagi. Ia tak mengenal kata menyerah.

"Zayyan, lo denger ga sih?"

"Kak, ngapain sih? Berisik tau." Sepupu Daisha menegurnya karena suara Daisha sangat mengganggu.

"Bukan urusan lo. Zayyan, lo kok putusin tali persaudaraan sih? Kita kan lama udah ga ketemu."

Elza sangat risih dengan Daisha yang selalu mengganggu suaminya. Ia mencoba untuk menegur tapi dicegah oleh Gus Zayyan.

"Tidak perlu ditegur, kita pindah saja ya?"

Elza setuju, mereka berdua pindah agar nyaman. Sementara Daisha, ia kesal ketika dia tidak ditanggapi oleh Gus Zayyan. Ia semakin benci dengan Elza.

Akhirnya momen haru pun tiba. Ning Naila dipanggil maju untuk menerima hasil belajarnya selama ini. Melihat adik iparnya wisuda, Elza teringat sesuatu. Jika saja dirinya masih berkuliah, ia pasti juga akan memakai toga. Gus Zayyan menenangkan Elza tatkala ia melihat istrinya menangis.

"Jangan menangis, nanti kamu juga akan merasakan hal ini. Ikhlaskan saja yang sudah lalu, sekarang kita memulai lembaran yang baru." Tangan Gus Zayyan menyeka lelehan air mata Elza.

🍪🍪🍪

Selesai acara wisuda, mereka akan pergi makan siang bersama terlebih dahulu di restoran terdekat. Mereka akan melepaskan rindu mereka di sana. Mereka juga mengundang ayah, bunda dan Athar agar ikut bergabung. Setelah makan siang, mereka baru akan pulang.

"Sudah selesai, sayang?" tanya Gus Zayyan kepada istrinya.

"Sudah mas," sahut Elza.

Cinta Untuk Elza | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang