Jangan lupa vote dan komen yaa bestiee.
Happy Reading💗.
✅
•🍪•
Elza menatap wajah umma, "S-saya Elza umma, dan saya melakukan itu karena..." ucapan Elza terhenti berbarengan dengan tetesan air mata yang jatuh. Ia belum sanggup untuk menceritakan semuanya.
Melihat Elza yang menangis, umma langsung meraih badan Elza lalu dipeluknya dengan hangat. Umma paham, ini belum saatnya Elza menceritakan masalahnya. Ia masih belum tenang.
"Maafkan umma nak, umma ga bermaksud untuk membuat nak Elza sedih lagi." Umma mengusap-usap kepala Elza lembut.
Dirasa sudah sedikit tenang, Elza melepaskan pelukan umma dan mulai menceritakan masalahnya. Sepanjang menceritakan masalahnya, Elza meneteskan air matanya. Tak cuma Elza, umma dan Ning Naila pun sama halnya dengan Elza. Sementara Gus Zayyan hanya mendengarkan dan terus menatap lantai.
"Ya Allah nak, sungguh berat cobaan yang kamu terima. Namun, setiap cobaan pasti ada hikmah nak." Umma kembali memeluk Elza dengan erat.
"Elza, sesungguhnya Allah selalu bersama hamba-Nya. Allah tidak akan memberikan cobaan yang melampaui batas hamba-Nya, dan setiap cobaan pasti ada hikmah. Jadi, kamu harus kuat menghadapi segala cobaan yang Allah berikan. Sesusah apapun cobaan mu, jangan sesekali kamu berpikiran untuk mengakhiri hidupmu. Seharusnya kamu meminta pertolongan kepada Allah," kini Gus Zayyan lah yang angkat bicara. Ia memberikan pengertian agar Elza tidak mengulangi perbuatan itu lagi.
"Kalau kamu berpikir mengakhiri hidup adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah, itu sangat salah. Justru kamu akan mendapatkan masalah yang lebih besar di akhirat nanti," lanjut Gus Zayyan panjang lebar.
Kini Elza mengerti, perbuatan yang Elza lakukan tadi adalah tindakan yang salah.
"Maaf," hanya itu yang dikatakan oleh Elza bernada rendah, bahkan hampir tak di dengar jelas oleh Gus Zayyan.
"Meminta maaflah kepada Allah. Sudah masuk waktu maghrib, saya permisi. Assalamu'alaikum." Gus Zayyan beranjak pergi menuju masjid di pesantren Al-Azhar. Ia sudah terbiasa menjadi imam saat sholat berjamaah.
"Waalaikumsalam," ucap umma serentak dengan Elza dan Ning Naila.
"Elza, sekarang kita siap-siap sholat yuk?" ajak umma kepada Elza.
Elza menuruti perintah umma. Ning Naila mengajak Elza sholat berjamaah di kamarnya. Mereka tidak ikut umma sholat berjamaah di masjid.
Selepas sholat, Elza berdoa dengan khusyuk. Ia meminta maaf atas semua dosa yang Elza perbuat. Saking khusyuk nya, Elza kembali menangis. Ning Naila yang mendengar Elza menangis di belakangnya turut bersedih. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya jadi Elza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Elza | End
Teen Fiction"Kalau memakai hijab jangan seperti itu ya cantik. Nanti kalau anak perempuan kita menirukan gaya umi nya kan yang pusing abi nya." ⚠️ ALANGKAH BAIKNYA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU DAN MEMBERIKAN VOTE SETIAP CHAPTER⚠️ Ini tentang seorang gadis yang...