|•|CUE 04 🍪

31.4K 1.5K 41
                                    

Jangan lupa vote dan comment yaa bestiee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan comment yaa bestiee.

Happy Reading 💗.


•🍪•

MasyaAllah, suara siapa itu? Bolehkah setiap saya ke sini saya mendengar suara merdu itu? Pinta Elza dan penuh harap.

Selepas mengobati rindu dengan abi dan ummi juga mendoakan mereka, Elza dengan telaten membersihkan makam kedua orang tuanya. Dicabutnya rumput-rumput liar dan di buangnya dedaunan yang jatuh. Bunda dan Athar ikut membantu Elza.

"Alhamdulillah udah rapi," ucap bunda.

"Iya bunda. Ya udah kita pulang sekarang?" tanya Athar hati-hati.

"Iya, bang. Abi, ummi, Elza pulang dulu ya. Elza bakal sering-sering jenguk kalian. Assalamu'alaikum abi, ummi."

"Kami pulang dulu ya mas, mbak. Assalamu'alaikum," susul bunda.

Mereka berjalan menjauhi nisan orang tua Elza. Sekarang, Elza sudah merasa sedikit lega setelah mengunjungi tempat yang ia sayang.

🍪🍪🍪

Sesampainya di rumah, mereka berbarengan dengan seorang gadis yang baru saja turun dari mobilnya. Ia melangkah menuju rumah bunda, siapa lagi kalau bukan Flo. Bunda menyambutnya dengan wajah yang ceria. Sudah lama tidak melihat Flo, ada rasa rindu di hati bunda.

"Assalamu'alaikum," ucap Flo saat mendekati mereka.

"Waalaikumsalam," timpal mereka kompak.

Flo mencium tangan bunda. Bunda pun membalasnya dengan pelukan. Elza dan Athar tersenyum melihat mereka saling berinteraksi melepaskan rindu satu sama lain.

"Flo apa kabar? Lama ga ketemu nih bunda," ucap bunda melepas pelukannya.

"Alhamdulillah baik bunda, bunda sendiri gimana?" tanyanya.

"Alhamdulillah juga baik. Eh, ayo masuk-masuk." Tangan bunda menggandeng Flo masuk ke dalam. Bunda sudah menganggap Flo seperti anaknya sendiri, karena Flo dari kecil sering main dengan Elza.

"Ehem," dehem Athar. "Anak sendiri ceritanya dicuekin nih." Lanjut Athar sambil menatap langit-langit.

"Ya enggak dong, ayok Elza, Athar," kekeh bunda.

Mereka lalu memasuki rumah megah itu. Semua ornamen yang ada, membuat suasana rumah menjadi syahdu. Perpaduan yang pas, sehingga menjadikan kesan yang aesthetic. Di ruang tamu, mereka bercanda ria. Ditambah cemilan yang tersedia menambah asik perbincangan mereka.

Cinta Untuk Elza | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang