Yang penting jangan jadi silent readers. Ini udah mau end, aku tunggu vote kalian.
Happy Reading 💗.
•🍪•
"H-hamil dok?" tanya Elza dan Gus Zayyan secara berbarengan.
"Iya mas, mbak. Umurnya baru satu minggu."
Gus Zayyan dan Elza sangat terkejut. Memang bibit Gus Zayyan tidak pernah gagal. Buktinya, baru satu minggu membuat langsung jadi saja. Sungguh mengejutkan.
Setelah diperiksa, mereka keluar dan berbincang terlebih dahulu di taman. Gus Zayyan khawatir dengan kondisi Elza saat ini. Apakah mungkin mereka akan tetap melanjutkan perjalanan?
"Mas hebat banget sih, sekali jeder langsung jadi."
"Hebat dong, siapa dulu?"
"Suami Diba, mas Izan yang paling ganteng, baik hati, ga pernah marah. Pokoknya best lah."
Gus Zayyan mengusap kepala Elza dengan lembut. "Kita tunda dulu ya ke Banten nya, mas khawatir sama keadaan kamu."
Elza terkejut mendengar ucapan Gus Zayyan. Sebenarnya ia sedih jika harus menunda untuk pergi ke Banten, tapi ia juga tidak mau membuat Gus Zayyan khawatir.
"Ya... Ya udah gapapa. Tapi Diba mau ke rumah bunda, Diba kangen sama mereka. Itung-itung juga buat salam perpisahan."
Gus Zayyan mengangguk sebagai jawaban. Setelah menelpon abah, mereka pun memutuskan untuk pergi ke rumah bunda. Baby Caka tampak anteng dan tidak merepotkan ummi nya, memang pintar anaknya satu ini.
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama, akhirnya mereka sampai juga di rumah bunda. Dengan semangat, Elza berlari menuju teras rumah.
"Zaujati, jangan lari. Ingat anak kita," ucap Gus Zayyan membuntutinya.
"Hehe, maaf mas, lupa soalnya."
Elza lalu berhenti dan melanjutkan perjalanannya dengan berjalan biasa. Ia menggandeng tangan Gus Zayyan dengan sangat erat. Sesampainya di teras, mereka berdua mengucapkan salam dan mengetuk pintu.
Tak lama, terdengar sahutan dari dalam rumah. Saat itu juga pintu pun terbuka, menampilkan sosok wanita tua berkerudung coklat. Wajahnya tampak berbinar saat melihat sosok yang ada di depannya. Wanita itu lalu memeluk erat tubuh Elza dan mencium pipi gembul baby Caka. Setelah itu, mereka diajak untuk masuk ke rumah.
"ABANG! ELZA DATANG NIH! ADA PONAKANMU JUGA!" Elza berteriak memanggil abangnya.
Dari lantai dua, tampak seseorang berlari terbirit-birit menuruni tangga. Wajahnya juga seperti berseri-seri. Dengan cepat ia memeluk adik dan ponakannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Elza | End
Teen Fiction"Kalau memakai hijab jangan seperti itu ya cantik. Nanti kalau anak perempuan kita menirukan gaya umi nya kan yang pusing abi nya." ⚠️ ALANGKAH BAIKNYA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU DAN MEMBERIKAN VOTE SETIAP CHAPTER⚠️ Ini tentang seorang gadis yang...