|•|CUE 27 🍪

14.5K 776 18
                                    

Jangan lupa vote dan komen yaa bestiee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen yaa bestiee.

Happy Reading my cookie💗.




•🍪•

"Kenapa mobil ini berbeda dengan mobil yang saya lihat tadi?" ucap Gus Zayyan dengan Abizar sedikit berbisik.

"Hah? Beneran Zay?"

"Iya. Pak, boleh saya bertemu langsung dengan pelakunya? Saya ingin berbincang sebentar."

Pak polisi mengiyakan permintaan Gus Zayyan. Ia lalu meminta Gus Zayyan dan Abizar untuk mengikutinya. Setibanya di sel penjara, pak polisi membukakan pintu sel dan meminta si pelaku untuk menemui Gus Zayyan. Pak polisi itu lalu berdiri agak jauh untuk memantau si pelaku agar tidak kabur.

"Ekhem, sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Saya Zayyan, suami dari korban Anda."

"Saya Ahmad. Apa tujuan kamu menemui saya?" tanya Ahmad tanpa basa-basi.

"Apakah benar bapak yang melakukan perbuatan itu?"

Pak Ahmad tidak langsung menjawab pertanyaan Gus Zayyan. Ia tampak berpikir dan menundukkan kepalanya. Ia juga sedikit menggaruk kepalanya. Melihat kelakuan pak Ahmad, Gus Zayyan menjadi curiga kalau ada yang janggal dengan pak Ahmad.

"Iya, kalau bukan saya pelakunya ngapain saya nyerahin diri ke kantor polisi."

"Tapi mobil yang ada di sini, dengan mobil yang menabrak istri saya tidak sama."

Pak Ahmad tampak panik ketika mendengar perkataan Gus Zayyan. Ia bingung harus menjawab apa lagi. Pak Ahmad tidak berani menatap wajah Gus Zayyan, ia terus menundukkan kepalanya.

"Iya karena saya telah mengganti mobil saya, mobil yang saya pakai tadi siang ada di rumah."

"Bukannya kalau untuk bukti harus barang asli?" tanya Abizar kepada pak Ahmad.

Pak Ahmad tidak bisa berkata-kata lagi. Ia lalu berdiri dan kembali ke dalam sel tahanan. Melihat hal itu, Gus Zayyan menjadi semakin yakin bahwa ada yang tidak beres dengan hal ini.

"Nanti kita selidiki kasus ini lebih lanjut," ucap Gus Zayyan dan mendapatkan anggukan dari Abizar.

Mereka pun memutuskan untuk pulang. Seperti perkataan Gus Zayyan sebelum pergi ke kantor polisi, ia mampir ke toko roti untuk membeli donat rasa matcha. Ia juga membelikan anggota keluarganya yang lain. Selesai urusan di sana, ia bergegas untuk pulang.

Cinta Untuk Elza | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang