RAPUH

141 7 1
                                    

Pagi ini vanila sudah menunggu bagas di taman yang sering mereka datangi.bagas datang dan berjalan ke arah gadis yang sedang duduk.

Cowok itu langsung duduk di samping vanila,gadis itu sontak kaget karna kehadiran bagas yang langsung duduk.

vanila menoleh kesamping kanan nya. "kak...."

"kenapa lo manggil gue ?"

Vanila mulai mengumpulkan mental nya,karna ia akan menanyakan tentang gressia.

Vanila menatap ke depan "kakak kenapa nggak cerita tentang gressia,ka ?" tanya vanila.

Deg!

"sial,dia tau dari mana ?" batin bagas.

"lo tau dari mana?" tanya bagas.

Vanila menatap ke arah bagas."nggak perlu tau,darimana aku dapet tentang itu"

Bagas menatap ke depan "iya,gressia arabella adalah masa lalu gue.dan orang yang gue sayang sebelum datang nya lo"

"terus kakak kenapa putusin aku ?" tanya ragu vanila.

"karna lo murahan val !"ucap bagas yang membuat hati vanila kembali rapuh.

"MURAHAN DARI MANA KAK ?" sentak vanila.

Bagas berdiri dan menghadap ke vanila."GUE LIAT LO JALAN SAMA COWOK LAIN,APA LO NGGAK NGERTIIN PERASAAN GUE ?"

Vanila paham,mungkin yang di ucap bagas adalah kakak nya.

"Dia kak agan,kak.dia baru pulang dari swiss buat ngelanjutin belajar nya.ka agan tuh kakak aku kak" jelas vanila.

"kalo merapi ?"

Vanila membuang napas dengan perlahan."dia nawarin aku pulang bareng kak "

"TERUS LO ANGGEP GUE APA VANILA !!" tegas bagas yang mulai kesal dengan vanila.

"kan disitu kakak lagi ngasih jarak buat aku "

"seterah lo mau bilang apa val "

"kak,val moho-" ucap nya terpotong dengan kalimat bagas.

"LO KALO MURAHAN NGAKU MURAHAN AJA VAL"

"nggak kak !" ucap vanila dengan mata yang mulai berkaca-kaca

"gue nyesel val,nyesel nerima lo di hati gue,nyesel bisa kenal lo.lebih baik gressia daripada lo,lo itu cuman cewek murahan,culun dan gue nggak suka sama sikap lo yang terlalu anak kecil"

Bagas menatap tajam vanila."Gue berharap lo pergi sejauh-jauhnya dari hidup gue,gue udah muak sama sikap bocil lo"

Vanila mendengarkan semua kalimat yang keluar dati mulut bagas.Apa dirinya pantas di bilang seperti itu?

Vanila masih bisa menahan air matanya.

"udah ngomong nya ?"

"udah ngatain aku murahan ?,ayo ngomong lagi kak.masih val dengerin nih" ujar vanila

Bagas melihat vanila yang wajah nya mulai sendu.Ia takut jika vanila membenci nya,tetapi gimana lagi caranya agar vanila menjauh dari sisinya.bagas takut jika vanila terus berbahaya jika terus disamping nya.

Bagas menunjuk ke arah vanila."lo jangan berharap gue bisa balik lagi sama lo !"

Vanila yang mendengar kalimat bagas barusan langsung melihat tangan nya. Gadis itu membuka gelang yang diberi bagas untuk nya.Vanila kembalikan gelang bintang itu kepada pemilik sebelumnya.

Vanila memegang tangan bagas dan memberi gelang yang pernah ia pakai."Ini aku balikin ya kak !"

"Val duluan,permisi" vanila langsung meninggalkan bagas yang masih terdiam berdiri di taman.

Saat ini air matanya lolos mendarat di pipinya.ia sakit hati dengan ucapan bagas yang di lontarkan untuk nya.

"aku benci kak bagaskara !" ujar nya dengan isak tangis.

"aku tidak pernah menyalahkan mu atas perilaku mu,ini semua salah ku karna mencintai ka bagas dengan rasa yang tulus" lirih vanila yang menyeka air matanya.

Ia rapuh sangat rapuh,hatinya bahkan tidak sekuat baja.hatinya seperti dibuat dari sehelai tisu.Sakit?.ini sakit,karna kita akan menjadi asing.
kalau seperti ini akhirnya,mungkin Vanila lebih baik tidak kenal Bagas di dalam kehidupan nya.

Menjadi asing itu tidak enak.karna kenangan nya akan datang dan menetap.bahkan lama untuk berpamitan.

Sekarang bagas tengah memukuli samsak di markas PASGA.ia menyesal trlah melontarkan kata 'MURAHAN' kepada vanila.Tetapi di sisi lain ia cemburu dan kesal karna vanila di bonceng oleh merapi.

bagas terus memukuli samsak di markas."BANGSAT !!"

"gue kenapa harus ngomong gitu sih !" prustasi bagas.

Hiks! Hiks! ,bagas menangis karna takut vanila benar-benar membenci nya,ia takut kehilangan sosok yang berwarna di hidup nya pergi kembali.

"m-maafin g-gue,val !" ucap bagas bersama isak tangis nya.

"gue bodoh val,gue bodoh !"

Malam ini bagas masih di markas PASGA,Ia masih ditemani dengan rasa sunyi,penyesalan dan kesalahan.

Mungkin vanila akan lama untuk memaafkan nya atau tidak sama sekali memaafkan nya,Bagas benar-benar menyesal untuk mengucapkan kalimat yang menurut nya sampah kepada perempuan yang baik hati.

Jika waktu bisa ia putar,Ia tidak akan melontarkan kalimat nya kepada perempuan yang ia cintai.

Maafin gue,maafin sikap gue yang udah buat hati lo rapuh.




BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang