Alexander Limario Manobal Pria tampan Rupawan yang sangat dingin dan terbilang Acuh,sedikit keras.
Kehidupan Limario yang sangat menyedihkan baginya,Setelah perceraian kedua orang tuanya dan ibunya menikah lagi dengan pria lain yang membuat Limario...
Pagi hari yang cukup cerah,mereka semua sudah berkumpul di Mansion mewah Rose,dan hanya tinggal menunggu seseorang yang belum menampakkan dirinya. Limario,pria jakung itu sepertinya sedikit terlambat.
"Apa kau sudah menelfonnya Seul" Taehyung berbisik di sebelah pria beruang itu.
"Sudah dan dia mengatakan sudah dalam perjalanan,mungkin sebentar lagi" Taehyung mengangguk. Tak lama kemudian sebuah mobil Bugatti kuning ,masuk kedalam halaman Mansion.
"Mianhe...aku terlambat" Limario keluar dari dalam mobilnya menghampiri mereka semua yang sedari tadi sudah menunggu pria itu.
"Karna semua sudah berkumpul,ayo kita berangkat" Semua orang mengangkat tangan semangat,bersiap memasuki mobil Van yang cukup besar. Taehyung memegang kendali mengemudi,dengan Rose yang duduk bersebelahan dengannya,sungguh Taehyung sangat menyukai momen seperti ini. Seulgi dan irene berada di kursi bagian tengah yang dimana terdapat 2 kursi yang berdekatan,walaupun sedikit canggung karna dirinya secara langsung sangat dekat dengan gadis bermarga Bae itu.
Di kursi belakang juga terdapat kursi penumpang panjang, yang cukup untuk beberapa orang. Limario terlebih dahulu memilih tempat paling ujung berdekatan dengan jendela,kemudian di susul Jennie yang duduk bersebelahan Limario,kemudian Jisoo duduk paling pinggir berdekatan dengan adiknya Jennie. Jennie berada di tengah-tengah Limario dan Jisoo.
Suasana di dalam mobil sedikit hening,hanya suara Rose yang sekali-kali dia bersenandung menyanyikan beberapa lagu kesukaannya. Sementara di kursi tengah Seulgi dan irene tampak canggung dengan pemikiran mereka masing-masing. Seulgi begitu kikuk ingin memulai obrolan.
Di kursi belakang,Jisoo menyibukkan dirinya dengan bermain Game,Jennie yang berada di tengah sedikit merasa kantuk,beberapa kali dirinya menguap.
Limario merasakan pundaknya sedikit terasa berat,semenjak dari tadi dia selalu melihat diluar jendela,namun saat dirinya berbalik melihat apa yang sedang bersandar di pundaknya,ternyata dia melihat gadis bermata kucing itu yang sudah terlelap di sandaran pundaknya. Jisoo cukup terkejut dengan adiknya itu,namun Limario menahan Jisoo saat dirinya akan memindahkan kepala adiknya itu. Jisoo mengangguk dengan isyarat yang Limario berikan,dia hanya tersenyum melihat adiknya berada dekat dengan pria itu.
Limario tak bergeming sedikitpun,dia tak ingin mengganggu kedamaian gadis bermata kucing itu yang bersandar padanya. Dengkuran halus mulai terasa,nafas yang berasal dari Jennie membuat Limario merasakan sapuan di lehernya. Gadis mungil itu begitu nyenyak.
Menelan salivanya berkali kali,Limario merasakan aneh pada dirinya,jantungnya berdegup tak beraturan,keringat mulai membasahi dahinya,Limario seperti susah bernafas.
Apa yang aku rasakan. Limario berkecamuk di dalam hatinya.
Setelah beberapa jam menempuh perjalanan mereka,tiba juga di pantai Gangneum. Hamparan pasir putih mulai terlihat,deburan ombak yang terdengar indah membuat mereka tak sabar ingin segera turun menikmati keindahan Pantai Gangneum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.