Pagi hari yang cukup cerah,sinar mentari yang sudah menampakkan sinarannya,membuat tubuh mungil seorang bocah menggeliat di balik selimutnya. Limario semalaman tidur dengan posisi tubuh tengkurap,akibat rasa sakit di tubuh bagian belakangnya membuat dirinya terpaksa membalikkan tubuhnya sehingga semalaman dia tak mengubah posisi tengkurapnya atau punggungnya akan semakin sakit.
Limario mengerjapkan matanya dengan mengusap bagian pinggir matanya yang terdapat sedikit berair akibat semalaman dia menangis menahan rasa sakitnya.
"Shhh... ini sangat sakit" Limario kembali meringis kesakitan saat dia mencoba mendudukan dirinya,rasa sakit yang ia harap akan redah saat sehabis tidur,malah semakin nyeri dia rasakan. Limario mengambil handuk kecilnya dan mulai masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya,Limario dengan pelan membuka kancing piyama tidurnya,setelah berhasil membukanya Limario menaruh piyama kotor itu di keranjang pakaian. Dia kembali menghadap cermin besar yang terdapat di dalam kamar mandinya,Limario mencoba melihat tubuh belakangnya yang terasa sakit dan perih,dengan sedikit membalikan tubuhnya menghadap belakang cermin,Limario cukup terkejut menengok tubuh bagian belakangnya. Terpampang jelas tanda merah sedikit kehitaman membekas di setiap guratan kulitnya. Limario tak menyangka bahwa tubuhnya akan seperti itu,dia tak pernah mengalami kekerasan selama ini,selama dirinya hidup bersama ayah kandungnya,dirinya bahkan selalu dimanja oleh ayahnya itu,tak sedikitpun kekerasan dia alami pada ayah kandungnya. Apakah memang pribahasa mengatakan bahwa ayah sambung hanya menyukai ibunya tapi tidak dengan anaknya,Limario kecil di paksa berfikir keras tentang apa yang menimpa dirinya.
"Dady... aku ingin kembali bersamamu" Suara sedih Limario begitu menelusuk batinnya,dia kembali teringat memori indahnya bersama ayah kandungnya,jika boleh memilih kembali,maka Limario memilih untuk bersama ayah kandungnya meskipun dirinya sangat mencintai ibunya. Namun setelah apa yang dialami Limario,sungguh dia tak sanggup berada di dalam lingkungan yang sebagian orang tak menyukai keberadaannya.
Limario kembali melanjutkan membersihkan tubuhnya,meskipun terasa perih akibat sabun yang baru saja dia usapkan di punggungnya,Limario mencoba menahannya dengan menggigit bibir mungilnya. Setelah beberapa menit membersihkan tubuhnya,Limario yang baru saja keluar dari kamar mandi lantas langsung menuju lemari pakaiannya dia mencari seragam sekolah yang akan ia kenakan hari ini. Setelah memakai seragamnya,Limario merapikan sedikit seprai kamarnya yang sedikit berantakan. Setelah itu Limario mengambil beberapa buku dan memasukannya di dalam ransel.
Ceklek... Suara knop pintu terbuka,nyonya Ryu yang berada di balik pintu kamar Limario tersenyum hangat padanya,melihat sang putra yang terlihat baik-baik saja,membuat nyonya Ryu memudarkan rasa cemasnya. Bagaimana tidak,semalam ia mendengar suara benturan ikat pinggang yang cukup keras,dia sangat khawatir dengan putranya yang mendapatkan hukuman dari ayah sambungnya. Ingin menghentikannya saat itu juga namun disisi lain Joo won membutuhkan dirinya berada disampingnya,sehingga nyonya Ryu tak beranjak dari kamar Joo won.
Nyonya Ryu kembali memandangi wajah polos Limario. Anaknya itu sudah sangat rapih dengan stelan seragam sekolahnya serta ransel yang sudah melekat di bahu nya. Limario kecil tak membalas tatapan ibunya,dia lebih memilih menunduk setelah apa yang dia lihat semalam,ibunya lebih memilih memalingkan wajah tanpa menoleh sedikitpun menatap iba dirinya.
"Kau sudah siap sayang" Ujar nyonya Ryu mengusap lembut rambut Limario yang sudah tersisir rapih,dengan model rambut belah tengahnya,Limario kecil terlihat sangat tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Man
RomanceAlexander Limario Manobal Pria tampan Rupawan yang sangat dingin dan terbilang Acuh,sedikit keras. Kehidupan Limario yang sangat menyedihkan baginya,Setelah perceraian kedua orang tuanya dan ibunya menikah lagi dengan pria lain yang membuat Limario...