Alexander Limario Manobal Pria tampan Rupawan yang sangat dingin dan terbilang Acuh,sedikit keras.
Kehidupan Limario yang sangat menyedihkan baginya,Setelah perceraian kedua orang tuanya dan ibunya menikah lagi dengan pria lain yang membuat Limario...
Keesokan harinya Limario seperti biasa pagi-pagi sekali dirinya sudah berada di kampus. Hari ini Limario sudah tidak memakai masker lagi,karna dirinya sudah merasa lebih baik,Limario memakirkan mobil Bugatti nya, tepat di sebelah mobil Porsche, yang pernah ia lihat sebelumnya.
Dugh... Limario menutup pintu mobilnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Limario kembali melangkah setelah menutup pintu mobilnya.
"Bukankah itu mobil Limario,wah itu wajah sebenarnya" Jisoo menutup mulutnya sendiri,merasa kagum dengan wajah Limario yang tak menggunakan masker lagi,Jennie yang mendengar celotehan Jisoo,langsung melihat kearah yang sama.
Jennie kembali merasakan desiran itu,perasaan aneh yang selalu dia rasakan saat bertemu dengan Limario.
Sangat Tampan. Gumam jennie yang membatin pria jakung itu yang baru saja melewatinya.
"Matamu bisa lepas jen,jika terus melihatnya" Ujar irene yang membuyarkan tatapan jennie terhadap pria jakung itu. Jennie menatap sinis gadis bermarga bae itu yang selalu mengganggunya.
Mereka bertiga berjalan beriringan masuk kedalam gedung kampus,Jisoo memisahkan diri karna mereka berbeda jurusan,sementara jennie dan irene memasuki ruang yang sama. Jennie kembali mengentikan langkahnya saat dirinya melihat sosok pria jakung itu yang sudah lebih dulu duduk di kursinya. Tatapan mereka sempat bertemu,Jennie kembali terpanah dengan kedua mata hazel yang begitu teduh walaupun tersirat tatapan dingin,dia juga memperhatikan bibir tebal pria itu yang begitu seksi.
Jennie kembali melanjutkan langkahnya menduduki kursi yang tepat di belakang Limario. Gadis itu mulai mengeluarkan beberapa buku yang akan ia pelajari nanti.
"Perhatian semua.... hari ini Prof. Minho tidak bisa hadir,kita hanya di beri tugas menyalin beberapa tugas yang beliau tinggalkan" Ujar asisten dosen tersebut.Semua mahasiswa mendengus kesal namun sebagian juga merasa bahagia akhirnya bisa sedikit bernafas lega tidak mendengarkan ocehan dosen yang memiliki julukan mulut besar oleh sebagian mahasiswa yang tak suka pada dosen tersebut.
Ting... Limario menerima panggilan dari ayahnya,ia segera mengangkat telfon tersebut dengan wajah bahagianya,dia sangat merindukan sosok pria itu.
"Aku baik-baik saja Dad,bagaimana dengan kabarmu" Jennie sedikit menguping pembicaraan Limario.
"Ah.. aku sangat merindukanmu Dad,mungkin bulan depan aku akan berkunjung hanya untuk memelukmu dan mengambil gambar bunga Daisy." Limario terkekeh dengan omongannya sendiri,bagaimana bisa dia sangat merindukan bunga yang bisa tumbuh dimana saja,tapi dirinya lebih menyukai bunga Daisy yang berada di negara Swiss.
Pria dingin seperti dirinya menyukai bunga. Batin gadis kucing yang berada di belakangnya,jennie tak habis pikir dengan pria yang sedang mengobrol di depannya itu.
Jennie kembali memfokuskan dirinya membaca novel yang baru saja dia beli di toko buku kemarin.
"Hay Jen,apa kau tak sibuk" Pria yang baru saja masuk kedalam ruangan langsung menghampiri jennie begitu saja. Jennie menatap malas pria itu siapa lagi kalau bukan Kai,dia selalu saja mengganggunya.