Chapter 5

4.4K 330 13
                                        

Limario membungkuk hormat pada seseorang yang berada di dalam mobil yang baru saja mengantarkannya pulang. Senyuman manis mengembang sembari tangannya melambai sesaat setelah mobil itu mulai berlalu dari hadapannya. Limario kembali mengedarkan pandangannya saat ini,helaan nafas halusnya cukup jelas memuncah,dia sangat takut menghadapi pertanyaan ibunya nanti ketika dia baru pulang di saat jam semakin sore. Kaki kecilnya melangkah cukup pelan sementara tangannya terus tercengkram di balik kedua tali ranselnya.

Limario menunduk pasrah saat kedua orang dewasa tengah menatap tajam dirinya yang siap melayangkan berbagai macam pertanyaan.

"Dari mana saja kau Lim"   Suara serak nyonya Ryu langsung tertuju padanya,Suara serak itu seperti menunjukan bahwa wanita itu baru selesai menangis.

"Mommy, maaf aku baru pulang karna..?  Belum sempat menyelesaikan kalimatnya,tuan choi langsung menarik kasar Limario.

"Karna apa ? Karna kau bermain dengan temanmu,apa kau tau Lim,kami sangat mengkhawatirkanmu ibumu bahkan tak henti-hentinya menangisimu"   Suara keras tuan Choi membuat Limario kecil bergidik ngeri,sorot mata tajamnya tak lepas menatap lekat dirinya.

"A..aku..tidak sedang bermain appa,aku mencari hyung tapi dia sudah pulang duluan"  Limario mencoba menjelaskan yang sebenarnya,mata hazelnya mulai berkaca-kaca melihat ibunya yang memalingkan wajah darinya.

"Apa kau menuduhku Lim,aku bahkan menunggumu tapi kau malah asyik dengan teman barumu itu,lihatlah eomma,appa.. Limario tega menuduhku"   Joo won yang baru saja menghampiri mereka langsung menyela penjelasan Limario. Tuan choi  mengeraskan rahangnya,tangannya yang belum melepaskan pergelangan mungil tangan Limario,semakin mencengkram kuat.

"Mommy... Ku mohon percayalah padaku"   Dengan nada memelasnya,Limario berharap wanita yang merupakan ibu kandungnya dapat mempercayainya. Semua itu hanya harapan sia-sia Limario,nyonya Ryu yang masih terlihat sedih lantas memilih untuk berlalu dari hadapannya.

"Ikutlah denganku,kau akan mendapatkan hukuman karna kau telah membuat kami khawatir dengan ulahmu sendiri"  Tuan choi kembali menarik Limario dengan cukup kasar sehingga tubuh mungilnya seperti tertarik pasrah. Limario kembali tak menyangka dengan perubahan tuan Choi,pria yang awalnya dia kenal penuh kehangatan,saat ini seolah olah pria itu berusaha membuka topengnya sehingga raut wajahnya berubah 90 derajat yang sangat sulit Limario artikan.

"Masuklah kedalam ? Tuan choi mendorong Limario masuk kedalam kamarnya,kemudian tuan choi mengunci kamar Limario dari luar.

"Renungilah kesalahanmu,kau tidak boleh keluar sebelum aku yang membuka pintu ini"    Tuan choi sedikit mengintrupsi dibalik pintu kamar Limario. Setelah itu suara pijakan kaki terdengar cukup jauh, menandakan tuan Choi sudah berlalu dari pintu kamarnya. Limario kecil yang sudah menahan air matanya sedari tadi,langsung luruh begitu saja ancaman ayah tirinya itu membuat dirinya harus di kurung di dalam kamarnya sendiri,Limario sudah mencoba menjelaskan namun mereka lebih mempercayai Joo won.

"Mommy Percayalah padaku,hiks...hiks..."   Suara bergetarnya begitu menyayat,Limario tertunduk lesu meringkuk di balik kedua lututnya yang ia cengkram begitu kuat.

Hari mulai malam,Limario yang sudah merasa lelah akibat rasa tangisnya,dia mulai tertidur setelah membersihkan tubuhnya sesaat. Pria kecil yang terlihat sangat damai memeluk gulingnya,suara dengkuran halus mulai terdengar begitu merdu.


Nyonya Ryu baru saja menyelesaikan menata makanan di meja,sudah waktunya makan malam semua anggota keluarga sudah menduduki kursi masing-masing tapi tidak dengan Limario yang masih terkurung di dalam kamarnya. Nyonya Ryu merasa tak tega dengan putranya itu namun lagi-lagi suaminya mencoba memberinya pengertian dengan dalih untuk mengajarkan kedisiplinan pada anaknya itu.

Mysterious ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang