Chapter 4

4.2K 338 9
                                        


Mobil mewah keluarga Choi tiba di Mansion, paman jang sebagai supir pribadi merasa sangat khawatir dengan keadaan Limario. Dia tak bisa berbuat apa-apa selain menuruti perintah tuannya.

Flashback on.

Joo won begitu tergesa-gesa menghampiri mobil paman jang yang sudah terparkir di depan gerbang sekolah,bocah itu sesekali melirik kebelakangnya berharap seseorang yang tak ingin ia lihat mengikutinya.

"Ayo paman jang kita pulang"   Titah Joo won yang baru saja masuk di kursi penumpang. Paman jang mengrenyit heran dengan perintah tuan mudanya,di tambah lagi dia belum melihat sosok Limario,bukankah mereka seharusnya bersama.

"Tapi tuan muda,bukankah kita harus menunggu Limario"   Joo won menghembuskan nafas kasarnya,dia sangat tak suka mendengar nama itu yang membuatnya semakin membencinya.

"Dia hanya anak tiri,dan aku tuan muda sebenarnya,jadi ikutilah perintahku,lagi pula dia bisa naik taksi atau bus"   Ketus Joo won,bocah itu sangat malas untuk satu mobil lagi dengan Limario. Paman jang hanya bisa mengangguk pasrah menuruti perintahnya,walaupun dia sangat khawatir dengan anak itu karna bagaimana pun juga Limario masih terbilang baru berada di korea,apalagi bocah itu masih terlalu kecil untuk sendirian menaiki kendaraan umum.

Suasana hening di dalam mobil semenjak paman jang memutuskan untuk berlalu dari sekolah itu tanpa menunggu tuan satunya lagi,entah apa yang akan dia katakan jika Ibu Limario menanyakan keberadaan anaknya.

"Kau tak perlu khawatir paman jang,biar aku yang menjawab pertanyaan mereka nanti dan kau cukup menyetujui apa yang akan aku katakan nanti ? Dan kau jangan pernah mengatakan yang sebenarnya nanti"   Seolah mengerti tentang apa yang di fikirkan paman jang,Joo won sedikit mengancam supir pribadinya.

Flashback end.


Joo won segera masuk kedalam mansion setelah keluar dari mobilnya,bocah sipit itu memasang wajah sedih setengah lelah.

"Aku pulang..."    Joo won setengah berteriak,suasana di dalam mansion cukup sepi,namun perlahan senyumannya mengembang saat ia melihat sosok wanita paruh baya yang masih terlihat cantik menghampirinya dengan senyuman hangatnya.

"Kau sudah pulang sayang"   Ujar wanita itu. Sedetik kemudian wanita itu seperti mencari seseorang yang seharusnya juga sudah berada bersama putra sambungnya.

"Dimana Limario,bukankah harusnya kalian bersama"    Joo won menunduk sedih saat nyonya Ryu menanyakan anaknya Limario. Wanita itu lantas menarik lembut dagu Joo won agar dia menatapnya.

"Apa kau tak bersama adikmu sayang ? Dimana dia"  Nyonya Ryu kembali menanyakan Limario.

"Mianhe... eomma ?  Joo won mengeluarkan suara sedihnya.

"Limario tak mau pulang bersamaku eomma, dia mengatakan jika dia ingin bermain bersama temannya yang baru ia kenal ? Aku memaksanya tapi dia tak mendengarkan aku"  Setelah menyelesaikan ucapannya Joo won memeluk ibu sambungnya itu,berusaha melepaskan sesak yang ia dramatisi.

"Biar eomma yang memberitahunya nanti"   Nyonya Ryu tak habis pikir dengan Limario,putranya tak seperti biasanya berperilaku seperti itu,namun melihat rasa sedih Joo won membuat Nyonya Ryu simpati padanya,dia berfikir Joo won sangat menyayangi adik sambungnya.


Skip....



Limario terlihat sangat lelah berjalan menuju halte bus yang lumayan jauh dari sekolahnya,kaki kecilnya terasa begitu pegal,tak hanya itu peluh keringat mulai membasahi keningnya.

Limario sesekali menyeka butiran keringat yang perlahan kembali menetes membasahi kelopak matanya yang terasa perih.

Krucuk...

Mysterious ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang