Chapter 22

5.1K 395 6
                                    


Jennie sangat telaten mengobati tangan Limario yang terluka,sementara Seulgi dan bambam membersihkan sisa pecahan kaca yang berhamburan di lantai.

Setelah Jennie memberikan perban pada tangan kanan Limario,dia kembali memperhatikan lekat pria bermata hazel itu yang terus menatap kosong ke depan.

"Lim,aku tau apa yang kau rasakan,dan jangan pernah mengulangi hal seperti ini lagi,aku tak ingin kau menyakiti dirimu sendiri"  Jennie menghela nafas kasarnya lalu jemarinya mengusap lembut tangan Limario yang tertutup perban.

"Apa kau tak ingin berbicara denganku,aku tau kau marah dengan keadaan,tapi ? Kau juga harus tau bahwa aku akan selalu ada untukmu"   Limario memandang sendu Jennie yang berada di dekatnya,lidahnya keluh untuk sekedar berbicara,kesedihan yang membuncah membuatnya hanya terisak.

Grapp...

Limario langsung memeluk tubuh Jennie dengan tiba-tiba,dia menumpahkan semua kesedihannya di pelukan gadis mungil itu yang terasa nyaman baginya,Jennie yang mengerti hanya membalas pelukan Limario,dia bisa merasakan tubuh Limario yang bergetar akibat terisak.

"Berjanjilah padaku kau tidak akan menyakitiku dan meninggalkanku"  Limario semakin mengeratkan pelukannya.

"Aku berjanji,dan kau juga harus berjanji tidak akan menyakiti dirimu sendiri"   Kata jennie dengan lembut yang mendapatkan anggukan dari Limario. 

♡♡♡♡♡

Seulgi dan Rose mereka berdua pulang lebih dulu,sementara Jennie memilih tinggal di apartement Limario untuk menemani nya,ia tak begitu tega dengan kondisi Limario yang masih terguncang.

Setelah membersihkan tubuhnya di kamar mandi Limario,Jennie mengambil T sirt kedodoran milik Limario dan memakainya,dengan bawahan yang hanya memakai hotpants pendek bewarna hitam.

Jennie keluar dari kamar Limario dan menemuinya yang sedang menonton tv diruang tengah,Jennie cukup sumringah saat melihat senyuman Limario yang tersenyum padanya saat ia menghampirinya.

"Kemarilah duduk di sebelahku"   Limario menepuk tempat kosong di sebelahnya,dan Jennie dengan senang hati langsung mendudukkan bokongnya di sebelah Limario.

Limario masih mengembangkan senyumannya,ia merasa ketenangan saat bersama Jennie wanita yang dia sukai.

Jennie yang melihat Limario yang terus tersenyum padanya,dia hanya membalas senyuman itu.

"Apa kau sudah merasa tenang Lim"   Ucap Jennie memastikan.

"Sudah,dan itu berkat kata-kata sihirmu yang membuatku merasa tenang"  Jennie bersemburat merah di wajahnya ia tersipu malu saat Limario mengatakan itu. Limario yang melihat perubahan wajah Jennie yang seperti kepiting rebus,dia sedikit terkekeh.

"Kau menertawakanku"  Jennie berdecak sebal dengan kekehan Limario tanpa dosa menertawakannya.

"Lihatlah,pipimu seperti tomat matang merah"  Limario menusuk-nusuk pipi Chubby Jennie dengan telunjuknya.

"Menyebalkan"  Jennie mengembungkan pipi nya dan kedua tangannya ia lipat di depan dada nya.

"Aku menyukaimu Jennie _ yah"  Jennie membelalakan matanya terkejut.

"Mwo... bisa kau ulang lagi Lim"  Limario mengambil kedua tangan jennie dan langsung menggenggam keduanya dengan lembut.

Mysterious ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang