Sebelumnya :
Berfokus kepada Bram, anak dari Jakarya. Jakarya adalah seolah pebisnis korup yang tidak segan membunuh rakyat miskin demi proyek besarnya. Bram, Neyma, Tora dan Freddy terlihat kisah cinta yang berakhir dengan kematian Tora demi membela hak masyarakat miskin. Neyma dan Freddy melanjutkan hidup mereka. Bram juga...Namun Bram tidak lepas dari kelamnya dunia ini. Dia bertemu dengan seorang pria polos, Angga. Angga menjadi rusak karena pergaulan yang Bram perkenalkan. Angga menghamili pacarnya dan tragedi terjadi saat mereka berdua membunuh wanita itu....
Kini, Bram tidak jauh kejam daripada ayahnya.
2000...
Pembully, pembunuh, merusak orang lain dengan kebiasaan buruk. Semuanya dilakukan Bram selama hidupnya. Mungkin dia menjadi manusia paling buruk di kota saat ini dan belum mendapatkan ganjaran yang setimpal akan itu. Saat ada kesempatan untuknya menjadi lebih baik, Bram terjerumus lagi. Sex, kekerasan, korupsi, seakan melekat dalam hidupnya.
Karena urusan Bisnis Bram menikahi Zara. Semua harta berlimpah yang Bram miliki dari uang haram ayahnya akan digunakan untuk mengembangkan perusahan milik keluarga Zara. Itu satu-satunya cara Bram dapat hidup sebagai orang kaya lagi, begitu juga cara agar Zara punya pemasukan yang tidak mencurigakan. Dengan pernikahan, harga kekayaan keluarga Bram dapat "dibersihkan" dengan cara masuk ke milik keluar Zara, calon istrinya.
Zara awalnya tidak ingin menikahi pria brengsek itu, tapi karena rayuan mautnya perlahan Zara luluh walaupun hatinya bimbang. Di awal 2000 mereka menikah dengan sebuah pesta besar. Pesta meriah itu dihadiri semua kolega kerja mereka. Dua nama besar bersatu, bisnis, politik dan kekuasaan juga menyatu di pernikahan itu. Seakan masa lalu kelam Bram tersingkir seketika karena menikahi Zara sang penerus perusahaan.
Sebelumnya, Bram mengurus pergantian namanya menjadi Azi Antaraja untuk lepas dari bayang-bayang ayahnya dulu. Dengan begitu dia maupun Zara dapat hidup menjadi manusia baru, mencoba mendapatkan kesempatan kedua untuk menjadi lebih baik melalui pernikahan mereka. Zara dan Azi, sepasang suami istri yang memegang nama banyak perusahaan di kota ini.
Pesta menjadi meriah, banyak kolega bisnis mereka yang datang. Acara meriah itu diadakan di sebuah gedung besar mewah pada zamannya. Dari pagi hingga tengah malam, dari musik klasik sampai pesta dansa. Dari hidangan lokal sampai steak mewah. Pesta itu menunjukkan uang yang mereka punya tidaklah sedikit.
Saat pesta mulai sepi Bram mendatangi Angga yang sedang minum di pojok aula. Angga kelihatan lusuh, tidak sehat, berusaha menenggak alkohol yang dipegangnya walau dirinya sempoyongan.
"Kemana saja kau, aku lama tidak melihatmu" tanya Bram/Azi kepada Angga.
"Aku bekerja dengan kakakku. Selamat untuk pernikahanmu Bram" ucap Angga sambil menatap Angga dengan mata kosong.
"Namaku sekarang Azi Antaraja. Aku merubahnya untuk meninggalkan masa lalu di belakang." jawab Bram sambil minum segelas anggur.
Kontras kedua pria itu.
Bram dengan kemeja pernikahannya, Angga dengan kemeja ronyoknya. Bram dengan wajah dan rambut yang rapi, sedangkan Angga berantakan, kumis dan jenggot tumbuh tak beraturan. Bram menenggak anggur mahal, sedangkan Angga minum langsung dari botol bir.
"Seandainya aku bisa melakukan hal itu juga. Tapi kurasa kalau masa lalu kita terlanjur membentuk diri kita menjadi sesuatu yang buruk. Kita akan selamanya menjadi manusia yang buruk" sindir Angga.
"Kenapa kau murung begitu, ayolah ini pestaku. Cerialah Angga. Kau ingin ku kenalkan dengan perempuan-perempuan cantik disini?" Bram menarik tangan Angga.
"Aku hampir setahun tidak melakukan sex" ucap Angga marah dan menepis tangan Bram.
"Serius?" Bram tidak percaya mengingat Angga adalah hypersexual, (karenanya).
"Bagaimana kau bisa tenang Bram?" Angga mencengkram kerah baju Bram "Kita membunuh seseorang tahun lalu. Kita menghilangkan nyawa manusia. Kita penjahat Bram. Aku tidak bisa tenang semenjak hari itu sedangkan kau dengan santainya mengadakan pesta mewah hari ini. Kenapa? Kau yang mengenalkan ku dengan sex bebas, kenapa sekarang aku menderita tapi kau kabur dari masalah dengan menjadi suami orang."
Bram menutup mulut Angga dan menyeretnya ke gudang.
"Kau ingin hidup di penjara karena masalah itu?. Hanya kita berdua yang tahu masalah itu Angga. Semua orang sudah melupakannya. Kau harus melupakannya juga dan melanjutkan hidup seolah tidak terjadi apa-apa" ucap Bram.
"Aku tidak bisa tidur mengingat darah Marina Bram. Aku dihantui rasa bersalah dan ketakutan. Aku bukan psikopat sepertimu" maki Angga.
"Marina sudah membusuk di kuburannya. Kalau kau ingin ketenangan berdoa kepada mayatnya. Tapi kalau kau berusaha membuat hidup nyamanku hancur, aku tidak akan diam Angga. Kalau menurutmu aku seorang psikopat. Aku tidak akan segan membunuhmu juga kan?" ancam Bram.
"Agghhh" Angga yang mabuk murka. Hidupnya yang sebelumnya murni sebelum mengenal Bram kini seperti neraka. Dengan kesal dia mendorong Bram ke dinding dan ingin menonjoknya.
Lalu Bram menahan Angga. Kekuatan Bram yang masih sadar menahan Angga yang sudah mabuk berat. Bram melihat betapa menyedihkannya rekannya ini. Pikiran liarnya menang, Bram mencium bibir Angga dan membuat Angga mendorongnya, menonjoknya dan meludahi wajah Bram..
"Aku tahu kau homo bajingan. Kenapa kau rusak aku Brengsek. Kau tidak pantas baha-gia" Angga memaki, berjalan sempoyongan lalu tumbang...
10 Bulan Kemudian
Zara Hamil. Mengandung anak Bram hasil dari pernikahan mereka. Rumah tangga yang penuh kepalsuan itu berjalan sampai Zara melahirkan...
"Zaka Antaraja, nama yang bagus kan? Itu titipan dari mamaku" ucap Zara sambil menggendong Zaka yang baru dikeluarkan dari ruang bayi.
"Aku pergi dulu, ada urusan" ucap Bram (Azi)
"Mas, anak kita baru lahir. Kau tidak mau menggendongnya?" Tanya Zara.
"Akan ku gendong nanti, aku ada urusan mendadak" ucap Azi dan pergi dari rumah sakit.
Azi pergi ke sebuah rumah sakit untuk menjemput Angga yang baru "Bebas" dari rehabilitasi karena kecanduan obat dan gangguan mental berat yang dia alami. Angga keluar dari rumah sakit dan masuk ke mobil Azi dengan tenang. Dirinya tampak sehat, tidak sakit, seolah tidak terjadi apa-apa.
"Akhirnya aku bisa keluar" ucap Angga sambil tersenyum.
"Ku kira kau tidak mau melihatku lagi. Kenapa aku yang diminta rumah sakit menjemputmu ga, keluargamu mana?"
"Mereka tidak tahu aku overdosis, aku bilang kalau aku pergi pengabdian di desa selama 6 bulan." jawab Angga santai.
"Lalu mereka percaya?"
"Ya. Mereka akan lebih percaya itu daripada kalau aku mengaku membunuh pacarku yang hamil"
"Apa gunanya kau rehabilitasi di dalam sana kalau kau masih membahas masalah itu berulang-ulang" Protes Azi.
"Kita berbeda Bram, mungkin melihat mayat bagimu seperti menginjak semut kecil. Tapi aku, saat hari itu, merasa kewarasanku hilang dan mayat Marina masih membekas di ingatan ku"
"Lalu kau mau apa? Tidak ada yang bisa dirubah kan dari masa lalu kita"
Angga tertawa sendiri. Sepertinya dia benar-benar kehilangan kewarasan.
"Aku ingin ke rumah Abang pertamaku, Kak Azzam. Aku ingin melihat keponakanku yang lucu"
"Kau tidak ingin melihat anakku? Istriku baru melahirkan hari ini" ucap Azi.
"Hahah, istrimu baru melahirkan dan kau memilih menjemputku. Siapa yang kau cintai Bram, Zara atau aku?" Tanya Angga.
"Zaka, nama anakku Zaka" ucap Bram berusaha mengubah topik.
"Nama keponakanku..." Angga berusaha mengingat "Calvin, Alvin, ah iya... Arivn, Arivn Abimanna.."
![](https://img.wattpad.com/cover/326931616-288-k367177.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikan Ajaib dan Danau Tora ( Umber )
RomanceBL17+ Ini terjadi 30 tahun yang lalu. Awal 1990an saat Neyma, seorang pria pencinta film bertemu dengan 3 pria. Tora si pembuat film, Freddy si bule tampan, dan Bram pria kaya pemilik bioskop. Di tahun ini tidak mudah bagi Neyma, mencintai pria lain...