3. Pergi ke kantin

263 24 9
                                    

Aku berangkat ke kampus menggunakan kendaraan umum seperti biasa. Turun dari bus, berjalan ke gedung fakultas dan berkuliah layaknya mahasiswa normal. Tidak ada tugas hari ini, aku juga seperti biasa memuaskan dosen dengan keaktifanku di kelas dan sekitar jam 1 siang aku pergi untuk makan di kantin.

Brukk

Sebuah ransel tergeletak di sampingku dan Tora duduk di depanku dengan santai. Dia melihati ku makan tanpa bicara satu katapun, matanya naik turun melihat tanganku menyuapi mulut perlahan. Tora membuka isi tasnya dan memberikanku buku.

"Kumpulan dongeng anak-anak" bacaku dan tertawa kecil.

"Untukmu" ucapnya pelan.

"Untuk apa aku baca dongeng anak-anak" tanyaku pelan.

"Untuk membuatmu percaya pada keajaiban" jawab Tora.

Aku hanya tersenyum dan lanjut makan. Tora pergi untuk membeli makanan dan kemudian seseorang mendekat. Pria itu duduk di depanku dan tersenyum lebar.

"Halo Neyma, mana tugas ku" Itu Bram, dia menagih tugasnya yang katanya masih satu minggu.

"Belum selesai, waktunya satu minggu kan?"

"Tapi kau bilang satu hari akan selesai" Wajah Bram berubah.

"Waktu pengerjaannya kan seminggu"

Brakk, Bram menghentak meja dan menarikku dengan kesal menjauh dari kantin. Aku ingin melawan tapi tangan Bram terasa kuat dan amarahnya membantingku ke tanah. Dia jongkok dan meremas bahuku.

"Kau bilang hari ini akan selesai"

"Tapi waktu darimu kan seminggu"

Plakk, dia menamparku.

"Aku sudah atur jadwal liburan keluar kota, dan rencanaku adalah mengumpulkan tugas itu hari ini" Bram menarik kerah bajunya.

"Aku bisa titip ke teman mu besok" Jawabku.

"Tidak bisa, dosenku mau tugasnya diantar langsung oleh mahasiswa. Kalau tidak selesai hari ini maka kau akan kuhajar Ma" Bram menarikku lalu mendorongku lagi hingga jatuh ke tanah.

"Besok akan kuselesaikan" jawabku sambil menahan sakit.

Bram berjalan mundur lalu maju dan menendang ku "Besok - Aku - Liburan" Bug-bug-bug, dia menendangku dan saat itu aku melihat Tora, berlari mendekat lalu menjauhkan Bram dariku.

"Apa yang kau lakukan" Tora memegang kerah baju Bram.

"Kau siapa? ikut campur masalah kami" jawab Bram.

"Aku teman Nema, apapun yang terjadi tindakan kekerasan yang kau lakukan ini tidak benar"  ucap Tora.

"Oh begitu?" Bram melihatku "Kau punya pelindung sekarang hah?"

"Jangan mendekatinya lagi" ucap Tora dengan nada tegas.

"Aku tidak ingin berurusan dengan makhuk rendah sepertimu. Tapi dengar ini Nema, aku menunggu tugas itu sebelum jam 4 sore. Kau tahu resikonya bila terlambat"

Bram pergi dan Tora membantuku berdiri. 

"Kau tidak boleh diam saja dibully begitu" bisik Tora.

"Kalau aku bisa melawan ya aku tidak dibully Tor" jawabku dan berjalan pincang kembali ke kantin.

Tora meletakkan tanganku ke bahunya dan membantuku berjalan.

"Dia siapa?" tanya Tora.

"Bram, temanku"

"Teman? dia menyakitimu Ma"

"Dia memang begitu, aku hanya perlu mengikuti kemauannya"

"Jangan ikuti, lawan saja, aku akan membantumu"

Ikan Ajaib dan Danau Tora ( Umber )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang