- 16 ; Rencana Boboiboy

5.1K 369 28
                                    

Boboiboy Pov.

Aku mengatur nafasku, setelah lari untuk menghindar dan kabur dari Fang, itu membuatku merasa lelah.

Aku memutuskan untuk bersembunyi dibalik dinding yang ada disalah satu gang tak kukenal. Aku tak memperdulikan hal tersebut, yang kuinginkan hanyalah menjauh dan bersembunyi dari si gila Fang itu.

Setelah mengetahui Yaya disekap oleh Fang, tentunya aku tak akan diam saja. Aku berpura-pura melupakan hal yang terjadi pada Yaya dan merencanakan sesuatu untuk menyelamatkan Yaya.

Salah satu bagian dari rencanaku ialah kabur menghindar dari Fang, itulah yang saat ini kulakukan.

Soal pilihan dari Fang yang kupilih, tak mungkin benar-benar kuinginkan, itu hanyalah sebuah tipuan agar aku dapat pergi diam-diam.

FLASHBACK

"Fang, aku laparr"

Fang menatapku, "Mau makan apa?"

"Pengen Pizza!"

"Gak sehat, yang lain"

"Cih. Yaudah, ayam goreng!"

"Digorengnya pakai minyak, tetap gak sehat. Bubur aja ya?"

"Yaelah, mana kenyang sih?"

"Tiga mangkuk"

"Kurang ah, mau sate!"

"Yaudah, aku beli dulu"

Aku menatap Fang ragu-ragu, ia terlihat tak bergegas untuk pergi membeli makanan yang kuinginkan. Ia tetap bermain ponselnya.

"Lo- Ah, kamu gak beli?"

"Aku pesan online"

Aku mendengus pelan, "Haduh.. Kalo begini, gimana caranya gue kabur" Gumamku dengan sangat pelan.

"Eee.. Lama gak? Aku lapar banget"

"Enggak, pasti cepat"

"Tau darimana? Aku mau makan sekarang"

"Yaudah bubur aja"

Aku menatap Fang dengan tatapan tajamku. Mata Fang hanya terfokus pada ponselnya, ia takkan melihatku.

"Tapi boleh juga, daripada gue gak bisa kabur sama sekali" Batinku.

"Oke! Aku mau bubur lima mangkuk! Sana beli"

"Iya, kutinggal sebentar. Jangan kemana-mana!"

"Tenang aja, gue bakal kemana-mana" Batinku senang.

Aku melihat Fang yang beranjak dari ruang rawatku. Saat Fang sudah keluar, aku menunggu sebentar dan terbangun dari hospital bed. Untungnya, luka dipunggungku sudah membaik dan saat aku bergerak, itu hanya terasa perih sedikit.

Aku berjalan perlahan menuju pintu, saat aku menarik knop pintu,

"PINTUNYA DIKUNCI?!"

Aku langsung menutup mulutku dengan kedua tanganku.

Ini pasti ulah Fang, pasti dialah yang mengunci pintu ruang rawatku. Aku tak mendengar suara pintu terkunci, Fang pasti melakukannya pelan-pelan agar aku tak mengetahuinya.

Aku memikirkan cara agar aku dapat keluar dari ruanganku. Entah mengapa, mataku menyorot jendela.

"Gila! Masa gue lompat dari jendela?"

Aku berada dilantai 7. Jika saja aku berada dilantai 1 atau 2, aku masih dapat kabur lewat jendela.

"Apa gue.."

Obsessed | FangBoy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang