Waktu berlalu begitu cepat, sudah seminggu sejak Boboiboy yang mengatakan apa yang selama ini tak ingin ia ucapkan kepada Fang. Tak ada yang terjadi, semuanya berjalan dengan normal seperti hari-hari biasanya.
Boboiboy sedang berada di Kafe tempatnya bekerja. Ia melakukan pekerjaannya, mengantarkan pesanan, menghitung total harga dari pesanan, membersihkan meja dan merapihkan kursi, serta yang lainnya.
Meskipun Boboiboy melakukan semuanya dengan baik, ia merasa ada yang janggal dan hari-harinya terasa tak seperti biasanya.
"Boy, are you okay?" Tanya Nut sembari memegang bahu Boboiboy.
Boboiboy menoleh dan tersenyum tipis, "Gapapa kok"
"Daritadi- Ah, enggak. Dari kemaren kamu keliatan murung gitu, kenapa? Ada masalah?"
Boboiboy menggeleng pelan, "Gak ada"
"Yaudah deh, kalau ada masalah cerita aja ya!"
Boboiboy mengangguk.
Selepas itu, Nut melepas apron yang ia kenakan, ia mengambil tas selempang yang selalu ia bawa dan berpamitan pada Boboiboy untuk pergi pulang.
Boboiboy melambaikan tangan hingga Nut pergi keluar dari Kafe. Boboiboy menoleh kearah jam dinding yang dimana sudah menunjukkan jam pulangnya hari ini.
Boboiboy memutuskan untuk pulang, ia meletakkan apron dan beranjak dari Kafe.
Ini yang Boboiboy maksud tak seperti hari-hari biasanya, setiap ia pergi keluar, ia selalu merasa ada yang mengikutinya.
Meskipun begitu, Boboiboy selalu mencoba untuk mengabaikannya karena ia berfikir jika itu hanya perasaannya saja.
Drtt drtt
Ponsel Boboiboy berbunyi. Sang pemilik tentu merasakan getaran ponselnya pada saku celana, ia langsung mengambil ponsel dan mengangkat panggilan dari Kakaknya.
"Kak-"
"Boy, orang yang mukulin Ayah minggu lalu udah ditangkep, ternyata dia orang suruhan musuh Ayah"
"Musuh Ayah? Maksudnya?"
"Iya, biasalah perusahaan, banyak saingannya"
"Boleh fotoin orang yang mukulin Ayah?"
Tutt!
"Lah, disuruh fotoin malah dimatiin" Gerutu Boboiboy.
Setelah sambungan panggilan dimatikan, Boboiboy kembali beranjak menuju ke Apartemennya.
Tap
Boboiboy langsung menoleh kebelakang saat mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Ia berputar balik dan melangkah berbalik dari arah langkah kakinya.
Boboiboy menoleh kekanan dan kekiri karena mendengar suara langkah kaki tadi. Untuk memastikan, ia juga melihat kearah belokan yang dilaluinya namun ia tak menemukan siapapun.
Merasa tak ada yang ia temukan, Boboiboy kembali melanjutkan perjalanannya. Setelahnya, Boboiboy tiba di Apartemen dengan selamat.
Boboiboy memasuki kamar dan langsung merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur, walau niatnya ingin berganti pakaian terlebih dahulu, rasa kantuk yang mulai menyerang tak dapat dilawan hingga perlahan ia memejamkan mata lalu tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed | FangBoy ✔️
DiversosBoboiboy berencana melakukan sesuatu pada sahabatnya yaitu Fang karena sebuah masa lalu yang dialami keduanya. Rencana yang sudah berjalan bertahun-tahun dan sudah berhasil kini hancur berantakkan karena adanya orang-orang yang berhubungan dengan B...