"Gak sekalian pulsanya kak?"
"Engga mba"
"Beli paket ini dapet voucher mau kak?"
"Engga juga mba"
"Mau donasiin-"
"Engga mba, gak perlu, saya mau bayar langsung"
"Baik kak"
Jennie lagi di indomaret, membeli minuman kaleng dan juga coklat batang. Setelah selesai membayar, ia keluar dari indomaret.
Seperti biasa, di jam 8 malam, Jennie selalu nongkrong di depan indomaret. Biasanya ada kursi dan juga meja.
Pada saat Jennie ingin menarik kursi, ia diem sebentar karena melihat ada orang di tempat biasa ia duduk. Ia jadi ragu mau duduk karena di situ hanya ada satu meja dan dua kursi. Biasanya selalu sendiri duduk di sini, tapi tumben hari ini ada orang lain yang juga duduk.
"Emm maaf aku boleh duduk di sini?" Tanya Jennie.
Orang itu hanya melirikan matanya ke Jennie.
"Gak ada yang larang, duduk aja" balasnya.
Jennie bingung, tapi karena dibolehin jadi ia duduk dan mulai melakukan yang biasa ia lakukan.
Orang itu sedari tadi hanya fokus ke hp sambil menghisap rokoknya. Mereka gak ngobrol sama sekali karena sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Setelah beberapa menit, orang itu meletakkan hpnya dan kembali mengambil satu batang rokok. Saat ingin menyalakan korek, ia nengok sedikit ke arah Jennie.
"Argghh.. susah banget sih" gumam Jennie yang kesusahan membuka minuman kalengnya.
Orang itu lalu kembali melihat ke arah jalanan sambil menghisap rokok yang baru saja ia bakar. Gak peduli dengan Jennie yang kesusahan.
Jennie yang dari tadi udah capek karena gak kebuka, memutuskan untuk istirahat sebentar dan meletakkan minuman kaleng tersebut di atas meja.
Orang itu dengan reflek mengambil minuman tersebut dan membukanya dengan mudah. Setelahnya meletakkan kembali ke posisi semula.
Jennie yang melihat itu hanya bengong.
"Sama-sama" kata orang tersebut.
"Eh.. hehe makasih ya" jawab Jennie.
Jennie langsung meminumnya sampai habis. Setelah menghabiskan apa yang tadi dibeli, Jennie membuangnya ke tempat sampah. Lalu duduk kembali.
"Kamu sendirian aja?" Tanya Jennie tiba-tiba.
"Iya"
"Sering duduk di sini?" Tanya Jennie lagi.
"Engga"
"Oooh pantes, kenalin aku jennie" kata Jennie dan mengulurkan tangannya.
Orang tersebut menoleh dan melihat sebentar ke arah tangan Jennie. Lalu menatap Jennie.
"Iya salken" jawabnya.
"Dijabat kek tangannya" balas Jennie.
"Tangan gue bau rokok, mau?"
Jennie baru sadar kalau orang yang duduk bersamanya ini ternyata lagi nyebat.
"Kok nyebat si? Cewe padahal" balas Jennie lalu menurunkan tangannya.
Orang yang duduk sama Jennie ini cewe.
"Kenapa?" Tanya orang tersebut.
"Gak bagus" jawab Jennie.
Orang tersebut hanya diem dan melanjutkan merokoknya karena tanggung.
Jennie yang tidak suka dengan orang yang merokok langsung pergi dari tempat itu. Orang tersebut hanya melihat punggung Jennie dari tempat ia duduk.
•••
Jennie lagi jalan menuju rumahnya. Jalan kaki. Sebenarnya, rumahnya lumayan jauh dari indomaret, tapi ia suka jalan kaki karena belum bisa menyetir mobil.
Di tengah-tengah perjalanannya, ada mobil berhenti tiba-tiba di sebelahnya lalu membuka kaca.
"Masuk jennie"
Jennie yang tadi menghiraukan mobil tersebut, langsung menghentikan jalannya. Lalu berbalik dan melihat yang ada di dalam mobil tersebut adalah orang yang duduk sama dia tadi di indomaret. Seketika ia bingung.
"Masuk jennie, denger gak si?" Ucap orang tersebut.
"Engga perlu, makasih" balas Jennie lalu melanjutkan jalannya.
Orang tersebut akhirnya turun dari mobil dan berdiri langsung di depan Jennie.
"Minggir, gue mau pulang" kata Jennie.
"Iya makanya masuk ke mobil" balasnya.
"Ngapain??" Tanya Jennie bingung sambil menatap wajah orang tersebut yang terhalang topi.
"Masuk dulu" kata orang tersebut.
Jennie yang malas berdebat, memutuskan untuk berbalik dan jalan menuju mobil dan masuk.
Di dalam mobil.
"Kenapa?" Tanya Jennie.
"Lo gak tau waktu apa gimana?" Tanya orang itu.
"Maksud lo?"
"Jalan kaki sendirian malem-malem, cewe padahal" balas orang tersebut.
Jennie terdiam. Kata-kata tersebut persis apa yang ia katakan ke orang ini tadi.
"Rumah di mana?"
"Di tinggal"
"Alamat"
"Buat apa??"
"Gue mau anter lo ke mana sekarang kalo lo cuma diem doang?"
Jennie yang baru sadar harusnya mengarah pulang tapi dia malah lupa ngasih tau. Dan posisinya sekarang udah jauh dari perumahannya.
"Emm.. puter balik hehe, gapapa?" Tanya Jennie. Panik dikit.
"Gapapa" orang tersebut mencari arah puter balik. Walaupun udah terlalu jauh tapi gapapa.
"Hehe makasihh, rumah gue di mutiara residence blok K nomor 20" ucap Jennie.
"Lo tetangga gue?" Tanya orang tersebut.
"HAH??" Kaget Jennie.