Somi yang lagi rebahan di kamar mendengar ada yang memanggilnya dari luar. Dia langsung berdiri dan berjalan ke arah pintu kamarnya. Dan membukanya.
"Kenapa mas?" Tanya Somi ke Mas Adi.
"Ada ibu dek"
Somi langsung jalan cepat ke ruang tengah. Benar saja ada mami lagi duduk di sofa sambil menonton tv.
"Mami??" Somi menghampirinya dan langsung memeluknya.
Mami menyambut pelukan dan menbalasnya dengan nyaman. Somi melepas pelukannya.
"Mami balik kok gak bilang adek sih?"
"Kan surprise. Adek gimana? Semua lancar?" Tanya mami.
"Lancar miii, kayak biasanya aja kehidupan adek mah"
"Kakak kamu? Dimana dia?"
"Kak lalis udah sekolah lagi mi. Lebih rajin juga sekarang ahahah. Tapi.." Somi memelankan suaranya.
"Kenapa?" Tanya mami bingung.
"Kak lalis udah gak mau tinggal di rumah lagi mi" balas Somi hati-hati.
Senyuman mami yang tadinya muncul pas dengerin Somi cerita, seketika luntur ketika tau Lisa, anak sulungnya, gak mau pulang lagi.
•••
Lisa berhentikan mobilnya pas sampe di depan rumah Jennie. Mereka berdua abis nyari makan siang. Jennie yang minta Lisa untuk nemenin dia nyari makan, karena di rumah juga cuma sendirian.
Mereka berdua turun dari mobil.
"Masuk dulu gak?" Tanya Jennie sambil membuka gerbang.
"Gak usah jen, gue langsung balik" balas Lisa.
"Okeey, makasih ya" ucap Jennie.
"Tapi jen"
"Hm?"
"Lo gapapa sendirian di rumah?"
"Gue udah biasa, jadi gapapa"
"Gak perlu gue temenin?"
Jennie hanya menatap Lisa dan diem.
"Kalo gak butuh gapapa, gue cuma mau mastiin lo aman sendirian" lanjut Lisa.
Dari sebelah rumah Jennie, ada seseorang yang lagi berdiri di teras rumah. Sejak tadi, dia memperhatikan Lisa dan Jennie. Merasa Lisa mau pergi dari sana, dia maju beberapa langkah dan memanggil Lisa.
Lisa mendengar suara yang gak asing dan udah lama gak terdengar, langsung menoleh ke belakang. Jennie yang juga mendengar itu langsung nengok ke sumber suara.
"Mami?" Lisa sedikit kaget.
•••
Suasana dalam rumah sangat hening. Tak ada lagi yang bersuara. Semua hanya bisa diam dan fokus ke pikiran dan perasaan masing-masing.
"Jujur sama mami, kakak tinggal di mana sekarang?" Tanya mami dengan nada datarnya.
Lisa gak jawab sama sekali. Somi juga cuma bisa diem dan melirik-lirik ke Lisa.
"Jawab!"
Lisa yang udah muak dengan bentakan dari maminya dari tadi, memutuskan untuk pergi. Tapi baru beberapa langkah udah diteriakin lagi.
"JAWAB ATAU MAMI SITA SEMUA FASILITAS YANG KAMU PUNYA?!"
Lisa otomatis menghentikan langkahnya.
"Kakak sudah besar, harus bisa lebih dewasa dan jadi contoh yang baik, bukan seperti ini" lanjut mami.
Lisa berdecih mendengar apa yang barusan maminya bilang. Dia memutar badannya agar berhadapan dengan mami.
"Mami sendiri jadi orang tua bisa jadi contoh yang baik buat anaknya gak?"
"Kak??" Somi berdiri dari duduknya.
"Lo diem, gue gak ngomong sama lo" ucap Lisa.
"Gak bisa kan?" Lanjut Lisa sambil menatap maminya.
"Kakak gak suka diajarin sama orang yang hidupnya juga gak bener"
PLAK!
Somi meringis dan kaget melihat maminya menampar Lisa.
"Mami gak pernah ngajarin kamu untuk berperilaku tidak sopan ke orang yang lebih tua!"
"Sebenci-bencinya kamu sama mami, kamu tetap anak sulungnya mami!"
Setelah mengucapkan hal tersebut, mami pergi ke kamar meninggalkan ruang tamu. Somi dan Jennie langsung menghampiri Lisa.
"Kakak gapapa?" Tanya Somi.
Lisa gak merespon. Dia menarik tangan Jennie dan membawanya pergi keluar dari rumahnya.
"Lis-"
"Lupain semua yang lo liat barusan, anggep aja gak pernah terjadi" potong Lisa.
Mereka berdua sekarang udah di depan rumah Jennie. Lisa masih memegangi pipinya yang masih terasa panas karena tamparan yang begitu keras. Jennie menatap Lisa sedikit sendu.
"Lisa-"
"Lo masuk, istirahat. Gue balik" potong Lisa lagi.
Jennie geleng pelan. Dia maju beberapa langkah untuk mendekatkan posisinya dengan Lisa. Setelah lebih dekat, Jennie langsung melingkarkan kedua tangannya di tubuh Lisa, meluk. Dan sedikit memberi usapan lembut pada punggung Lisa. Gak lama, Jennie melepas pelukannya dan menatap Lisa.
"Gue nginep di apart lo, boleh?" Tanya Jennie.
Lisa gak respon dan cuma memberi ekspresi bertanya.
"Gue tau, pelarian lo kalo lagi keadaan kayak gini pasti ngerokok kan? Lo gak perlu rokok"
"Ada gue yang bakal jadi penenang lo malem ini" lanjut Jennie.