Happy 9k viewers, Tuk Khun!!!!!! Happy Reading <3
Note: Penulis tidak bisa membuat karakter sesuai dengan keinginan pembaca. Penulis telah melewati banyak rintangan, penelitian dan pengamatan saat menciptkan karakter. Jika karakter yang diciptakan tidak sesuai dengan selera dan keinginan pembaca, boleh menyampaikan keluh kesah dan masukan hingga penulis bisa mengoreksi pembuatan karakter fiktif yang lebih baik dan bijak di karya-karya selanjutnya. Segala bentuk kritikan, masukan dan juga komentar akan ditampung dan untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih banyak telah bersedia menjadi pembaca dan mengikuti seluruh cerita. Penulis hanya manusia biasa yang mempunyai banyak kekurangan, maka demikian pula dengan karakter fiktif yang dibuatnya. Tidak berniat menyinggung pihak mana pun. Mohon pengertiannya.
Thank you and Ily 3000, yeorobun-deul!!!
[***]
Di depan pintu masuk restoran hotel, Nabila menggendeng tangan Galih dan menarik nafas dalam menenangkan diri.
"Good luck for us, Pak."
"Mas! No more Pak, Nabila." tegur Galih menyesuaikan panggilan.
Nabila mencibir kecil namun tetap menuruti perkataan Galih, "Baik, Mas Galih."
Pikiran mereka kini hanya terpusat pada rancangan rencana mereka sebelumnya, membuat sandiwara sebagai calon suami istri di depan keluarga mereka.
Galih dapat melihat CEO dari Esabudi Corp berserta istri dan anak lelakinya disana dan ibunya sendiri yang datang didampingi Gama. Ini benar-benar pertemuan keluarga yang sebenarnya.
Bak mega bintang yang telah lama ditunggu kedatangannya, pemeran sandiwara itu langsung di persilahkan duduk sata mereka muncul.
Ada senyum bahagia nan lebar yang terbit di masing-masing orang tua melihat kemunculan mereka yang sepertinya persis seperti apa yang diharapkan.
"Kami memutuskan untuk mewujudkan perjodohan ini," buka Galih setelah mereka berbincang kecil sebelumnya. "Saya dan Nabila sepakat untuk mengenal lebih dalam satu sama lain. Harapan kami berdua, Bapak dan ibu serta mama saya dapat memberikan restu dan doa kepada kami berdua."
"Kamu serius kan, Galih?" tanya Diana dengan wajah tak percaya.
Itu hanya dua hari yang lalu mereka bertengkar hebat tentang perjodohan ini, namun kenapa sekarang keadaan sangat cepat berubah. Itu membuatnya ragu dan tak percaya.
Apa benar seperti Savanna katakana padanya? Galih itu mudah dibujuk? Lantas, siapa yang membujuk lelaki keras kepala itu dalama dua hari belakang? Sedang Ia sendiri tak melakukan usaha apapun untuk mengubah pikiran Galih. Ini tak seperti anak sulung nya yang Ia kenal selama ini. Keras kepala yang melekat erat pada sang anak seakan pupus dalam sekejab mata.
"Iya, ma. Galih serius dengan Nabila." jawab Galih dengan wajah meyakinkan. Ia menggenggam tangan Nabila di atas meja, sengaja memperlihatkan kedekatan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Untuk Pak Bos ✔
ChickLitGalih Bramantio dipaksa menikah dalam waktu tiga bulan. Sedang diumurnya yang tak lagi muda itu, tak ada satupun wanita yang terjerat asmara dengannya. Rubina, wanita yang membuatnya tertarik saat pandangan pertama. Nabila, penyanyi wanita sukses...