Menunaikan janji. Happy reading, yeorobun!!!!!! <3
[^.^]
"Panggil Savanna ke sini dan jangan biarkan orang lain masuk tanpa izin saya." titahnya.
Dari luar, Savanna terhenyak saat mendengar suara pecahan benda dari dalam ruang atasannya, maka Ia buru-buru menyusul ke sumber suara. Sea, lelaki bertato itu sedang mengutip pecahan cangkir dengan buru-buru, bekas kopi hitam masih mengenang di atas lantai sana membuat Savanna menerka apa yang sebenarnya terjadi. Hanya ada dua kemungkinan penyebabnya, Sea menjatuhkan cangkir kopi panas itu atau Galih melempar cangkir itu ke lantai.
Namun, melihat wajah pias Sea dengan bibir pucat dan tangan yang sedikit bergetar, agaknya cangkir itu melayang ke lantai dari tangan Galih.
"Sea. Keluar!!" itu Galih yang bersuara. Ia mengusir Sea begitu Savanna muncul di dalam ruangannya. Persis seperti keinginan nya.
Savanna berdiri tak jauh dari meja kerja Galih. Ia memperhatikan lelaki itu dari tempatnya berada, sesuatu terasa tak benar. Sea sudah keluar dari ruang itu lebih dari dua menit namun Galih belum memulai percakapan. Lelaki itu hanya menatapnya dalam dengan sesekali menghembuskan nafas panjang, Savanna bisa melihat amarah, kecewa dan juga kalut di wajah lelaki itu.
"How could you..." Galih tak meneruskan kalimatnya dan berpaling dari Savanna, "Saya sudah tidak penting lagi ya untuk mu, Savanna?" lanjutnya kemudian. Ia memunggungi Savanna dan menghadap kaca lebar yang menampakkan gedung-gedung tinggi dari atas sana.
"Maaf, ada apa ya Pak sebenarnya? Saya tidak paham." balas Savanna sopan.
"Kamu menghindari saya, Savanna." kata Galih langsung menusuk jantung Savanna.
Siapa yang menghindari siapa sekarang?
"Kapan saya melakukan itu?" tanya Savanna menolak mengakui bahwa Ia memang sengaja mengurangi interaksi keduanya. Rasa tak nyaman dengan perubahan status hubungan Galih dan Nabila masih mengganggunya.
"Sejak kemarin, kamu benar-benar menjaga jarak dari saya. Kamu juga mengacuhkan saya hari ini. I don't even get my lunch today. Tapi kamu tidak peduli sama sekali. Seakan saya tidak berada di kantor. Kamu berubah Savanna. Saya kecewa." racau Galih panjang lebar menumpahkan segalanya ke sebelah Savanna.
"Oh, jadi saya yang salah disini?" Tanya Savanna terdengar sinis. "Terus itu menjadi alasan bapak bisa melempar cangkir kopi pada hari pertama Sea bekerja, begitu kah? Bapak marah sama saya?!"
Mendengar perkataan Savanna, Galih langsung berbalik badan dan bangun dari tempatnya. Ia mencoba mendekat ke arah sekretarisnya namun wanita itu mundur beberapa langkah, menjauh darinya dengan sengaja.
"Savanna!!!"
Bukan itu reaksi yang Ia harapkan.
"You shut up, Galih!!" sela Savanna cepat. "This side of you make me sick!!" tambahnya pedas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Untuk Pak Bos ✔
Chick-LitGalih Bramantio dipaksa menikah dalam waktu tiga bulan. Sedang diumurnya yang tak lagi muda itu, tak ada satupun wanita yang terjerat asmara dengannya. Rubina, wanita yang membuatnya tertarik saat pandangan pertama. Nabila, penyanyi wanita sukses...