06 : Salah Sasaran

3 2 0
                                    

Peringatan! Terdapat kata-kata kasar dan umpatan. Sebagai pembaca yang bijak maka ambil baiknya saja.

So, enjoy every storyline.

So, enjoy every storyline

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING

-Cukup kamu aja yang salah sasaran, perasaan ku jangan-

"Jaga jarak," kata Seanga. "Perihal jaga jarak yang lo bilang kemarin, gue," Seanga menghentikan pembicaraan. "Nggak peduli karena gue akan tetep ngejar-ngejar lo."

Glea memukul pundak Seanga. "Nyebelin lo! Udah serius malah dijatohin."

"Salah siapa dibuat serius." Laki-laki itu tersenyum licik. "Nggak usah diseriusin, nanti kalau diseriusin balik ngamuk."

"Ga!"

"Iya pacar, kenapa?"

"Lo cowok nyebelin yang pernah gue kenal."

"Lo cewek yang berhasil buat gue bahagia setiap hari."

"Gue akan tetep nyebelin biar lo terus bahagia." Seanga memiringkan kepala dan kedua tangannya membentuk love. "Lo suka kan ngeliat gue nyebelin dan menderita? Gue akan terus ngelakuin supaya lo bahagia."

Glea yang bingung harus menjawabnya apa karena perkataan Seanga yang terlalu membuat dirinya merasa tak percaya. "Emang lo sendiri udah bahagia?"

Seanga menyenderkan tubuhnya di bangku, lalu memejamkan mata. "Kadang, dan hanya diwaktu atau keadaan tertentu."

Lalu Seanga melanjutkan pembicaraannya. "Kalau gue nggak bisa sementara, gue masih bisa buat orang lain bahagia, kenapa nggak?"

"Ya bukan gitu juga prinsipnya!"

"Kebahagiaan gue maunya gitu. Terus kalau ada yang nggak terima ya, urusan dia."

Dan keduanya menyudahi obrolan singkat tersebut. Glea berada di samping Seanga mendengarkan music. Kedua telinganya tersumpal dengan earphone. Mendadak Seanga mengambil satu earphone dari telinga Glea, memindahkannya ke telinganya sendiri.

Mereka berdua sedang berada di pinggir lapangan basket. Menikmati suasana hening dan sepinya sekolahan. Jam pulang sekolah sudah berakhir sejak dua jam yang lalu namun Seanga dan Glea masih berada di sekolahan, menemani Stella dan Leo yang mendapatkan pelajaran tambahan.

"Earphone lo baru?" Seanga bertanya.

Glea menggeleng. "Nggak, ini punya gue yang di rumah."

"Mau gue beliin yang baru?" tawar Seanga menatap Glea.

"Buat apa? Lagi pula gue masih ada satu."

"Mana? Yang lo pakai sekarang kan?" perkataannya sedikit menaikkan nada. "Lagi pula ribet pakai kabel-kabel gini," Seanga mengamati setiap kabel yang menjalar. "Liat, kabelnya aja udah ngelupas." Tunjuknya pada ujung earphone yang menancap di ponsel.

SEANGA : fall in love with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang