HALLO SELAMAT MEMBACA ENDING DARI CERITA INI.
"Ga, bangun udah siang," ucap seseorang sambil menatap Seanga yang tengah tertidur pulas di atas meja. "Masih mimpi aja." Singgungnya membuat Seanga menggeliat karena suara tersebut.
Perlahan Seanga membuka mata pandangan di depannya masih buram belum fokus sepenuhnya. Ia pun mencari sumber suara tersebut meskipun matanya masih sayup-sayup. Ketika menjumpainya terlihat seorang gadis berdiri di sebelahnya memakai baju seragam yang sama seperti dirinya. Wajah itu masih belum terlihat, Seanga mengedipkan mata sambil mencoba melihat.
Setelah pandanganya fokus Seanga mendapati Gibrel berdiri di sebelahnya sambil tersenyum ke arahnya. "Ih!" mendadak Seanga geli melihatnya.
Gibrel tertawa puas melihat raut wajah Seanga yang terlihat kecewa. "Mampus! Makannya jangan tidur mulu,"
"Apa sih lo," sentak Seanga. "Perasaan tadi cewek atau gue cuma mimpi?" ia mengangguk kepala bingung. "Bodoamat deh." Lalu membenarkan posisi dan kembali meletakkan kepala di atas meja.
"Eh, lo mau tidur lagi?" tanya Gibrel mencegah. "Ini udah saatnya buat lo,"
Seanga tidak mengerti mengenai ucapan Gibrel, mungkin karena efek bangun tidur ia tidak ingat apa-apa. "Saatnya apa sih? Pulang? Ini masih siang Gib, lo kan yang ngajarin gue buat nggak bolos."
Saat Seanga ingin meletakkan kepalanya ke meja Gibrel mendorongnya alhasil Seanga berpindah kursi di sebelahnya tadi. "Gib! Sebenernya mau lo apa?" kini Seanga sedang malas berbicara sebab dirinya mengantuk.
"Glea, Ga." Ucap Gibrel sepatah.
"Glea kenapa?" tanya Seanga menatap Gibrel tak bersemangat. "Sana minggir ganggu aja lo!" sentak Seanga emosi karena sejak tadi Gibrel berbicara tidak jelas padahal Seanga sedang ngantuk berat tapi disuruh mencerna ucapan Gibrel.
"Yakin?" tanya Gibrel. "Lo bakal nyesel kalau hari ini nggak lo akuin."
"Hih! Maksud lo apa sih, Gib?! Gue ngantuk tapi dari tadi lo ngomong nggak jelas. Intinya aja deh." Seanga sebetulnya malas meladeni Gibrel tapi semakin ke sini kok ucapan Gibrel menarik bagi Seanga. Walaupun perasaan kesal dan emosi tetapi Seanga masih mencoba mendengarkannya.
"Ini masalah lo dan Glea, hari ini atau nggak sama sekali." Kata Gibrel menampakkan wajah serius.
Tatapan Seanga menyorot matanya. "Iya terus sekarang gue harus ngapain?"
Pertanyaan aneh menurut Gibrel kode yang diberikannya benar-benar tidak masuk di pikiran Seanga. "Lo beneran nggak paham?"
Seanga menggeleng membuat Gibrel menepuk jidat dan akhirnya menatap Seanga dongkol. "Makannya dengerin, cuci muka dulu sana kalau perlu pikirannya juga dicuci."
"Ngawur! Udah intinya aja lo mau ngomong apa,"
"Cuci muka dulu, Ga!"
"Cerewet banget lo! Nggak usah, cepetan." Paksa Seanga agar Gibrel segera berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEANGA : fall in love with you
RomantikTerjebak friendzone dengan teman sekelas merupakan hal yang menyenangkan bagi seseorang seperti Seanga. Namun, tidak dengan Glea, ia harus menguatkan mental dan kesabaran setiap harinya menghadapi Seanga. Pertemuannya dengan gadis bernama Glea memb...