21 : Berbeda dan Berubah

2 2 0
                                    

HAPPY READING!!!

Setelah permasalahan kecil kemarin pagi ini Seanga melihat Glea diantar oleh Sagara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah permasalahan kecil kemarin pagi ini Seanga melihat Glea diantar oleh Sagara. Tidak ada kabar-kabar apapun dari teman-temannya, namun pagi ini ia dikejutkan oleh kedekatan keduanya yang bisa dibilang secara tiba-tiba.

Seanga melihatnya ketika Glea turun dari motor yang dibawa Sagara berhenti di depan gerbang. Seanga meliriknya sekilas Glea tampak sedang mengobrol berdua dengan Sagara sambil melepas helm dan menyodorkan kepada cowok itu.

Sepertinya Sagara mengenali dan tau jika itu adalah Seanga tetapi ia hanya sebatas melihat saja.

Tidak berselang lama Seanga sampai di parkiran Gibrel dan Leo menghampiri. Selepas memarkirkan motor Seanga berjalan ke arah gazebo yang berada tak jauh dari parkiran tersebut.

"Gue tadi lihat Glea sama," perkataan Leo berhenti sebab ia lupa nama cowok di minimarket itu. "Siapa, Gib kok gue lupa." Ia menyenggol tubuh Gibrel.

"Sagara," bukan Gibrel melainkan Seanga yang menjawabnya. "Gue udah tau kejadiannya dan gue minta lo berdua nggak usah cerita apa yang lo berdua lihat di gerbang tadi."

Melihat keanehan Seanga hari ini membuat keduanya bertanya-tanya, kemarin saat mereka pergi ke rumah Seanga selepas Seanga dan Glea saling mengobrol berdua tiba-tiba saja Glea memutuskan untuk pulang lebih dahulu. Cewek itu turun dari balkon sendiri, oleh sebab itu teman-temannya langsung curiga jika di antara keduanya sedang ada masalah.

"Lo berdua ada masalah?" Gibrel duduk di samping Seanga. "Kapan sih, Ga? Lo sama Glea nggak ada masalah?"

"Pasti ada lah momen nya, mungkin kalau mereka berdua jadian nggak mungkin ada masalah-masalah gini." Ucap Leo. "Soalnya kan kalau habis jadian biasanya jadi bucin, bucin kan bisa menjadi awal dari kebahagiaan." Imbuhnya sembari membayangkan dan tersenyum.

"Lo kira orang pacaran nggak punya masalah?" sentil Gibrel sementara Seanga tetap diam.

"Kayaknya ini yang terakhir, besok-besok lo berdua udah nggak denger cerita atau masalah kayak dulu lagi kok." Kata Seanga. Ia lalu bangkit dan melangkahkan kaki menuju kelas.

Gibrel dan Leo masih tidak paham mengenai ucapan Seanga barusan. Keduanya lekas mengejar Seanga sebelum tertinggal jauh.

"Mkasud lo gimana?"

"Gue sama Gibrel nggak paham sama ucapan lo tadi."

Seanga hanya tersenyum.

"Jangan bilang lo putus?" tanya Leo.

Pertanyaan itu menyebabkan Seanga menghentikan langkah kaki. Mendapati tatapan dari sorot mata Seanga, Gibrel lantas menyentil Leo yang sering berbicara secara ngawur dan tiba-tiba.

Jempol Seanga mengarah pada keduanya. "Cakep, itu yang gue maksud."

"Putus dari mananya? Jangan ngawur lo, Seanga aja belum bilang kalau dia suka sama Glea." Gibrel mencoba mengalihkan pembicaraan tersebut meski arahnya juga sama saja. "Cuma masalah biasanya kan, Ga? Yang biasa,"

SEANGA : fall in love with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang