"Lo jawab "ha apa" aja gue masih suka sama lo."
Seanga melempar-lemparkan bola basket ke dalam keranjang. Kini ia bersama dua temannya berada di lapangan basket komplek perumahan rumah Seanga. Sore hari mereka habiskan untuk bermain basket karena tidak ada acara penting.
"Ga, coba ceritain first date lo sama Glea kemarin." Pinta Leo yang sangat ingin tahu.
"Ngapain tanya-tanya?" balas Seanga. "Lo mau jalan sama Stella?" lanjut dia bertanya namun ketus.
Leo mengeluarkan ponselnya. "Nih liat," ia melemparkan ke Gibrel yang duduk di sampingnya.
"Apa sih?" Gibrel mengambilnya.
Layar ponsel itu menyala menampilkan sebuah chat yang beberapa kali dikirimkan namun, tidak kunjung dibalas.
"Jelas!" seru Gibrel. "Sini deh, Ga." Ia melihatkan tanda centang satu pada chat yang telah dikirim.
"Lo diblokir," kata Seanga. "Kalau gue jadi lo bakal nyerah sih, secara udah nggak dihargai."
"Mirror!" ucap Leo dan Gibrel secara bersama.
"Emang gue salah apa?" Seanga bertanya.
Gibrel mengembalikan ponsel tersebut. "Biarin nggak usah dijelasin, sadar diri aja." Katanya.
"Lo berdua mau tau nggak first date gue sama Glea kemarin?" tawar Seanga.
Leo menarik napas kasar. "Pengen gue gebuk lo, Ga."
Bukan Seanga jika tidak membuat kedua teman sejatinya emosi dengan ucapan dan tingkah lakunya.
Gibrel beranjak berdiri mengambil bola basket lalu memainkan. "Kalau lo mau cerita silahkan, kita berdua pasti jadi pendengar setia. Lo ngedumel aja kita tanggepin apalagi cerita." Ucapan yang sedikit menyinggung.
"Hehe," Seanga meringis.
"Hihihi." Sementara Leo malah meledeknya. "Cepet, jadi gimana awal mulanya." Ia mendekat.
"Lo nggak kepo, Gib?" Seanga memastikan karena Gibrel tak menghampiri ia.
"Buat apa? Masuk telinga kanan keluar telinga kiri udah cukup buat gue sama lo."
Dahi Seanga berkerut. "Maksud lo?"
Bola basketnya di pegang. "Lo bahagia karena udah cerita sama gue sedangkan gue udah cukup mendengarkan cerita lo yang kadang nggak masuk akal."
Tatapan Leo mengarah ke Seanga, bibirnya bergetar.
"Nggak usah gitu!" Seanga menabok punggung temannya itu. "Ketawa ya ketawa aja."
"Mumpung telinga gue masih mau menampung cerita-cerita lo jadi silahkan cerita." Kini Gibrel ikut duduk.
Mereka bertiga melingkar di tengah lapangan basket. Tak lupa meletakkan bola basket di tengah-tengahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEANGA : fall in love with you
RomanceTerjebak friendzone dengan teman sekelas merupakan hal yang menyenangkan bagi seseorang seperti Seanga. Namun, tidak dengan Glea, ia harus menguatkan mental dan kesabaran setiap harinya menghadapi Seanga. Pertemuannya dengan gadis bernama Glea memb...