03 : Perihal Salah

3 2 0
                                    

Enjoy every storyline.

HAPPY READING!

Di ruang guru Seanga benar-benar seperti bocah yang sedang menunggu bantuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di ruang guru Seanga benar-benar seperti bocah yang sedang menunggu bantuan. Seragamnya kotor dan wajahnya kusam gara-gara jalan kaki dari rumah. Juga keringat yang membuat seragamnya basah dan bau.

Pak Solehin berada di mejanya mencari berkas-berkas untuk diberikan pada Seanga. Setelah menemukan lalu ia memberikan pada laki-laki yang duduk menunggu.

"Ini identitas dan data diri kamu yang Bapak bawa. Nanti kamu kasih ini ke Pak Sabarudin wali kelas 12 IPA 2 karena kamu akan pindah ke kelas tersebut." Jelas Pak Solehin menyerahkan dua map pada Seanga.

Seanga menerima lalu membuka dan membacanya. Isinya benar data dirinya. "Yes!" Dalam hati ia bersemangat. "Kalau boleh tahu nih Pak, kenapa saya pindah?"

"Kamu mau tambah maju nggak?" tanya Pak Solehin pada Seanga.

Lalu Seanga memajukan posisi duduk bersama dengan kursinya.

"Bukan kamu tak suruh maju, tapi kamu mau tambah pinter nggak? Kalau di kelasnya Pak Sabarudin nanti kamu bergabung dengan siswa siswi yang pintar, jadi itu bisa merubah otak dan sikapmu."

"Otak saya pindah?" tanya Seanga kaget.

Pak Solehin meghela napas, "iya boleh, terserah mau tok pindah kemana, capek saya punya murid kayak kamu."

Seanga cengengesan. "Pindahnya sekarang Pak?"

"Besok," jawab Pak Solehin. "Yo sekarang Seanga, lebih cepat itu lebih baik. Jangan lupa barang-barang kamu yang masih ada di kelas ikut di bawa. Pindahnya nanti saja sehabis istirahat."

"Katanya sekarang?"

"Ya habis ini kan istirahat, kamu ke kelas 12 IPA 2 setelahnya." Jelas Pak Solehin yang masih sabar meskipun Seanga terus membuatnya pusing.

"Nah gitu dong, kan saya jadi paham Pak, kapan dan gimana." Balas Seanga. "Ini saya nggak disediakan minum Pak, atau camilan? Saya disini kan juga sebagai tamu." Ucapnya memancing emosi.

Raut wajah Pak Solehin berubah.

"Nggak Pak, bercanda. Kayak gitu aja dimasukkan ke hati." Katanya. "Anggap aja masuk telinga kanan keluar telinga kiri."

"Ya,"

"Kalau mau pindah kelas wajib sungkem minta maaf sama gurunya nggak Pak?"

"Ya sini sungkem sama saya."

"Bercanda Pak," kekeh Seanga. "Ya udah kalau gitu, saya mau keliling sekolah dulu." Ia beranjak berdiri.

"Mau buat masalah?" sahut Pak Solehin.

"Ya enggak Pak, Bapak nuduh saya yang jelek-jelek terus." Jawab Seanga. "Saya mau syukuran sekaligus selebrasi di kantin. Bapak mau ikut?"

"Nggak,"

SEANGA : fall in love with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang