SELAMAT MEMBACA!!!
Seanga menghampiri Glea yang duduk sendirian di kantin. Ia membawa sepiring siomay begitu juga Glea ternyata sedang menikmati siomay yang sama. "Cantik-cantik nggak punya pacar." Ucap Seanga kemudian duduk di sampingnya.
Sebab mendengar ucapan tersebut Glea menoleh. "Ga!" rengeknya. "Setidaknya gue punya inceran." Lanjutnya.
Wajah Seanga heran. "Dih, sok-sokan punya inceran nanti kalau sakit hati terus diputusin yang susah gue." Balas Seanga sambil melahap makanannya.
"Dih, siapa gue lo?" tanya Glea.
"Pacar haluan lo," balas Seanga. "Lain kali kalau mau jatuh cinta lihat dulu gimana diri lo sendiri."
"Nggak ngaca," sosor Glea karena Seanga sangat tidak berkaca pada dirinya sendiri.
"Haha, gue sih udah mulai pede ya sama diri gue sendiri." Ucap dirinya bangga. "Gini ya, Gle kalau lo suka sama seseorang mending lihat dulu orang yang selalu di samping lo." Seanga mencoba memberi sebuah kode ke Glea. Sebab saat ini Glea tidak menunjukkan reaksi apapun. Kesimpulan yang didapat Seanga adalah Glea belum membaca surat yang ia beri.
Glea melotot melihat Seanga. "Lo mau ngomong apa?" tanyanya, karena sepertinya ucapannya tadi mengarah ke persoalan perasaan keduanya. "Nggak usah di buat-buat gitu kata-katanya, kalau niat mau ngomong ya ngomong aja."
Wajah Seanga seketika berubah. "Nggak ada basa basinya sama sekali."
"Ya gue udah tau arah omongan lo!"
Realitanya sangat berbeda tak seperti yang dibayangkan Seanga. "Ngegas," ia terperangah.
Siomai tersebut sudah habis. "Lo mau kemana?" tanya Seanga ketika Glea beranjak setelah siomay miliknya habis.
"Kelas."
Mendengar nada bicara sudah tidak enak Seanga tidak mengajaknya berbicara dan membiarkan Glea pergi. Sesaat setelah Glea pergi Gibrel dan Leo datang masing-masing membawa makanan dan minuman. Melihat Seanga yang duduk sendiri keduanya menghampiri.
Leo menarik kursi lalu duduk dan meletakkan bawaannya. Begitu pula Gibrel lebih dahulu duduk dan melahap makanan itu.
"Lo berdua laper atau emang belum makan?" Seanga bertanya saat kedua temannya makan terburu-buru. "Santai, gue aja yang dari tadi bareng Glea sampai Glea pergi masih."
"Lo lemot." Sela Leo dilanjutkan meneguk es jeruk.
"Lagian lo kalau makan biasanya cepet ini dilambat-lambatin."
"Sama ayang jelas harus sopan dong, Gib."
"Terus, ngeledek lo berdua. Niatnya emang mau makan berdua tapi gue malah ditinggal."
"Ya emang kisah cinta lo begitu, Ga." Balas Gibrel yang sudah tau mengenai kisah cinta Seanga seperti layang-layang, tarik ulur. Kalau Glea sedang marah ya berarti kisah Seanga sedang tidak baik-baik saja. "Saran dari gue nggak usah cinta-cintaan. Lo sekolah, pinter, lulus, selesai."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEANGA : fall in love with you
RomanceTerjebak friendzone dengan teman sekelas merupakan hal yang menyenangkan bagi seseorang seperti Seanga. Namun, tidak dengan Glea, ia harus menguatkan mental dan kesabaran setiap harinya menghadapi Seanga. Pertemuannya dengan gadis bernama Glea memb...