Suasana di kediaman keluarga Park sedang ribut karena Kyungso sopir Zhelly yang tidak mengetahui keberadaan putri kesayangan keluarga Park ini. Sesuai dugaan Park Seojun kali ini benar benar murka."APA SAJA YANG KAU LAKUKAN SAMPAI TIDAK TAU KEBERADAAN PUTRIKU KYUNGSO!!!!", bentak Seojun sampai urat dilehernya terlihat begitu jelas.
Yang dibentakpun seketika berjengit takut sehingga dia hanya mampu menunduk tanpa menatap orang yang sedang berbicara dengannya.
"M-maafkan saya tuan, saya lengah", jawabnya dengan gelagap takut."KAU BENAR BENAR TIDAK BERGUNA!"
Plaaaakkk!!!!
Satu tamparan keras mendarat pada wajah Kyungso sehingga membuat dia terjatuh kelantai dengan keras dan jangan lupakan setitik darah keluar diujung bibirnya. Dengan langkah tegap Seojun melangkah mendekati Kyungso.
"TEMUKAN DIA SEKARANG ATAU KELUARGAMU AKAN KUHANCURKAN!!", murka Seojun.
"B-baik tuan", dengan langkah gontai dia membungkuk dan berlari untuk segera mencari keberadaan Zhelly.
"Yeobo, bagaimana ini? Kemana putrikuu.. hikss", itu Minyong yang sedari tadi hanya setia menjadi penonton akan kemarahan suaminya ini dengan sesekali meneteskan air mata khawatir pada putri tercintanya.
"Tenanglah, dia akan baik baik saja sekarang kita hubungi Hyunjin bukankah tadi pagi mereka berangkat bersama? Siapa tau Hyunjin menjemputnya dan mengajak keluar", jawab Seojun sedapatnya yang dipikir pikir juga bisa saja kemungkinan itu terjadi.
"Halo, Hyunjin kau sedang dimana nak?", tanya Seojun dibalik benda pipih miliknya.
"Aku sedang ada di kantor pa, ada apa?"
"Ahh begitu, apa kau tadi menjemput adikmu?"
"Tidak appa aku hanya mengantarnya saja tadi pagi, dan setelah itu aku menghadiri acara seminar perusahaan", jawabnya yang berhasil membuat Minyong terisak kembali karena ternyata putrinya sedang tidak berasama putra sulungnya juga, lalu kemana Zhelly pergi?
"Nak, adikmu belum pulang sampai sekarang dan dia tidak ada dikampusnya"
"Tidak ada dikampus? Bagaimana bisa terjadi? Bukankah seharusnya dia bersama pak Kyungso", jawab Hyunjin tak kalah terkejutnya.
"Tenanglah nak, selesaikan saja dulu urusanmu disana biar disini appa yang urus".
"Aku akan segera kesana".
"Tidak per-".
*tuuttt
Baru saja ingin mencegahnya namun Hyunjin langsung saja mematikan telfon tanpa mendengarkan perkataan sang ayah.
Karena memang Hyunjin sudah kalangkabut jika itu menyangkut adik semata wayangnya.Sedangkan di kediaman Mark masih dengan suasana hening setelah Zhelly menyelesaikan acara makannya lalu melanjutkan tujuan utamanya sampai dia rela mengabaikan alasan yang tepat nantinya jika orang rumah meminta alasan yang pastinya sekarang sudah sibuk mencarinya.
"Mark apa aku tidak boleh membawa buku ini untuk hari ini saja, aku janji besok akan aku kembalikan lagi padamu dan tugas ini aku pastikan selesai hari ini juga", pintanya dengan nada memelas.
"Keberatan? Kau bisa pulang", jawab Mark yang sibuk membaca laporan dari berbagai organisasi tanpa melihat ke arah Zhelly.
"Apa kau tidak kasihan sama sekali denganku Mark? Bagaimana jika appaku khawatir dan mereka sedang sibuk mencariku? Bagaimana jika mereka memarahiku?"
"Bukan urusanku".
"Ck!! Tega sekali!! Padahal aku sangat takut jika appa sudah marahh Mark dia pasti akan memukulku tanpa henti apalagi sekarang ini aku pulang telat pasti bakal dipukul habis habissan aku Mark", berusaha sedramatis mungkin dengan semua omong kosongnya itu berharap Mark tertipu dan bisa menyerahkan buku itu secara suka rela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold On For Me
FanfictionCerita sepasang kekasih konglomerat. Dimana lelaki tampan dan dingin yang tidak pernah menjalin hubungan kini telah melabuhkan hatinya pada wanita cantik, ceria, imut dan begitu cerewet. Namun siapa sangka kebahagiaan mereka harus diuji dengan penya...