#MZ 15

4 0 0
                                    




Sesuai permintaan Mark sudah membawa makanan dan susu pisang yang telah Zhelly pesan tadi.
Mereka berdua kini sedang makan bersama di ruang tengah dengan Zhelly yang asik mengunyah sambil sesekali mengomel tidak jelas perkara drama kesukaannya yang sedang dia lihat sekarang. Dan Mark hanya berperan menemani dan mendengarkan celotehan dari wanita yang dia cintai itu.

"Apa kau tidak lelah?" Tanya Mark memecahkan suasana.

"Tidak, kan aku hanya ada kelas siang saja tadi" jawab Zhelly tanpa mengalihkan pandangannya pada televisi.

"Bukan itu maksudku"  Sahut Mark.

"Laluu apa?" Kini atensinya beralih pada kekasihnya itu.

"Apa kau tidak lelah dari tadi makan sambil mengomel tidak jelas seperti itu" ketus Mark, karena memang Zhelly terus mengomel tanpa berhenti dari kegiatan makannya.

"Issshhh!! Kau ini menyebalkan sekali Markkk..."
Zhelly sedikit emosi dengan pernyataan Mark dan akhirnya memukul pelan dada bidang milik Mark, sedangkan yang dipukul hanya terkekeh meringis melihat respon wanitanya yang menurut Mark itu sangat menggemaskan.

Hening, mereka berdua kini sedang menikmati posisi saling berpelukan untuk merasakan kehangatan satu sama lain. Mereka hanyut dengan pikirannya masing masing, hingga Zhelly terpikirkan kembali hal yang dari dulu sangat dia takutkan. Bahkan karena begitu takutnya saat itu, dia ingin segera menyudahi semua secepatnya.

"Mark.." panggil Zhelly begitu pelan dan lembut kini terdengar sedikit berbeda.

"Hemm? Kenapa sayang?" Jawab Mark juga selembut mungkin.

"Apa aku boleh menanyakan sesuatu?"

"Tentu saja, katakan apa yang ingin kau tanyakan?" Kini Mark sedikit menegaknya tubuhnya tapi tetap membawa Zhelly dalam pelukannya.

"Kau adalah laki laki yang pintar, tampan, kaya bahkan multitalent. Banyak yang menyukai bahkan mengagumimu. Maksudku, kenapa kau bisa mencintai wanita sepertiku yang bah-"

"Hei kau ini bicara apa?? Sudah berapa kali aku katakan padamu kalau tidak ada yang salah dalam mencintai, hm??" Mark segera memotong pembicaraan Zhelly, dia sedikit mengangkat dagu Zhelly agar bisa menatap mata indah yang selalu berhasil membuatnya jatuh cinta berulang kali setiap menatapnya.
"Park Zhelly Zayn, aku sangat mencintaimu. Katakan padaku, bagian mana yang tidak kau pahami dari kalimat itu, hm?"

Zhelly saat ini benar benar dibuat terharu, Mark yang dia kenal dulu adalah orang yang begitu dingin dan menyebalkan, kini mengucapkan kalimat seperti itu padanya. Mark benar benar sangat berbeda jika bersama orang yang dia cintai. Dan Mark kini sangat mencintainya, Zhelly tau itu.

Mark mengusap lembut kepala wanita yang kini sedang tidur dalam pelukannya itu. Setelah Mark bertanya seperti itu, Zhelly alih alih menjawab pertanyaan Mark dia malah semakin mengeratkan pelukannya dan mendusal begitu gemas pada celuk leher Mark yang menurutnya begitu nyaman akan bau khas mint milik seorang Mark Jung.

"Babyy... oppa datang apa kau sud-"
"Hey Mark.." Teriak Hyunjin dari arah pintu utama mencari keberadaan adiknya, namun setelah melihat Mark dia terkejut. Dan Mark reflek membuat gerakan untuk menyuruh Hyunjin tidak berisik karena ada Zhelly yang sedang tidur dipelukannya. Iya, mereka masih berada di ruangan tengah dengan televisi yang masih hidup dan bekas makanan mereka yang terlihat berserakan di meja. Meskipun tidak begitu berantakan, namun terlihat jelas jika mereka berdua baru menyelesaikan acara makan malam bersama.

"Tidur?" Tanya Hyunjin sepelan mungkin.

Mark hanya mengangguk merespon pertanyaan calon kakak iparnya itu.

"Baiklah, kau bisa pulang istirahat biar aku saja yang membawanya ke kamar"

"Tidak apa hyung.. aku akan membawanya sendiri. Bisa minta tolong tunjukan kamarnya hyung?" Tanya Mark kini dengan posisi menggendong Zhelly ala koala.

"Oke.. ayo ikut aku. Ohh.. maid tolong bersihkan setelah itu bawakan air putih ke kamar Zhelly" Perintah Hyunjin pada salah satu maid yang tidak sengaja dia lihat dan menyuruhnya agar segera membersihkan meja yang penuh dengan bekas makanan milik Mark dan Zhelly.

"Thank you Mark.. sudah jagain Zhelly hari ini"

"Sudah menjadi bagian dari tanggung jawabu juga itu hyung" jawab Mark.
"Kalau begitu aku pulang dulu hyung" Timpal Mark kini membungkukkan badannya dan pamit pulang pada Hyunjin.

"Iyaa Mark hati hati" Hyunjin mengantarkan Mark hingga depan rumahnya sampai mobil mewah milik Mark pergi meninggalkan mansionnya.

———

Suasana kampus sedang sibuk semua mahasiswa kini mempersiapkan segala hal untuk acara anniversary kampus mereka.
Tidak terkecuali seorang Mark Jung ketua BEM yang terlihat mondar mandir dari ruangannya ke ruang rapat, saat ini dia ada dalam posisi sedang menahan marah karena semua persiapan terutama pada bagian konsumsi, yang tiba tiba mendapatkan refund dari pihak restaurant dan cancel begitu saja. Dimana awalnya sudah mereka booking untuk menjadi bagian dari segala macam food&drink dalam acara kampusnya itu.

"Bagaimana bisa kalian mempercayakan pada restaurant yang tidak punya tanggung jawab seperti itu!!" Bentak Mark dalam ruang rapat.

"Dan untuk bagian kostum, aku dengar kalian belum bisa menemukan kostum untuk koor. Apa itu benar?" Mark sedikit merendahkan suaranya guna menahan emosinya sebelum memastikan langsung laporan yang Mark dengar dari bagian koor itu sendiri.

"JAWAB!! Siapa yang bertanggung jawab bagian kostum?" Dirasa tak ada jawaban Mark kini semakin membentak.

"S-saya sunbae" seorang laki laki kini mengangkat tangannya dengan kepala yang masih menunduk tidak berani menatap seorang Mark Jung yang kini sudah begitu marah.

"Selama dua minggu ini apa saja yang kau dan team mu lakukan?" Tanya Mark dengan nada rendah namun begitu dingin khas Mark.

"Ma-maaf sunbae.. K-kami mengalami kesulitan, sebenarnya kami sudah menemukan toko yang menyediakan berbagai kostum tapi kostumnya selalu kurang dari 15 baju"

"Kendalanya kurang atau warna yang tidak sama?" Tanya Mark kembali.

"Kurang dari 15 karena warna yang tidak sama"

"Kalian kan bisa cari dari tempat lain dengan warna yang sama meskipun beda model, atau kalau tidak kalian ambil 15 baju beda warna itu, lalu kau akal sendiri dengan salah satu caranya menyesuaikan posisi yang tepat untuk orang yang mendapatkan kostum berbeda" Jelas Mark panjang lebar yang berhasil membuat seisi ruangan itu bungkam.
Benar saja Mark menjadi bagian orang penting dalam kampus itu karena memang pemikirannya yang selalu luar biasa, dan tidak ada masalah yang tidak terselesaikan jika Mark sudah turun tangan.

"Lalu kenapa kalian hanya diam saja dan tidak lapor langsung denganku jauh jauh hari? Kenapa aku harus dengar sendiri dari grub koor bukan dari kalian? JAWAB!!"
Mark kembali membentak. Demi apapun mereka semua didalam sana sudah banyak merapalkan doa berharap sesi rapat kali ini segera selesai dan pergi dari hadapan Mark. Meskipun mereka tau Mark tetap terlihat tampan ketika marah tapi tetap saja mereka tidak mau berlama lama dengan Mark yang sudah ada dalam mode semarah ini.

Tokk.. tokkk..

Namun ditengah suasana yang tegang itu seseorang kini mengetuk pintu ruang rapat.
Mark segera mengalihkan atensinya pada ambang pintu dan menganggukan kepalanya merespon orang itu untuk segera masuk.
Merasa mendapatkan izin orang tersebut segera mendekati Mark dan berbisik mengatakan sesuatu yang sepertinya cukup serius.

Mark yang mendapat kabar itupun segera lari dan membuang lembaran kertas yang awalnya dia pegang itu ke sembarang arah hingga kini berserakan. Sedangkan semua mahasiswa diruang rapat itu terperangah sekaligus lega, Mark kini meninggalkan ruang rapat begitu saja tanpa ada sepatah kata pun. Entahlah bagaimana nasib mereka selanjutnya, yang terpenting adalah sekarang mereka bisa sedikit bernafas lega.


VOTE YAA :)

Hold On For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang