Semua orang kini berkumpul di depan ruang dimana tempat Zhelly sedang operasi berlangsung.
Mark yang sudah tampak pucat tak berhenti menggenggam tangannya memohon pada Tuhan untuk kesembuhan orang yang paling berharga. Sedangkan Hyunjin sibuk menenangkan Minyoung yang tidak bisa berhenti menangis karena sangat khawatir dengan keadaan sang putri kesayangan, karena kabar terakhir saat dokter ingin mengkonfirmasi lagi mengenai identitas orang yang akan memberikan jantungnya, tiba tiba saja perawat dari ruang Zhelly mengabarkan jika keadaan Zhelly sudah menurun drastis. Hingga tanpa membuang buang waktu dokter segera melupakan niat itu, dan segera membujuk keluarga untuk segera menandatangani persetujuan untuk melakukan operasi secepatnya sebelum terlambat.
Park Seojun, Minyoung dan semua orang yang ada disanapun tidak bisa berpikir jernih lagi, mereka segera mengikuti intruksi dokter untuk segera melakukan operasi tanpa memikirkan siapa pendonor dibalik semu ini.Sudah 3 jam berlalu operasi masih tetap berlangsung. Mereka semakin dibuat cemas.
Hingga Minyoung tidak sengaja melihat sosok orang yang sangat dia kenal disebrang ruang operasi seperti orang yang sedang terburu buru.
Langsung saja Minyoung seperti disambar petir, memori tentang masalalunya kini kembali. Seketika tangis itu berhenti, hanya ketegangan yang dapat Hyunjin rasakan saat ini."Eomma, eomma baik baik saja kan?" Tanya Hyunjin.
Tanpa menjawab pertanyaan Hyunjin, Minyoung segera berdiri dan mengikuti arah kemana orang yang dia lihat barusan berjalan.Hyunjin yang merasa khawatirpun mengikuti Minyoung sesekali dia panggil namun Minyoung tak menggubrisnya sama sekali.
Segera Minyoung menyentuh lengan orang yang dia kenal itu saat jarak mereka benar benar dekat.
"Choii.." panggil Minyoung.
Reflek yang dipanggilpun mengalihkan atensinya.
"Min-minyoung.."Hyunjin yang berdiri tidak terlalu jauh itupun menghentikan langkahnya, saat dirasa dia perlu memahami keadaan ini. Siapa lelaki yang dipanggil eommanya ini? Kenapa eommanya terlihat begitu mengenalnya?
" apa yang kau lakukan disini ?" Tanya Choi Siwon seolah melupakan niat awalnya pergi kesana.
"Dimana putraku" Minyoung tanpa menjawab pertanyaan Siwon malah melemparkan pertanyaan lain.
Siwon reflek ketawa miris, " Haah.. apa kau sadar yang sedang kau tanyakan ini?"
"Tolong jawab aku, mana putraku, apa dia baik baik saja?" Minyoung terus mendesak Siwon tanpa peduli dengan emosi Siwon saat ini.
Hyunjin yang masih bisa mendengar percakapan mereka dari tempatnya itu, segera menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang telah dia dengar. Jadi eomma nya punya seorang anak lagi selain Zhelly dan dia, meskipun Hyunjin bukanlah anak kandungnya tapi dia tetap shock dengan semua ini.
"Kau benar benar sudah membuang waktuku" Choi segera meninggalkan Minyoung tanpa menjawab pertanyaan itu.
Minyoung segera mengejar mengikuti langkah mantan suaminya ini. Hingga tiba didepan ruangan yang sudah dari awal menjadi tujuan Choi Siwon, sampai seorang dokter keluar dari ruangan itu.
"Dok, dimana putraku?" Tanya Choi Siwon penuh khawatir.
"Tenang Tuan, putra anda masih ada diruang operasi" jawab dokter dengan tenang.
Minyoung semakin bingung dengan semua yang dia dengar saat ini, putra mana yang dimaksud Siwon, apakah putranya atau putra dari istri Siwon saat ini?.
Sedangkan Choi mengusap kasar wajahnya yang kini tampak sekali frustasi dengan apa yang sudah dia dengar dari dokter barusan.
Ternyata apa yang dikatakan Drake tadi benar, bahwa Jaemin telah melakukan hal gila tanpa bicara apapun padanya."SAYA MAU BATALKAN SEKARANG JUGA OPERASI ITU DOK!!!" Teriak Choi Siwon frustasi dan emosi kini menyelimutinya.
Minyoung seketika terkejut, jelas Hyunjin yang ikut mendengarpun mendekati Minyoung untuk membawa ibunya itu pergi dari sana. Namun, Minyoung tidak mau justru dia lebih mendekat pada Choi Siwon.
"Putra? Putra siapa yang kau maksut apa itu putraku Choi?"
Hening.. Siwon tidak menjawab pertanyaan Minyoung lagi.
"Choiii Siwonn!!! Jawabbb aku!! Apa putraku sedang sakittt???" Teriak Minyoung.
Dokter yang berada disanapun segera angkat bicara dengan kekacauan yang bisa mengganggu pasien lain di rumah sakit tersebut."Tuan Nyonya mohon untuk tenang, mengenai operasi sudah berjalan dari 3 jam yang lalu Tuan, jadi sangat tidak mungkin untuk dibatalkan".
"Tuan dan Nyonya bisa tunggu sampai operasi ini selesai, saya pamit dulu" timpal dokter itu lalu pergi meninggalkan mereka.Minyoung sedang mencerna perkataan dokter baru saja, didalam ruang operasi selama 3 jam? Bukankah itu sama dengan waktu berlangsungnya Zhelly melakukan operasi juga saat ini?
"Apa kau sekarang sangat puas?" Kini Choi angkat bicara dengan nada suara yang terdengar sangat menusuk.
Minyoung berusaha menyangkal apa yang sedang dia pikirkan,"Tunggu, kenapa dia di ruang operasi apa dia sakit? Dan kenapa waktu opera-"
"YAAA!! Tepat seperti yang kau pikirkan!" Sela Siwon cepat seolah tau apa yang sedang Minyoung pikirkan kali ini.
"Putrakuu, putraku mendonorkan jantungnya untuk putrimu!! Apa kau kini sudah lega karena putrimu akan selamat?"Hening.. Minyoung shock dan seolah tuli.
"Apa kau sudah sangat bahagia karena putrimu sebentar lagi bisa lebih lama menikmati dunia!! Sedangkan aku kali ini, aku kemungkinan kehilangan orang yang sudah mati matian aku besarkan aku sayangi sepenuh hatiku selam ini, APA KEBAHAGIAANMU MASIH HARUS DENGAN MENYAKITI KAMI LAGI MINYOUNG!!!" Siwon benar benar merasa hancur, kenapa harus orang didepannya ini lagi yang membuatnya merasakan kehilangan.
Minyoung hanya menggeleng tidak percaya dengan apa yang dikatakan Choi Siwon, Hyunjin segera menangkap tubuh ibunya yang hampir saja terjatuh lemas.
"Eomma.."
"Hahah.. apa kau tidak bisa untuk tidak muncul dalam kehidupanku lagi Minyoung? Aku benar benar merasa muak melihat wajahmu!!" Siwon tertawa miris dengan apa yang terjadi dalam hidupnya selama ini.
....
"Setiap kali melihatmu, seperti aku menjemput neraka yang siap menyakitiku. Setelah apa yang kau lakukan dengan kami, kini mudah sekali kau merenggut apa yang sudah kau buang sejak lama"
...
"Hahaha.. tidak aku sangka ternyata kau bersedia mengambil sampah yang sudah kau buang dari lama, apa pernah selama ini kami mengu-"
"Cukup!!! Cukup, aku benar benar tidak tau jika pendonor itu adalah putraku sendiri.. hikss" Kini air mata Minyoung sudah tidak bisa dibendung lagi.
"Apa kau pikir aku akan membiarkan putraku mengorbankan nyawanya jika aku tau, aku selama ini sangat ingin pergi menemuinya. Tapi aku terlalu malu untuk menghadapimu dan Jae.. jaemin" Minyoung begitu terpukul dengan keadaan ini.
Choi Siwon hanya diam, karena sejujurnya dia masih tidak bisa melihat Minyoung menangis seperti ini. Jika boleh jujur, dia masih sangat mencintai Minyoung.
"Pergilah dari hadapanku.." perintah Siwon terduduk lemas.
"Choii, hikss.. jika aku bisa menggantikan posisi mereka saat ini aku bersedia menggantikannya sekarang juga. Aku masih ingin melihatnya tumbuh dengan ba-"
"Kubilang pergi!!!" Sela Siwon dengan cepat karena dia tidak ingin larut dengan semua ini, dia harus memikirkan cara untuk menyelamatkan putranya apapun yang terjadi.
Hyunjin pun yang melihat keadaan keduanya sudah mulai tidak baik segera membawa Minyoung ke tempat semula.
"Eomma, ayo kita pergi"
"Tapi Hyun eomma-"
Hyunjin segera menggeleng tanda tidak setuju dengan apa yang akan dilakukan eommanya."Bukan saatnya eomma, kita harus kembali dan memastikan mereka baik baik saja" jelas Hyunjin begitu tenang meskipun kini didalam hatinya sangat terpukul dengan kenyataan yang baru saja dia dengar. Bahwa orang kini mendonorkan jantungnya adalah anak dari Minyoung yang berarti juga saudaranya sendiri.
VOTE YAA :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold On For Me
FanfictionCerita sepasang kekasih konglomerat. Dimana lelaki tampan dan dingin yang tidak pernah menjalin hubungan kini telah melabuhkan hatinya pada wanita cantik, ceria, imut dan begitu cerewet. Namun siapa sangka kebahagiaan mereka harus diuji dengan penya...