#MZ 8

10 2 0
                                    



Dengan tatapan tak percaya Zhelly mulai mengalihkan pandangannya kembali, apa dia tuli barusan? Mark Jung ingin mengenalnya lebih jauh? Manusia sedingin kulkas itu?

"Kau ini masih pagi sudah mau mengajakku bercanda saja, apa kau tidak tau aku sedang sakit..!!"

"Aku serius, izinin aku buat bisa jagain kamu"

"Ini tidak lucu Mark" jawabnya kini menatap Mark dengan tatapan menjadi begitu serius.

"Memang ini tidak lucu"

Namun kini Zhelly malah merapatkan selimutnya dan membelakangi Mark."Sudahlah Mark sebaiknya kau pulang saja aku ingin istirahat"

"Baiklah kalau begitu istirahatlah, semoga cepat sembuh. Aku pulang dulu" lalu dia beranjak pergi, namun sampai diambang pintu Mark membalikkan diri dan, "jangan lupa makanlah bubur itu aku sudah rela mengantrinya untukmu" timpalnya lalu dia benar benar keluar dari ruangan itu.

Drrrtt.. drrrtt...

Masih setia diatas kasur berukuran besar dengan celana boxer dan telanjang dada, laki laki tampan ini dengan malas mencari letak handphone yang sudah berani membangunkannya di hari yang begitu mendukung untuk bermalas malasan meskipun pada kenyataannya setiap hari dia memang orang yang sangat malas.

"YAAAKK!!! Haloo apa kau sudah mati Jaem!!" Teriak yang disebrang sana berhasil membuat Jaemin segera menjauhkan handphonenya dari telinga dia begitu terkejut dan masih bingung maksud dari ucapan lawan bicaranya.

"Hmmm.." jawabnya sedapat mungkin.

"Apa kau bertemu dengan Mark? Apa Mark ada disana sekarang?" Tanya Kim Yoon Han.

Sambil mengusap wajah  dan berusaha mengumpulkan nyawanya, "Kau ini siapa masih pagi sudah meributkan Mark saja"

Pasalnya Jaemin sangat paham betul siapa yang sudah mengusiknya pagi ini. Dia tidak begitu menyukai seorang Kim Yoon Han ini.
Menurutnya wanita satu ini hanyalah sebuah parasit dalam hidup sahabatnya selain itu dia juga sangat benci dengan kepribadiaanya yang suka membanding bandingkan status sosial orang sekitarnya.

"Yak!! Jaemin-aa cepat jawab Mark dimana?"

"Aku tidak tau bodoh!!! Mungkin dia ke neraka kau susul saja dia kesana" kesal Jaemin lalu dia matikan begitu saja.

Tutt..

"Hallooo Jaem... Jaeminn!!! Hiyyaa!!!" Teriaknya frustasi.

"Aaarrrgghhh!! Sial harus cari kemana lagi aku." Raut wajahnya sudah sangat terlihat jelas dia begitu kesal dengan Mark ditambah lagi karena sahabat Mark yang begitu gila itu. "Sudahlah lebih baik aku pulang saja lagian masih bisa kutanyakan besok" gerutunya lagi yang sudah putus asa.


Kini Mark sedang melakukan perjalanan menuju ke suatu tempat yang selalu dia kunjungi setiap bulannya bahkan terkadang beberapa minggu sekali. Karena hanya disanalah dia bisa berbagi cerita, meluapkan semua keluh kesahnya meskipun dia tau dia tidak akan mendapatkan jawaban apapun apalagi solusi ataupun saran untuknya. Namun dengan begitu dia bisa merasa lebih baik dan sedikit mengurangi beban maupun masalahnya.

Kini dia sudah sampai di kolumbarium atau biasanya disebut sebagai rumah abu. Iya benar dia sedang mengunjungi sang ibunda tercinta.

"Hai eomma Mark datang" tepat didepan sebuah guci yang menyimpan sisa kremasi sang ibu.

"Eomma apa kabar? Kabarku hari ini baik" senyumnya kini terukir meskipun terlihat begitu tipis.

"Apa eomma tau? Aku sudah menemukan orang yang bisa meluluhkan hatiku eomma, dia sangat cantik dan begitu cerewet seperti eomma" tanpa dia sadari kini air matanya pun membasahi pipinya.

Hold On For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang