"Ohh, inikah bentukan manusia yang sudah ganjen sama pacar orang". Yoonhan dan Alice berdiri tepat di meja kantin milik Zhelly. Suasana kantin kini tegang semua mata tertuju pada sumber suara Yoonhan yang sedang sibuk meluapkan amarahnya."Kau siapa? Aku tak mengenalmu, pergilah! kau membuat selera makanku berkurang" setelah melirik Yoonhan sebentar dengan tatapan malas, Zhelly kembali menyuapkan makanannya itu.
Braaakk!!
Merasa diremehkan dan diabaikan kini tangan Yoonhan sudah mendobrak meja makan milik Zhelly. Tentu saja semua yang berada disekitarnya dibuat ngeri dengan pemandangan yang sedang mereka lihat sekarang.
"Kau tidak tau siapa aku hahh? Berani sekali kau mendekatkan diri pada Mark!!" Bentak Yoonhan sambil menunjukkan jarinya tepat didepan mata Zhelly.
"Ckk!! Apa peduliku kau siapa! Aku tak mengenalmu, dan untuk urusan Mark kau tanyakan pada dia sendiri" lalu Zhelly pergi begitu saja. Namun setelah beberapa langkah dia malah membalikkan badannya menghampiri Yoonhan kembali.
"Kau bilang tadi Mark pacar kau? Tapi jika dilihat lihat dari gaya bicara dan penampilanmu tidak mencerminkan diri Mark sama sekali. Pffftt... what ever sih kali aja emang Mark lagi mencari hal yang baru ya kan hahaha". Ejek Zhelly yang berhasil membuat seisi kantin terperangah karena baru kali ini ada seseorang begitu berani mengatakan hal demikian pada seorang Yoonhan yang terkenal begitu kejam dan bermulut iblis itu.
Buuugghh!!
"Awww.. sshhhh" rintih Zhelly merasa lututnya kini terluka akibat kaki Yoonhan dengan sengaja menghalanginya secara tiba tiba hingga dia terjatuh.
"Upss, sorry sepertinya kakiku salah melangkah" terlihat jelas seringainya.
"Yaaak!!! Bukan kaki kau yang salah melangkah tapi matamu yang sudah buta sepertinya" Zhelly tidak mau terlihat lemah hingga dia dengan lantang berteriak memaki Yoonhan.
"Apa kau pikir dengan begini kau terlihat begitu hebat? Wahhh sepertinya Mark benar benar mempunyai peliharaan yang begitu ganas, uhhh menakutkan" timpal Zhelly kembali sambil berusaha bangkit.
"Dasar wanita ti—", belum sempat meneruskan kalimatnya tiba tiba ada tangan besar dari belakang sedang menahan lengan Yoonhan yang siap mendarat pada wajah Zhelly.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Mark dengan nada rendah dan wajah dinginnya. Sepertinya Mark kini sedang berusaha menahan emosinya.
"Markkk.. siapa wanita sial ini kenapa dia bisa bersamamu?" Tanya balik Yoonhan dengan nada bicara yang begitu manja. Ini sebenarnya terdengar begitu menggelikan bagi Mark. Namun apalah daya seorang Yoonhan yang masih merasa percaya diri bisa membuat Mark takhluk pada apapun yang telah dia lakukakan.
"JAWAB!!" Bentak Mark pada Yoonhan.
Yoonhan yang dibentak pun tidak berani menjawab dan hanya diam, kini dia merasa begitu malu Mark telah membentaknya dan sedang disaksikan banyak orang di kampusnya.
Setelah dirasa tidak mendapatkan jawaban mata Mark mengalihkan pandangannya pada Zhelly yang seperti sedang menahan sakit. Sampai akhirnya mata Mark menangkap objek darah yang keluar dari lutut Zhelly.
Mark menghampiri Zhelly dengan perasaan khawatir melihat kondisinya kini yang sudah pucat dan darah yang keluar dari lututnya."Kau baik baik saja hm?" Tanpa basa basi Mark langsung saja menggendong Zhelly ala bridal style dan lagi lagi kini membuat seisi kampus heboh. Karena ini sudah kedua kalinya mereka melihat Mark menggendong wanita yang sama.
"Marrkk.. kepalaku pusingg" Zhelly merasa lega setelah melihat ada Mark, karena jujur saja daritadi dia berusaha terlihat begitu kuat dihadapan Yoonhan dia tidak mau mereka tau bahwa dia sebenarnya orang yang begitu rapuh.
"Tahan ya, aku akan membawamu ke ruang kesehatan" hanya anggukan yang Mark dapat.
Di ruang musik Jaemin sedang dibuat geram karena dia sudah menunggu Mark sekitar satu jam lamanya namun Mark tak kunjung datang. Ditelfonpun nomernya tidak aktif, entahlah Jaemin ingin memakinya saja nanti jika dia berhasil menemukan Mark.
"Siaalll!! Kemana manusia tengik ini, tidak biasanya dia terlambat bahkan susah sekali dihubungi" gerutu Jaemin.
"Mungkin dia ada di ruangannya Jaem" sahut Jisung. Iya Jaemin, Mark, Jisung dan Haechan adalah grub band terkenal di kampusnya.
Kini mereka sedang latihan untuk persiapan acara anniversary kampusnya itu."Setuju, benar yang dibilang Jisung mungkin Mark sedang ada di ruangannya" Haechan setuju dengan pendapat Jisung karena mereka tau betul Mark pasti betah jika hanya untuk menghabiskan waktu di ruangannya.
"Baiklah, kalian tunggu disini aku akan menyusulnya kesana" jawab Jaemin segera bangkit dan keluar dari ruang musik.
Jaemin sudah melewati beberapa ruangan untuk menuju tempat Mark, namun ruangan kesehatan yang masih belum dia lewati hingga matanya tidak sengaja melihat sosok yang sedang dia cari.
"Bukannya itu Mark? Sedang apa dia disitu" gumam Jaemin penasaran sebelum akhirnya dia menghampiri Mark.
"Mark, apa yang sedang kau lak—" Mark yang merasa terpanggil mengalihkan pandangannya, namun belum sempat melanjutkan ucapannya Jaemin langsung dikagetkan dengan sosok dibelakang Mark yang sedang tertidur sepertinya.
"Ck! Kau mengagetkan saja Jaem"
"Kenapa kau bisa disini bersamanya ?" Tanya Jaemin penasaran.
"Bersamanya? Kau mengenalnya?" Tanya balik Mark yang merasa aneh dengan pertanyaan Jaemin.
"Hahaha tidak, hanya saja waktu itu aku tidak sengaja melihatnya di depan gerbang kampus saat jam pulang, lalu aku coba ajak dia bicara waktu itu. Dia begitu imut" celoteh Jaemin panjang lebar.
"Oh" jawab Mark yang hanya ber-oh ria.
"Ya!! Kau belum menjawab pertanyaanku, bagaimana bisa kau disini bersamanya?"
"Bukan urusanmu, yang jelas aku lelakinya" jawab Mark sedapatnya tanpa melihat wajah Jaemin yang sudah dibuat tidak percaya dengan ucapan Mark barusan.
"Apa kau baik baik saja bro? Sejak kapan kau memiliki wanita? Kenapa aku tidak pernah mengetahuinya"
"Apa untungnya memberitahumu. Sorry bateraiku lowbat" Mark mengalihkan pembicaraan Jaemin sambil menunjukan handphone nya yang mati, dia tau pasti Jaemin sudah menghubunginya daritadi dan dia paham sekali kenapa Jaemin mencarinya sekarang. Karena sebenarnya Mark tidak melupakan jadwalnya untuk latihan hari ini, namun dalam perjalananya dia tidak sengaja melihat keribut yang dibuat oleh Yoonhan terlebih dia melihat sosok Zhelly menjadi korban amukan Yoonhan.
"Santai, kalau memang tidak bisa kau tinggal aku akan bicara pada anak anak untuk mengganti jadwal latihannya menjadi besok saja."
"Eum, kau ganti saja aku harus mengantarnya pulang" sahut Mark cepat.
"Oke, aku pergi dulu"
'Apa benar kau sudah menjadi milik sahabatku sendiri? Jujur saja pertama melihatmu aku seperti ingin melindungimu. Haruskah aku menyukaimu dalam diam?"
"M-markk.." tak lama setelah Jaemin keluar Zhelly bangun karena dia merasa terusik dengan percakapan Jaemin dan Mark barusan.
"Kau sudah bangun? Apa ada yang sakit?" Tanya Mark khawatir.
"Tidak Mark aku sudah baik baik saja" jawab Zhelly dengan senyuman meyakinkan Mark bahwa dia memang sudah merasa baikan.
"Baiklah, mau kuantar pulang saja?"
"Eum, aku ingin pulang"
"Baiklah kau tunggu disini dulu aku akan mengambil tasmu"
Belum sempat Mark melangkah pergi kini tangan Mark ditahan oleh Zhelly.
"Terimakasih Mark sudah selalu ada untukku" dengan senyum tulusnya dia benar benar merasa beruntung bisa bertemu dengan sosok Mark meskipun di pertemuan awal mempunyai kesan buruk.
Sedangkan Mark hanya membalasnya dengan anggukan dan sedikit senyuman, meski tidak begitu lebar namun masih terlihat Mark memang sedang tersenyum.VOTE YAA :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold On For Me
FanfictionCerita sepasang kekasih konglomerat. Dimana lelaki tampan dan dingin yang tidak pernah menjalin hubungan kini telah melabuhkan hatinya pada wanita cantik, ceria, imut dan begitu cerewet. Namun siapa sangka kebahagiaan mereka harus diuji dengan penya...