Segelas teh hangat dan menikmati segarnya udara di pagi hari, lalu dengan anggunnya duduk santai di balkon apartmen miliknya. Sesekali dia tersenyum bahagia membayangkan reaksi orang yang kini menjadi bahan permainannya."Hahaha pasti dia sudah seperti orang gila sekarang, melihat kekasihnya memeluk wanita lain" Kim Yoonhan merasa puas pagi hari ini setelah berhasil membuat Zhelly begitu takut kehilangan sosok Mark.
*ting tong.. ting tongg.. tingg tongg*
Kim Yoonhan tiba tiba dibuat kesal dengan suara bel yang sudah bunyi berulang kali tanpa henti, dia penasaran siapa yang sudah berani menekan tombol bel apartment nya dengan tidak sopan bahkan di pagi hari.
Setelah dia buka, wajah yang awalnya terlihat begitu kesal tiba tiba menjadi tersenyum begitu lebar. Sudah dapat dipastikan sosok yang telah berhasil membuat Kim Yoonhan merubah ekspresi wajahnya. Iya, dia adalah Mark Jung.
"Eoohh.. Mark kau datang kenapa tidak meng-"
Brakkkkk..
Tanpa mendengar perkataan Yoonhan, Mark dengan sengaja mendobrak dan menerobos masuk ke dalam apartment milik Yoonhan.
"APA YANG TELAH KAU LAKUKAN!!" Tanya Mark dengan nada tinggi yang terlihat sangat marah. Yoonhan terlihat begitu takut dan tidak mengerti apa maksud Mark tiba tiba marah padanya.
"Heyy.. Mark apa yang kau katakan? Apa yang aku lakukan memangnya? Sampai kau marah marah begini?" Tanya Yoonhan begitu lembut dengan menarik lengan milik Mark untuk dia usap berusaha menenangkan Mark.
Mark segera melepaskan lengannya dari Kim Yoonhan dengan begitu keras.
"LEPAS!! Cepat jelaskan apa maksud kau mengirimkan foto tidak benar itu pada Zhelly?""Ahhh.. apa dia bilang padamu Mark? Apa kalian bertengkar? Hahaha sudahlah Mark lagipula wanita sepertinya mana cocok mendampingimu" Sahut Yoonhan percaya diri tanpa merasa bersalah sama sekali.
"Wanita gila!!! Kau ingat ini, sekali lagi kau mengganggu wanitaku apalagi menyakitinya, wajah yang menurutmu cantik namun menjijikan bagiku itu, aku pastikan akan rusak ditanganku" ancam Mark dengan penuh penekanan, dia benar benar muak dan tidak kuat jika harus berlama lama menatap bahkan satu ruangan bersama seorang Kim Yoonhan ini.
"AKU MENCINTAIMU MARKKKK...." Teriak Yoonhan saat Mark pergi bagitu saja dari hadapannya.
"Kau salah jika aku berhenti mengganggunya, justru aku akan semakin menjadi jadi jika tau kau akan mendatangiku seperti ini Mark" gumam Yoonhan dengan smirk nya yang terlihat begitu gila.
———
"Eomma.. kemana Mark? Kenapa aku tidak melihatnya" tanya Zhelly setelah membersihkan diri lalu turun ke bawah untuk sarapan bersama, namun dia tidak melihat kehadiran sosok Mark yang dari tadi bersikeras menyuruhnya turun untuk sarapan bersama.
"Tadi dia keluar terburu buru begitu.. bilangnya ke eomma sih dia lagi ada urusan mendesak sayang" jawab Minyong.
"Ohh begitu, baiklah" Zhelly mengangguk paham.
"Kau ada kuliah hari ini sayang?"
"Tidak eomma, rencananya aku ingin mengajak Mark pergi jalan jalan"
"Ahhh benarkah? Baiklah, have fun ya sayang.. inget jangan terlalu lelah loh"
"Siap eomma" jawab Zhelly penuh semangat.
Minyong hanya tersenyum bahagia melihat putrinya kini kembali sehat seperti biasa.
———
"Kita mau pergi kemana ini sayang?" Tanya Mark, mereka berdua sedang dalam perjalanan. Sedari tadi Mark hanya melihat wanita disampingnya ini menatap keluar jendela tanpa berbicara apapun padanya. Tentu saja Mark dibuat bingung dengan sikap Zhelly yang seperti itu, hingga akhirnya dia mencoba mengajaknya bicara.
"Terserah kau saja" jawabnya tanpa mengalihkan atensinya pada lawan bicara.
"Kita ke Sungai Han sayang?"
"Disana dingin" jawab Zhelly ketus.
"Hemmm.. bagaimana kalau Namsan Tower sayang?" Bujuk Mark lagi.
"Aku lelah jalan naik ke atas"
"Kalau begitu aku akan menggendongmu sayang.. kau pasti senang, nanti kita bisa menulis permintaan pada gembok cinta yang ada disana"
"Kau pikir aku lumpuh Mark?" Zhelly benar benar memancing kesabaran seorang Mark Jung.
"Tidak begitu maksudku say-"
"Aku mau pulang saja Mark" Kini suara Zhelly terdengar sedikit parau namun Mark tidak bisa melihat wajah kekasihnya itu, karena memang sedari tadi Zhelly tidak pernah mengalihkan pandangannya dari luar jendela kaca mobil.
"Loh kok pulang? Tadi katanya mau jalan jalan, ahh bagaimana kalau kita ke Lotte World sayang.. pasti seru" Mark berusaha semaksimal mungkin mengembalikan mood wanitanya ini.
"Kau saja yang pergi hikss.. a-aku mau pul-hiks.. langg" Pecah sudah pertahanan Zhelly, entah apa yang membuatnya menangis seperti itu. Mark yang mendengarpun segera menepikan mobilnya.
"Hey... sayanggg kau kenapa hmm? Kenapa menangis?" Mark meraih tangan wanitanya untuk menatapnya. Lalu dia usap pipi lembut wanitanya itu yang sudah banjir air mata.
"Kenapa sayang? Apa ada yang sakit hmm? Bilang ke aku jangan menangis begini?" Mark membawa Zhelly ke dalam pelukannya, terlihat begitu jelas Mark begitu mengkhawatirkan kekasihnya.
Sedangkan yang dipeluk mendorong kuat Mark untuk menjauh darinya.
"Lepasss Mark hikkss""Kamu kenapa? Aku ada salah ya?" Tanya Mark dengan wajah memelasnya. Namun yang ditanya hanya diam.
"Sayangg... aku salah apa? Bilang, jangan nangis, aku jadi merasa laki laki paling buruk kalau kamu sampai menangis begini karena aku" Mark masih dengan telaten mengusap air mata wanitanya itu.
"K-kau pergi kemana tadi, bukankah kau tadi bilang a-akan sarapan bersama"
"Astaga kau menangis hanya karena itu? Bukankah aku sudah pamit pada eomma sayang?" Mark dibuat heran.
"Apa k-kau bilang hikss.. hanya karena itu? Hwaaaaa" Zhelly semakin kencang menangis, entahlah apa yang membuatnya begitu sensitif. Namun semenjak kejadian dia tau Mark berpelukan dengan Kim Yoonhan, dia sedikit sensitif jika Mark berperilaku aneh sedikit saja.
"Hey heyy kenapa semakin keras... sayangg dengerin aku dulu, lihat mataku coba heyyy" Mark menangkup wajah cantik kekasihnya itu agar menatapnya.
"Kau tau? Selama ini aku tidak pernah merasakan jatuh cinta itu seperti apa. Yang aku tau hanya bagaimana sakitnya ditinggal oleh orang yang begitu berharga bagiku" Mark mulai nanar.
"Dan iya, semenjak aku mengenalmu.. seperti ada hal lain yang membuatku begitu bersemangat kembali, aku seperti punya tujuan lagi setelah setahun lebih terpuruk karena kepergian eomma. Sekarang hanya kau yang paling berharga untukku, kau yang ingin selalu aku jaga, entah bagaimana awalnya aku tidak paham. Yang aku tau hanya.. aku takut kehilangan orang yang begitu berharga lagi" Timpal Mark menatap Zhelly penuh arti.
"Jadi aku mohon, percayalah.. aku sangat menyayangimu.. untuk hal tadi pagi aku kemana, aku pergi menemui Kim Yoonhan-" belum sempat melanjutkan Zhelly sudah memenggal perkataan Mark.
"Kannn.. kau pergi menemuinya lagii hikss" Zhelly kembali menangis.
"Dengarkan dulu sayang... aku belum selesai. Iya aku memang pergi menemui dia tapi aku kesana bukan melakukan hal aneh. Aku kesana untuk memperingatkannya agar tidak mengganggumu lagi dengan foto foto tidak jelas seperti yang sudah kau terima"
Degg!!!
Seketika Zhelly terdiam, dia bingung darimana Mark tau soal itu semua.
"Aku tau semua sayang.. dan itu bukanlah hal yang disengaja, dia yang memelukku secara tiba tiba dari belakang saat aku ingin pergi membawamu pulang waktu itu, lalu entah kenapa aku tidak tau ternyata ada seseorang yang memotretnya. Aku yakin ini semua sudah Kim Yoonhan rencanakan untuk mengganggu hubungan kita. Jadi aku mohon percayalah denganku"
Zhelly yang masih didalam pelukan Mark perlahan mengangguk, Mark yang merasa mendapat respon baik pun mengecup ujung kepala kekasihnya itu. Mark memang sangat menyanginya melebihi apapun.
VOTE YAA :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold On For Me
FanfictionCerita sepasang kekasih konglomerat. Dimana lelaki tampan dan dingin yang tidak pernah menjalin hubungan kini telah melabuhkan hatinya pada wanita cantik, ceria, imut dan begitu cerewet. Namun siapa sangka kebahagiaan mereka harus diuji dengan penya...