Braakkkk!!!!Suara pintu yang dibuka dengan begitu kasar.
Kini langkahnya sangat berbeda terdengar lebih keras dan sedikit ada penekanan yang mulai menaiki tangga menuju ruang kerja milik Choi Siwon.Jaemin benar benar ingin memastikan kebenaran dari semua yang sudah dia dengar dan dia cari tahu sendiri selama ini. Jaemin hanya ingin tau pasti kenapa ibu kandungnya tidak memilih hidup bersamanya dan meninggalkannya begitu saja.
Choi Siwon sontak mengalihkan atensinya pada pintu yang terbuka begitu keras, dan tidak terduga ternyata itu adalah ulah Jaemin.
Siwon pun mengerutkan dahinya merasa bingung dengan apa yang telah anak semata wayangnya lakukan, karena sebelumnya dia tidak pernah melihat Jaemin berperilaku kasar dan tidak sopan seperti saat ini."Jaemin, ada apa nak kenapa harus mendobrak pintu seperti itu?" Tanya Siwon.
Jaemin mulai mengatur pernafasannya, karena sejak dalam perjalanan pulang dia sudah menghabiskan banyak tenaga karena kemarahannya hingga detik inipun.
"Katakan pada Jaemin appa" suara Jaemin terdengar lebih rendah namun datar dan tatapannya sangat mengerikan.
"Apa yang harus appa katakan nak, kau kenapa?" Siwon benar benar dibuat bingung dengan perubahan sikap Jaemin.
Jaemin pun mengusap kasar wajahnya mendengar respon ayahnya kali ini. Dia tau pertanyaan semacam itu sangat salah, Jaemin hanya merasa bingung harus dimulai darimana dulu dia bertanya. Ini semua terlalu sulit bagi Jaemin.
"Jaemin.. apa yang membuatmu menjadi seperti ini nak. Katakan.. apa ada yang mengganggumu?" Siwon berdiri dari tempatnya menghampiri Jaemin dan menangkup wajah Jaemin penuh sayang.
"Kenapa dia meninggalkan kita appa?" Tanya Jaemin begitu saja.
"Dia siapa maksudmu? Eomma mu memang sedang menghadiri acar-"
"Park Minyong!" Belum sempat Siwon menjelaskan keberadaan Irene, Jaemin segera memotongnya begitu saja.
Sontak Siwon memundurkan dirinya dan melepas tautan tangannya pada wajah Jaemin.
"Ja-jaemin, ka-kau mengetahuinya?" Tanya Siwon tak percaya dengan apa yang telah dia dengar."Appa jawab aku, kenapa dia meninggalkan kita!!!" Jaemin benar benar kehilangan kesabarannya. Siwon yang melihat Jaemin begitu kacau segera merangkulnya.
"Tenanglah nak, ini bukan salah siapapun. Kau masih memiliki eomma Irene yang begitu menyayangimu nak" Siwon berusaha menenangkan Jaemin dengan begitu lembutnya.
"Apa dia hanya memikirkan harta tanpa memperdulikan buah hatinya sendiri. Apa baginya harta adalah segalanya. Katakan Appa!! Apa aku terlalu buruk jika menjadi anaknya?" Jaemin benar benar begitu kacau hingga tiap perkataan yang keluar dari mulutnya sangat menyakitkan bagi Siwon.
Siwon memang merasa sangat hancur saat Minyong meninggalkannya dan juga Jaemin. Dia pernah berpikir jika takdir Tuhan sangatlah tidak adil. Namun lambat laun dengan hadirnya Jaemin yang begitu lucu saat itu dia mulai merasa bersyukur masih ada satu anugerah yang Tuhan berikan padanya. Hingga akhirnya dia bertemu Irene yang dengan tulus menerimanya dan juga Jaemin.
"Tidak nak, kau adalah anugerah dari Tuhan yang sangat berharga bagi appa. Appa yakin dia juga sangat menyayangimu, hanya saja keadaan memaksanya untuk meninggalkan kita dan itu juga pasti demi kebaikan kita berdua. Percayalah tidak ada ibu kandung yang membenci anaknya"
"Aku ingin menemuinya Appa, antarkan aku kesana" pinta Jaemin yang mulai sedikit tenang.
Siwon tidak banyak berpikir karena menurutnya mungkin ini memang waktu yang tepat untuk Jaemin mengetahui semuanya. Meskipun Siwon telah melanggar janjinya pada Irene untuk tidak pernah mengungkit masalah ini dihadapan Jaemin, karena Irene begitu takut nantinya jika Jaemin anak yang telah dia besarkan dengan penuh sayang dan sudah seperti anak kandungnya sendiri harus diambil oleh Park Minyong .
"Baiklah appa akan mengantarmu kesana besok, sekarang istirahatlah nak" Jaemin hanya mengangguk lalu melangkah pergi meninggalkan ruang kerja Siwon.
Namun baru beberapa langkah saja Siwon memanggil Jaemin kembali."Jaemin.." Jaemin pun membalikkan badannya mengarah pada orang yang telah memanggil namanya.
"Rahasiakam ini dari eommamu, biarkan hanya kita berdua yang tau. Dia sangat mencemaskanmu jika kau telah mengetahui semua ini"
Jaemin tersenyum, dia sangat paham maksud dari ayahnya ini.
"Tenanglah appa, aku tidak akan membuatnya khawatir tentangku"
Siwon pun mengangguk paham.———
"Kun, apa tidak ada cara lain?" Tanya Seojun begitu serius melihat keadaan anaknya yang semakin hari semakin memburuk. Sedangkan pihak rumah sakit bahkan koneksi dia sekalipun sangat sulit menemukan pendonor jantung sehat.
"Mohon maaf sekali tuan, kami sudah melakukan semaksimal yang kami bisa. Jalan satu satunya kali ini hanya transplantasi jantung. Jika tidak segera ada pendonor mungkin nona Zhelly hanya mampu bertahan menggunakan alat bantu yang telah kami pasang sekarang, itupun kami tidak dapat menjamin akan bertahan lama jika melihat keadaan nona Zhelly saat ini yang semakin menurun, kalau begitu saya pamit dulu tuan" Final Kun sebelum akhirnya membungkukkan badannya meninggalkan Seojun dan Minyong di depan ruang ICU tempat anaknya dirawat.
"Yeoboo.. aku tidak ingin kehilangannya.. hikksss lakukan sesuatu untuk putriku yeoboo hikkss.. to-tolong putrikuuu" Minyong benar benar merancau tidak karuan dalam pelukan Seojun bahkan dia tidak ada berhenti berhentinya menangis.
"Tenanglah sayang.. putri kita kuat, dia akan segera baik baik saja. Sekarang kau makan dulu ya, biar Kyungsoo membawakan makanan kesini untukmu hm?" Yang ditanya pun hanya diam.
Seojun hanya mampu mengusap lembut punggung istrinya sesekali dia kecup ujung kepalanya berusaha memberikan ketenangan untuk istrinya, meskipun tidak lain halnya dengan Seojun sendiri yang juga merasa begitu takut dan gelisah dengan keadaan putri kesayangannya saat ini.———
Kini Mark telah sampai di mansionnya, entah apa yang membuatnya begitu ingin pulang dan langkahnya yang seperti orang terburu buru.
Tanpa banyak basa basi dia segera membuka kamar milik Jaehyun, namun tidak ada siapapun disana. Lalu beralih menuju ruang kerja milik ayahnya, tapi lagi lagi Jaehyun tidak ada didalam sana.Mark semakin dibuat kesal karena tidak menemukan sosok Jaehyun diamanapun. Hingga terdengar suara berisik dari arah dapur yang membuat Mark segera berlari menuju sumber suara tersebut.
Benar saja yang dia lihat kali ini Jaehyun, ayahnya sedang asik membuat secangkir kopi. sepertinya Jaehyun malam ini akan lembur.Jaehyun yang merasa ada kehadiran Mark itupun segera menoleh. "Mark.. kau sudah datang? Ada apa? kau lapar?"
"Appa" Baru kali ini Mark memanggil Jaehyun appa kembali semenjak kematian Suzy, Mark memang semenjak kepergian ibunya menjadi manusia yang begitu dingin dan menyeramkan hingga memanggil appa saja sudah hampir tidak pernah.
"Ya Mark ada yang kau butuhkan?" Tawar Jaehyun berusaha tetap tenang, meskipun dia sebenernya begitu bahagia karena baru saja Mark memanggilnya appa kembali.
"Carikan aku pendoronor jantung"
"Jantung?? Apa kau sakit? Sejak kapan kau sembunyikan dari appa Mark" sahut Jaehyun khawatir dan mulai melangkah mendekati Mark.
"Tidak.. ini bukan untukku ini untuk wanitaku. Tolonglah dia appa, Mark mohon. Aku tidak ingin kehilangannya.. Dia sangat berharga bagiku appa" Jaehyun begitu terkejut dengan anaknya yang benar benar terlihat begitu hancur. Terakhir kali dia melihat Mark seperti ini ketika kehilangan sosok Suzy dalam hidupnya. Jaehyun segera membawa Mark dalam pelukannya.
"Baik Mark baik appa akan membantumu, appa akan mencari pendonor untuknya, kau tenang saja dia akan baik baik saja" Jaehyun tidak menyangka sosok Zhelly telah berhasil membongkar pertahanan Mark yang selama ini begitu membenci bahkan tidak mau seorang Jaehyun ikut campur tangan dalam urusannya.
Tapi sekarang, dia menunjukkan sisi
kehancurannya di hadapan Jaehyun bahkan memohon dengan begitu kacaunya. Ternyata Zhelly adalah benar benar pusat kebahagiaan anaknya.———
Jaemin dan Siwon kini sudah berada di depan Mansion besar milik Minyong. Seketika Jaemin menggenggam kuat tangannya, ternyata benar feelingnya pertama kali mendengar nama Minyong.
VOTE YAA :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold On For Me
FanfictionCerita sepasang kekasih konglomerat. Dimana lelaki tampan dan dingin yang tidak pernah menjalin hubungan kini telah melabuhkan hatinya pada wanita cantik, ceria, imut dan begitu cerewet. Namun siapa sangka kebahagiaan mereka harus diuji dengan penya...