Bagian 4

8.6K 611 63
                                    

🍓happy reading📖🍓

Seminggu sudah Alden berada di tubuh Malki, ia juga mulai beradaptasi dengan lingkungan ini, osatu fakta yang ia tahu, ternyata Malki ini punya 1 kakak laki laki, namun hubungan keduanya tak baik, Dirgantara adalah nama kakaknya, kakaknya itu bersikap dingin terhadap nya.

Fakta lainnya yang Alden tau, ibu Malki telah lama meninggal dunia, namun sampai saat ini Malki belum tau apa penyebab kematian ibunya sehingga membuat papa dan kakaknya membenci Malki, ia hanya tau karena dirinya seorang wanita di rumah ini meninggal, dan sekarang ayahnya menikah dengan seorang janda anak 1 yang sekarang menjadi saudari tirinya.

Yang membuat Malki sedih, ayah dan kakaknya lebih menyayangi saudari tirinya,
Diva itu nama saudari tiri nya dan hal yang membuat Alden as Malki ini terkejut ialah tunangan Malki berpacaran dengan
Diva adik tirinya.

Alden menghela nafas, ia tak menyangka ternyata ada keluarga seperti ini di dunia ini, sangat berbeda dengan kehidupan nya dulu, dimana ia dipenuhi kasih sayang keluarga, ibu yang cerewet ayah yang tegas abang yang jahil dan adik yang menyebalkan, namun ia bersyukur ia terlahir di keluarga yang penuh warna itu, tak seperti sekarang, ia membatin "kenapa pulak aku bisa disini, ihhh paok kali aku".

Alden bersiap untuk berangkat sekolah, ya hari ini ia telah di perbolehkan untuk kesekolah, ia memperhatikan dirinya di cermin.

"Bahhh ganteng nya aku. " Alden tersenyum bangga, ia turun dari kamar dan disana sudah ada sebuah keluarga hangat, cihhh malki berdecak, ia sudah tau tentang keluarga ini berkat membaca buku harian Malki, dan Alden sudah bertekad untuk membuat orang orang ini menyesal karena telah menelantarkan Malki.

Ia sampai di meja makan dengan gaya yang berbeda, gaya yang angkuh memang gayanya Alden siahaan sekali, orang orang yang di meja makan menatap nya terkejut, mereka syok melihat penampilan malki, hey siapa yang tak kaget, beberapa minggu yang lalu Malki masih berpenampilan sopan sekali, namun sekarang kenapa penampilan nya sangat urakan sekali.

Alden tak menanggapi tatapan keluarga itu, ia hanya berdecak dan kemudian ia melenggang pergi begitu saja tanpa pamit atau mencari perhatian orang dirumah itu, Dirga yang melihat kelakuan aneh adiknya itu pun bersuara

"Sejak kapan lo ga ada sopan santun kek gitu?" Alden tersenyum miring.

"Ohhh rupanya kau mau di sopanin yak? " Ayahnya yang melihat itu pun membentak.

"Malki!! " Semua yang ada di meja makan itu terkejut, namun ada dua manusia yang tersenyum senang.

"Apa lho, mau sekolah pun aku ga tenang nya." aneh semua orang merasa aneh deng sikap Malki pagi ini.

"Kehilangan ingatan juga membuat kamu kehilangan sopan santun! " Alden memutar matanya malas, menatap menantang ke arah mereka.

"Udah tau nya aku hilang ingatan, masih aja di tanya tanya, pengen kali ya di sopanin, dah lah terlambat nya nanti aku. " Alden pergi dari perdebatan itu, ia masuk ke mobil nya.

Dirga merasa aneh, tidak biasanya Nalki tak meminta nya untuk berangkat bersama, biasanya anak itu akan menangis minta berangkat bersama walaupun ia tak pernah menanggapi itu, namun hari ini jangankan minta bersama menatap dia pun dengan pandangan malas.

...

Alden keluar dari mobil nya ia berjalan di Koridor kelas, untung saja ingatan malki asli melekat di otak nya jadi ia tau siapa saja orang terdekat nya dan kondisi kondisi disini.

Saat ia masuk sudah ada seorang teman akrab dari tubuh ini, Jinan adalah teman satu satunya yang Malki miliki, Malki itu ansos (anti sosial) jadi ia tak mudah akrab dengan orang lain, apalagi Malki ini bucin setengah bego jadi semenjak ia bertunangan dengan mahiro ia tak pernah berdekatan dengan siapapun kecuali Jinan bulol sekali bukan.

Danger [BL] TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang