Bagian 20

4K 345 3
                                    







"Satria aku butuh kau sama anggota kau! " Alden mengirim pesan ke Satria, ia untuk saat ini ia butuh Satria. Alden sedang duduk di balkon kamarnya sambil menonton potongan kejadian kecelakaan itu berulang kali, tunggu, tunggu sebentar lagi semua nya akan terungkap.

..

"Satria bilang papanya Malki pernah selingkuh dengan si nenek lampir. " Alden bermonolog sendiri. Ia berusaha menggunakan ingatan Malki asli untuk mengingat kejadian lampau, sedikit terasa pening di kepala nya kalau ia berusaha mengingat itu, namun sedikit ada bayangan peristiwa. Dimana didalam bayangan itu ada pertengkaran hebat antara kedua orang tua Malki.

"Kamu berkhianat!! "

"Anak ini!! Anak ini bukan anak kandung ku!! "

"Apa maksud mu? Sedikit pun aku tidak pernah berkhianat! "

"Lancang kamu menuduh ku! Malki anak mu br*ngsek! "

"Kamu sudah termakan oleh omongan wanita itu, sehingga kamu tidak percaya dengan istrimu sendiri. "

"Apa yang kamu pikirkan kala kamu menemukan pasangan mu berduaan dikamar orang lain mirna!! "

"Aku melihat dengan mata kepala ku sendiri!!"

"Kamu b*doh adhi, kamu mempercayai sesuatu hal yang belum tau itu kebenarannya atau bukan!! "

"Akhhh" Alden meringis, ia sedikit mendapat petunjuk, apa itu alasan kenapa papa Malki sama sekali tak pernah menganggap Malki, adijaya tak percaya jika Malki ini anaknya, jadi itu alasannya.

Alden bangkit dari duduknya ia membuka ponsel dan melihat satu notifikasi dari Satria.

"Udah ketemu, ini alamat nya. "

"Oke, tahan dia, kami otw. " Balas singkat Malki, kemudian ia menelpon Mingyu.

"Siap siap Ming. " Ucapnya dan Mingyu sepertinya pun sudah tau, jadi tanpa banyak bicara lagi keduanya bergegas bersiap.

.
.
.
.
.
"Dimana dia? " Tanya Alden dan Salah satu anggota Satira menuntun jalannya.

Menyusuri lorong gudang tak terpakai Alden berjalan dalam diam, wajahnya mengeras, tak ada lagi wajah cengegesan dan konyol dari biasanya, hanya ada wajah yang penuh dengan emosi, emosi yang tergabung antara emosi jiwa Malki dan jiwa Alden.

"Diaman? " Tanyanya dan seseorang membukakan pintu untuk nya.

"Di dalam. "

Bugh...

Bugh....

Bugh...

Tiga pukulan dilayangkan oleh Alden kepada seorang lelaki paruh baya yang di ketahui itu adalah Danang Hermanto, orang yang dengan sengaja menabrak ibu dari Malki.

Lelaki itu sekarang tak berdaya akibat pukulan yang bukan hanya dari dirinya saja tapi juga didapatkan dari kelompok geng motor yang tak diketahui oleh lelaki paruh baya itu.

Disinilah mereka berada di sebuah gedung tua dan kosong, Alden mengeksekusi Danang.

Danang di tangkap oleh anggota geng motor Satria , saat Alden mengirimkan pesan untuk meminta bantuan dari nya maka dengan cepat Satria dan anggota nya melakukan tugas itu, untung lah Danang tak sulit untuk di tangkap, sekarang disni lah ia berada dengan wajah yang sudah babak belur.

Danger [BL] TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang