Bagian 22

4.1K 371 3
                                    







1 minggu berlalu, seperti mana yang Alden ucap kan ke ayah nya untuk membersihkan nama baik Ibu nya, kita lihat apa yang akan dilakukan anak itu.

Hari ini tepat satu minggu setelah kejadian itu, rumah Malki oh tidak lebih tepat nya rumah orang tua nya sekarang sedang ramai , sebab dirumah ini sedang ada pesta ulang tahun perusahaan ayahnya sekaligus untuk memperkenalkan anak dari CEO JE crop. dan juga pemindahan setengah saham JE crop ke investor investor.

Alden menghampiri Dirga sang kakak yang sedang ada di balkon rumah nya, sudah berpakaian rapi untuk pesta ini begitu pun dengan Alden, hanya saja mereka belum turun ke lantai bawah.

Dirga menatap kearah sang adik yang berjalan menuju dirinya, tumben sekali sang adik mau menemui nya sekarang. Malki berdiri di sampingnya , ia masih diam tak bersuara, belum menjelaskan apa tujuan nya kesini.

Melihat Malki yang masih enggan membuka suara akhirnya Dirga yang mengawali percakapan.

"Kenapa kesini? Tumben banget? " Tanya Dirga, namun Alden masih enggan menjawab, ia hanya menghela nafas.

"Sebetulnya malas kali aku nak ngomong sama kau, tapi karna ini mungkin penting untuk membuka pikiran kau yang paok itu maka kek nya ini perlu. " Jawab Alden yang membuat Dirga mengernyit.

"Maksud lo? " Tanyanya .

"Dirga Adijaya, anak sulung dari pengusaha sukses di Negeri ini, satu hal yang ingin aku sampaikan ke kau. " ucap Alden dan dia menoleh kearah sang kakak.

"Kau orang yang paling t*loll yang pernah aku temui. " Lagi Dirga mengernyit kan alis nya tak paham apa yang adiknya katakan, namun ia masih membiarkan Malki mengatakan apa yang ingin ia katakan.

"Aku tau semua, semuanya, dan saat ini aku masih berpikir kok kau ga tau apa apa? Apa kepedulian kau terhadap keluarga kau ga ada, hahahahhahah, kau sama aja rupanya sama ayah kau. " Ucapnya sarkas.

"Apa maksud lo? " Dirga mulai menaikan beberapa oktaf suaranya.

"B*doh, t*lol, atau memang ga peduli, oh atau kau menikmati kehidupan kek gini? " Tanya nya.

"Ga usah bertele-tele Malki, katakan apa yang mau lo katakan! " Ucap Dirga tegas.

"Hahahah, santai aja kali nya pun, ga usah lah ngegas kek gitu, ga pernah nya kau baek baek sama adik kau ini, sama adik tiri aja kau lembut kali nya. " Dirga tak habis pikir dengan Malki, anak ini bisa saja membuat orang tak bisa berkutik.

"Tapi akunya pun ga mau bertele-tele, dah muak juga nya aku sama keluarga klean. " Dirga menatap Malki. Melihat Malki menyerahkan satu amplop coklat yang Malki bawa tadi dan tak Dirga ketahui apa itu.

"Kau tengok lah baek baek, nyesal nya nanti aja, jangan di depan mata ku."

"Satu lagi, aku ini udah cukup muak sama keluarga kau sama mama tiri kau, jadi setelah ini mungkin ga akan lagi aku ada disini. " Alden mendambakan dan setelah kata kata terakhir yang membuat Dirga membeku Malki pun pergi meninggalkan Dirga yang masih dengan keterdiaman nya.

Malki turun ke lantai satu, terlihat sudah banyak sekali tamu yang hadir, dari kalangan kolega dan kerabat dari sang ayahnya, Media ,termasuk keluarga Mahiro juga ada .

Ia duduk di kursi dekat dengan prasmanan.

jujur saja saat ini Alden sangat muak dengan pesta ini, bagaimana tidak muak sang ibu tiri dengan tak tau malu nya memuji sang putri di depan semua tamu, hahha menurut Alden seperti sedang menjual putri nya bukan.

"Diva putri Adijaya satu satunya, berprestasi, sekarang lagi masuk ke dunia modeling. " Alden memutar mata malas, dasar pembual.

Danger [BL] TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang