Bagian 8

5.6K 489 17
                                    

🍓happy reading📖🍓

Pagi hari di kediaman keluarga Mahiro sudah nampak sibuk, seperti biasa ayah nya yang sibuk untuk berangkat ke kantor dan dirinya bersiap berangkat ke sekolah, setelah selesai bersiap Mahiro turun dari kamar menuju ruang makan, disana sudah ada ayah dan ibunya.

Mahiro menggeser kursinya , ia duduk dan mengambil sarapan nya.

"Kamu tidak sedang membuat masalah kan sama anak bungsu Adhijaya? " Mahiro yang baru saja ingin memasukkan makanan ke mulut nya jadi terhenti.

"Enggak, iro ga pernah buat masalah sama dia. " Jawab Mahiro, inilah yang paling ia tak suka dari Ayah, dia selalu memaksa keinginan diri sendiri, Mahiro benci itu.

"Bagus, kamu harus terus sama dia, ingat papa sama om Adhijaya punya kerja sama bareng papa ,dan papa tidak mau hubungan kami hancur karena masalah ini! " Iya perjodohan ini ada karena untuk mempererat hubungan Adhijaya dan Winata bukan karena Mahiro mencintai Malki meskipun lelaki manis itu sangat menyukai Mahiro.

Mahiro tersenyum dalam diam nya 'apakah anak itu masih mencintai nya? ' batinnya ragu

Mahiro selesai dengan makan nya, ia pun bergegas ingin segera berangkat, ia berpamitan dengan papa mama nya, ksaat ia mencium kening sang mama mama nya berucap kepada anaknya itu.

"Jangan lupa ajak Malki kesini ya bang, udah lama banget dia ga main kesini, kamu sih ga pernah ajak dia, mama kangen. " Ucap sang mama, benar saja terakhir Malki main kesini 3 bulan yang lalu, Malki dulu sering sekali kerumah Mahiro untuk bertemu wanita itu, karena Malki sudah menganggap sahabat dari mama nya itu seperti ibunya sendiri, namun sejak kejadian lalu Malki benar benar telah berubah dan sudah tak pernah main kerumah Mahiro lagi.

Mahiro mengagguk kepala, sebenarnya ia bingung bagaimana cara mengajak Malki untuk pulang bersama, kalau saja Malki masih seperti dulu pasti lelaki itu akan dengan mudah mengiyakan permintaan nya, tanpa di paksa pun lelaki itu akan dengan senang hati ikut bersama Mahiro, namun Malki yang sekarang hmmm entah lah Mahiro tak yakin bisa membawa lelaki itu kerumah nya.

Mahiro melangkah pergi dari rumah, ia mengeluarkan motor kesayangan nya, dan memacu dengan kecepatan sedang.

Tiba di sekolah seperti biasa Mahiro mendapat tatapan penuh kagum dan cinta, ya itu lah pesona ketua osis bukan, Mahiro sudah biasa di perlakukan seperti itu.

Mahiro masuk ke ruangan osis, ia menemui anggota anggota nya untuk membahas agenda agenda Tugas nya, namun belum selesai ia dan anggota lain membahas Mahiro sudah di repot kan oleh seorang wanita, ya Diva adik tiri dari sang tunangan nya, wanita itu selalu saja menempeli nya dan itu membuat Mahiro sedikit risih.

"Sayang udah selesai belum, aku dari tadi nungguin kamu, semalaman kamu ga bisa dihubungi, aku khawatir tau~" Diva merengek manja dengan tak tau malu walaupun disaksikan anggota osis di ruangan itu.

"Div, lo bisa keluar bentar ga? Gue masih sibuk! " Diva mengernyitkan kening nya, kemudian ia mengerucutkan bibir nya kesal.

Mahiro melepaskan tangan nya yang di gelendoti Diva, Diva melirik sekitar ia kesal sebab anggota osis itu menatap nya mengejek.

"Okee.... Nanti temui aku ya sayang! " Ucap nya lagi dan Mahiro mengagguk kepala, kemudian Diva memutuskan untuk pergi dengan perasaan kesal.

Danger [BL] TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang