Bagian 21

4.3K 341 6
                                    







"Apaan sih Div!! Udah gue bilang , lo sama gue ga pernah ada hubungan apa apa! " ucap Mahiro kesal kepada Diva, ya tadi Mahiro ingin menemui Malki namun malah bertemu dengan Diva, sumpah Diva benar benar menyebalkan menurut Mahiro.

"Kamu ga bisa gini dong Mahiro, kamu udah deketin aku tapi kamu malah ninggalin aku gitu aja! " Jawab Diva, ia tak terima dengan perlakuan Mahiro terhadap nya, ia merasa di sakiti oleh Mahiro.

"Kan dulu gue pernah bilang, kita ga akan pernah ada hubungan apapun, dan lo setuju akan itu, tapi kenapa lo merasa seolah olah gue ghostingin lo? " Mahiro merasa jengah dengan sikap Diva.

"Tapi kamu udah buat aku baper, kamu harus tanggung jawab, lagian kamu ngapain ngejar Malki lagi, kan Malki udah ga mau sama kamu!" Mahiro menatap Diva tajam.

"Hak lo apa ngatur gue? "

"Mahiro, kamu jangan gini dong, aku sayang kamu, lagipula aku jauh lebih baik daripada Malki, apa yang kamu harapin dari dia? "

"Apapun itu, itu bukan urusan lo Div. " Ucap Mahiro yang kemudian pergi meninggalkan Diva dengan perasaan kesalnya.

"Malki Malki Malki. Kenapa sih dia mulu yang lo pikirin. " Diva berucap kesal, sumpah ia ingin sekali menjambak Malki yang telah merebut Mahiro darinya.

Sementara itu Malki malah asik menyantap makanannya dikantin bersama Mingyu, sahabat satu satunya yang membantu ia menjalan kan misinya disini.

"Jadi kek mana cerita nya pas kau pulang ke rumah? " Tanya Mingyu mengenai kejadian hari itu.

"Ga ada, aku masuk keruangan nya, kukasih lah surat keterangan itu, pas dilihatnya surat itu dia diam seribu bahasa. " Jawab Alden

"Ga nyangka nya aku, kisah hidup kau rumit kali lho, dah macam wattpad wattpad yang kubaca aja. " Gurau Mingyu.

"Mungkin untuk satu hal ini nanti aku perlu bantuan mama Mahiro ming. " Mingyu menatap kearah Alden.

"Jadi? " Tanyanya

"Ya ga jadi jadi kek mananya, ya kau datangin lah nanti rumah nya, ceritain semua kejadian nya. " Jelas Alden dan Mingyu nyengir.

"Hehhe iya juga ya, tapi kek nya ini akan menguras tenaga Malk, kau tau lah ga gampang nyebak si nenek lampir itu. " Ujar Mingyu.

"Kau tenang aja, sudah ku pikir kan semuanya, resiko nya pun udah ku perhitungkan. " Jelas Alden yang membuat Mingyu melotot.

"Bahhh mantap kali kau, kau sudah rencanakan semuanya dengan matang. " Puji Mingyu.

"Ming, kalau nya ku bilang aku ini bukan Malki asli kau percaya ga? " Mingyu menatap nya.

"Percaya." Ujar Mingyu santai.

"Aku ga tau nya sifat kau kek mana, dulu aku sama kau sama sekali ga akrab, cuma kenal kau teman sekelas ku nya, kau pun mana maunya temanan sama anak beasiswa cam aku ini, tapi tengok lah Malki yang sekarang malah lengket kali sama aku, Malki taunya aku ada sesuatu yang terjadi sama kau, tapi ya aku nunggu saja lah kau siap ceritakan itu sama ku, mau nya ku tanya siapa kau? Ga punya alasan ku nanya kek gitu, tapi siapa pun kau sekarang itu ga penting bagi ku, yang terpenting kau bisa menuntut keadilan bagi si Malki. " Mingyu berucap panjang lebar.

Danger [BL] TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang