Bagian 24

3.7K 314 13
                                    







Rumah yang tadi ramai kini menjadi sepi sebab semua tamu telah bubar, sekarang hanya tinggal keluarga Mahiro dan keluraga Malki papa dan kakaknya, jangan tanya di mana Diva gadis itu tadi berlari histeris masuk ke kamar nya.

Suasana begitu canggung dengan Malki yang berdiri tenang di tempat nya tadi, disamping tak jauh dari sana ada Mahiro dan kedua orang tuanya, sementara Adijaya dan Dirga berdiri tak jauh dari hadapan Malki.

Alden hanya diam menatap keluarga nya itu, Adijaya mendekat sedikit ke arah Malki.

"Malki..." Namun belum selesai perkataan yang akan keluar dari mulut Adijaya Malki tiba-tiba tumbang tak sadar kan diri, yang mana seketika membuat semua orang di sana kaget dan panik. Pasalnya tak ada yang aneh dengan Malki tapi kenapa anak itu tiba-tiba pingsan begitu saja.

Dirga yang melihat adiknya pingsan dengan sigap ia menggendong Malki dan dibawa masuk ke kamar adiknya.

Tubuh Malki di baring di atas kasur nya, Dirga membenarkan baju Malki yang tersingkap, Mahiro dan orang tuanya pun ikut masuk ke kamar Malki untuk melihat kondisi anak itu, sementara Adijaya menghubungi dokter pribadi keluarga nya.

Beberapa menit kemudian dokter keluarga Adijaya pun datang dan langsung memeriksa kondisi Malki.

"Tidak ada yang salah sama tuan muda tuan, hanya saja ada kontrasi yang membuat tubuh tuan muda syok dan membuat nya kehilangan kesadaran, biarkan tubuh nya beristirahat dulu nanti dia akan sadar setelah tubuh nya kuat. "

"Baik, trimakasih dokter. " Ucap Adijaya dan dokter mengangguk, kemudian ia berpamitan pergi. Setelah kepergian dokter Mahiro dan kedua orang tuanya pun pamit pulang, katanya besok siang mereka akan menjenguk Malki lagi.

Sementara disisi lain Alden tersadar dari tidur nya,Alden membuka mata secara perlahan,ia mengucek matanya saat cahaya lampu yang masuk ke indra penglihatan nya setelah matanya nyaman ia melihat sekeliling ruangan dan ia merasa sangat familiar dengan ruangan ini , Alden menggeliat merenggangkan tubuh nya yang terasa agak kaku, Alden masih berdiam di tempat nya sehingga suara pintu terbuka menyadarkan nya.

"Ehh nak ku sudah sadarnya kau. " Ucap wanita itu, Alden merasa tak asing dengan wajah wanita itu, itu seperti wajah mami nya tapi masa disini ada mami nya Alden belum sadar situasi nya ternyata.

Wanita paruh baya itu mendekati anak nya, ia meletakkan tangannya di dahi Alden.

"Syukur lah udah turun panas mu. " Ucap nya, Alden masih diam menatapi wanita itu.

"Kok kayak mami ku. " Ucap Alden spontan yang mana membuat wanita itu menatap nya heran.

"Ya kau pikir siapa ini, ya mami lah ini, baru nya juga pingsan udah amnesia aja kau nak ku. " Ucap sang wanita yang mana membuat Alden tersentak, ia berusia memahami situasi ini, ia menatap seluruh penjuru ruangan ini.

Alden baru sadar ternyata ini kamar nya pantas saja ia merasa tak asing dengan ruangan ini. Alden segera bangkit ia berjalan menuju cermin yang ada di kamar nya mencubit dan menepuk pipinya berharap ini bukan mimpi.

Mama nya yang sedaritadi memperhatikan Alden pun akhirnya berucap.

"Nak ku kenapa kau? " Tanya nya yang kemudian membuat Alden menatap wanita itu perlahan dan kemudian.

Danger [BL] TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang