Bagian 3

9.3K 648 65
                                    

A

lden terbangun dari tidur nya, ia membuka matanya dengan pelan, saat mata terbuka ia melihat sekeliling nya, sebuah tembok putih dengan aroma khas rumah sakit, ohh ia ingat, saat dirinya sedang balapan ia mengalami kecelakaan, masuk rumah sakit rupanya dia.

Alden ingin bangun, namun badannya terasa sakit, ia berusaha untuk bangun namun tetap tak bisa, apa separah ini lukanya sampai ia tak bisa bangun, padahal kepala nya kan sudah terlindung dengan helm.

Namun tak lama alden di buat heran sama orang yang tiba tiba masuk dan menatap dirinya, dua orang paruh usia lelaki dan wanita, kedua orang itu terus menatap dirinya.

"Kamu sudah sadar? " Hey siapa mereka, kenapa bertanya seolah oleh mereka saling mengenal, itulah pikir Alden.

"Kamu udah gila ya!! Kenapa kamu minum obat tidur sampai overdosis? Mau bunuh diri? Iya!!" Lelaki itu barusan membentak nya, hey siapa dia berani membentak Alden, dan apa katanya tadi, minum obat? Overdosis? Hey ia bisa terbaring disini karna kecelakaan bukan bunuh diri, apakah kedua orang ini sudah gila.

Alden berusaha untuk bangun, ia akhirnya bisa bersandar di headboard, ia meringis pelan saat diri mulai membuka matanya dengan jelas.

" Lah ada gilanya orang tua ini? Kenapa kau bentak bentak aku rupanya? " Alden kan jadi kesal, kenal saja tidak main bentak bentak saja.

Kedua orang dewasa itu dibuat terkejut oleh sikap Alden, keduanya terlihat bingung.

"Sikap macam apa itu Alvaro Malki ! ! " Lelaki itu lagi lagi terlihat emosi, dan itu membuat Alden makin ingin meninju orang itu, hey ingat kan dia ini atlet taekwondo.

"Lah... Kenapa rupanya? " Alden menjawab menantang, lelaki dewasa itu ingin mendekati nya namun di tahan oleh wanita dewasa itu.

"Malki sejak kapan kamu seperti ini, kami ini orang tua mu! "Alden dibuat terkejut, hey pasalnya orang ini mengaku sebagai orang tua nya, ia tak sedang lupa ingatan kan, ia masih ingat jelas wajah kedua orang tuanya.

Alden hendak menjawab namun dokter tiba tiba masuk keruangan nya.

" Maaf tuan dan nyonya, mungkin kalian akan terkejut mendengar ini, tapi saya harus menyampaikan tentang kondisi anak anda. "
Lagi Alden di buat kaget, bahkan dokter pun mengatakan kalau kedua orang itu adalah orang tuanya.

"Iya dok, jadi bagaimana keadaan nya? "  Lelaki itu berarti kondisi dirinya pada dokter .

"Anak anda mengonsumsi obat tidur secara berlebihan, sehingga itu menganggu saraf otak nya, dan saat ini dia mengalami amnesia." Bukan hanya kedua orang itu yang juga kaget, bahkan Alden pun kaget, apa maksud nya, ia lupa ingatan, hey jelas jelas ia masih ingat dengan semua kejadian dan memori nya baik baik saja, lalu kenapa kondisi ny di nyatakan amnesia.

"Baik kalau begitu saya permisi dulu, oh iya saya harap tuan dan nyonya tidak bertanya apa apa dulu ke pasien, dan biarkan dia beristirahat dulu. " Setelah mengatakan itu dokter pergi dari ruangan Alden.

Ia Bernafas lega saat kedua orang itu pergi meninggalkan ruangan nya, Alden menatap dirinya sendiri, ia merasa aneh, kenapa badannya tampak sedikit kurus dan agak cerah, hey ia ini anak luar jadi badannya selalu terbakar matahari, sementara sekarang badannya kenapa jadi sangat cerah seperti tak pernah terpapar matahari.

Perut nya tiba tiba ingin buang air kecil, Alden berusaha untuk bangun dan pergi ke toilet yang ada diruangan ini.

Ia berjalan dengan memegang tiang infus, saat tiba di toilet Alden segera menuntaskan keinginan nya, ia berdiri di wastafel toilet, ingin mencuci tangan dan betapa kaget nya dia saat melihat wajah seseorang di cermin.

"Siapa? Siapa dia? " Ia masih belum sempat mencernakan peristiwa ini, dari kedatangan orang dewasa itu yang mengaku sebagai orang tua nya dan dokter yang mengatakan dia hilang ingatan, padahal jelas jelas ia tak kehilangan ingatan.

Dan satu lagi mereka semua memanggil dirinya dengan nama malki.

Siapa Malki? Kenapa semua orang memanggilnya Malki, jelas jelas dirinya adalah Alden sang penguasa jalanan, dan kenapa dengan wajahnya, siapa yang ada di wajahnya itu, Alden bergegas pergi dari toilet dan dia kembali membaringkan tubuh nya, mungkin ini hanya mimpi dan ia berharap ia segera terbangun dari mimpinya.

Namun berapa kali pun ia mencoba tidur dan berharap ini hanya mimpi itu seperti nya sangat mustahil, pasalnya sekarang ini benar benar nyata, Alden membatin apakah dirinya sedang Bertransmigrasi, tapi rasanya tak mungkin, peristiwa seperti itu mana ada di dunia ini.

.

Sudah dua hari Alden terbaring di rumah sakit ini, Ia pun sering kedatangan orang orang aneh disini, ada yang mengaku teman dan ada pula yang mengaku calon mertuanya, hey bahkan ia saja tak punya pacar bagaimana bisa orang itu mengaku calon mertua nya, entah lah Alden bingung.

Alden belum bisa mencerna hal yang terjadi padanya, jadi untuk saat ini ia hanya akan mengikuti arus saja, dan dia akan mencari tau juga apa yang terjadi.

Hari ini Alden (Malki) sudah bisa pulang, sakit nya sudah sembuh, namun harus banyak istirahat, ia di jemput oleh salah seorang bodyguard, ia tak kenal, tadi lelaki itu mengenalkan dirinya dan ia mengaku sebagai bodyguard dari anak ini.

Alden heran, kemana orang yang mengaku sebagai orang tuanya, kenapa mereka tak menjemput anak ini, huf Alden di antar menuju ke sebuah rumah yang terbilang mewah.

Ia turun di bantu oleh bodyguard nya, Alden terpana saat melihat rumah yang layak nya seperti istana, interior design yang sangat keren, namun ia berdecak pelan, apa gunanya dia mengagumi rumah yang bukan milik nya.

Alden (Malki) masuk dan sudah ada maids yang menyambut nya, wah bahkan Alden merasa seperti tuan muda saja.

"Maid senior, antarkan tuan muda ke kamar!" Perintah bodyguard itu dan maid itu mengangguk.

"Ayo tuan muda." Maid berjalan sopan dan Alden mengikuti nya, apa kata mereka, ia ini tuan muda, wah wah beruntung sekali ia.

"Tuan muda, jika anda perlu sesuatu anda bisa memanggil saya mengunakan telpon itu." Alden tak menjawab, ia hanya mengangguk kepala matanya sibuk memperhatikan sekeliling ruangan ini, ini kah kamar yang akan ia tempati.

Alden itu juga anak orang kaya, tapi ia belum sekaya ini cok, maid itu meninggalkan dirinya sendiri, kemudian Alden duduk di kasur, matanya tak sengaja melihat figura figura, ia mengambil salah satu nya.

"Jadii ini rupanya Malki, kek mananya aku bisa masuk kesini. " Alden beranjak ke kursi belajar, ia kemudian membuka sebuah buku yang menarik perhatian nya.

"Masih ada rupanya cowok punya buku ginian. " Buku harian Malki, Alden membuka lembaran buku itu.

Untung ia menemukan buku ini, sebab di buku ini bisa menjadi salah satu sumber informasi ia tentang si malki.

"Kalau ku tengok kasian juga si Malki ini, suka sama orang tapi orang itu cam pantek! herannya aku kenapa bucin kali ni bodat. "

"Malki, gak tau aku siapa kau sebenarnya, tapi karna sudahnya aku di dalam tubuh mu berarti aku juga harus menjalkan kehidupan kau disini. "

"Tapi maaf aja lah ya, ga bisa aku berubah jadi kek kau gini, biar kau ku jalani lah macam kehidupan ku sebelum nya. "

"Tapi..... Siapa rupanya Mahiro ini? Kenapa ku tengok fotonya spesial kali. "

Alden (Malki) meletakkan buku itu, ia lelah sekali jadi ia membaringkan tubuh nya, ingin tidur sebentar, siapa tau dia mendapatkan petunjuk lewat mimpi.
.
.
.
.
. Tbc_

#Danger

TERUNTUK READERS YANG BAIK BUDIMAN, MOHON YA CERITA INI HANYA FIKSI DAN TIDAK ADA UNSUR MENJELEKKAN SUATU PIHAK, JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, SUATU TEMPAT, ITU HANYA FAKTOR KETIDAKSENGAJAAN, DAN CERITA INI MURNI DARI IMAJINASI AKU SENDIRI

Danger [BL] TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang