Bagian 10

5.9K 442 17
                                    




Alden membuka matanya, samar yang terlihat mata nya mengerjap perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk. Kepalanya masih terasa pusing namun tak separah tadi, Alden beranjak membenarkan posisi nya ia bersandar di headboard. Ia melihat sekelilingnya,bukan ini bukan kamar nya. Alden heran dimana ia sekarang.

"Udah bangun? " Ia tersentak saat menyadari bahwa ia tak sendirian disini, ia menoleh ke arah asal suara, dan ternyata itu Mahiro.

Alden baru ingat ia memang sedang mengunjungi rumah ini. Dan ia mengingat kejadian beberapa saat lalu dimana kepalanya di hantam pusing yang kuat dan sebuah potongan potongan ingatan Malki muncul di kepalanya.

Alden tak bersuara, ia masih mengingat kejadian beberapa saat lalu, Kejadian yang membuat ia bertemu langsung dengan Malki pemilik tubuh ini.

"Shhhhh... " Alden memijat kepalanya, ia masih pusing apalagi saat memikirkan hal ini, bagaimana bisa ia berada di situasi seperti ini, hah! Ia harus mencari tau hal ini dulu.

"Kenapa? Ada yang sakit? " Mahiro tampak khwatir namun hanya di tanggapi acuh oleh Alden .

"Kamu nanyak? Masih sakit atau enggak? Kamu bertanyak tanyak? " Mahiro mengernyitkan dahi nya heran, Mahiro pikir apa anak ini kebentur keras dikepala nya.

"Gua serius malki! " Ucap Mahiro.

"Ga usah nya kau seriusin aku, belum siapnya aku diseriusin. " Lagi lagi Alden membuat Mahiro menghela nafas.

"Lu tuh ngeselin tau ga! "

"Mana nya ku tau! " Alden tak mau kalah.

Namun sebelum perdebatan itu berlanjut pintu kamar terbuka dan muncul seorang Wanita dewasa mama Mahiro , Ia membawa sebuah nampan yang berisi bubur dan air putih dan tentunya ada sebutir obat yang harus di minum oleh Alden

Nia meletakkan nampan di atas nangkas. Ia tersenyum kemudian duduk di tepi ranjang. Wanita itu mengelus pelan kepala Alden

"Gimana sayang udah baikan? " Ucapnya lembut. Malki mengagguk memang badan nya sudah terasa lebih baik .

"Sudah ma. " Mahiro melirik ke arah Alden

"Ck... Sama mama aja lu lembut banget. " Alden memasang wajah tak suka nya kepada Mahiro ia menatap tajam lelaki itu.

"Suka suka ku lah, kok kau yang repot! " Ujarnya.

"Sudah sudah jangan berantem lagi, biasanya juga ga pernah berantem gini. " Ucap wanita satu satunya yang ada disana.

"Iya lah, soalnya bukan Malki si baik hati nya aku ini" Alden berucap didalam hatinya. Ia menatap wajah wanita itu, ia tersenyum lembut.

"Trimakasih mama, mama selalu baik nya sama aku. " Ucap Alden yang membuat wanita itu sedikit terharu, ia tau anak sahabat nya ini banyak mengalami kepayahan dalam hidup nya semenjak di tinggal oleh ibunya.

"Sayang... Kan mama pernah bilang mama ini juga mama kamu, jadi ga perlu terimakasih sama mama ya, liat kamu begini saja mama udah seneng. " Ucapnya lembut, setetes air mata jatuh di mata Alden, ia tak tau kenapa akhir akhir ini ia begitu sering merasakan kesakitan yang Malki asli rasakan, kadang ia pun sering menangis mengingat kehidupan yang Malki asli rasakan, ia tak tau perasaan macam apa itu, mungkin jiwa Malki asli masih ada sedikit di tubuh ini.

Mahiro mengalihkan pandangan nya ke arah lain, entah mengapa melihat Malki seperti ini ada perasaan tak rela dihati nya, Malki akhir akhir ini menjauhinya, bahkan membatalkan pertunangan sepihak dengan nya. Apa Malki sesakit ini ya saat bersamanya, apa ia terlalu berlebihan ya membenci anak ini, ya seperti itulah pemikiran Mahiro sekarang.

Danger [BL] TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang