Bagian 12

4.5K 353 4
                                    

🍓happy reading📖 🍓

Malki menuruni tangga menuju ruang makan, disana sudah ada keluarga Alden yang menunggunya, Malki tersenyum, menyapa ayah ibu kakak dan adik Alden.

"pagi. " sudah tak merasa aneh lagi bagi keluarga siahaan ini tentang prilaku Alden yang berubah, asal kalian tau Alden dulu tak pernah memberi sapaan untuk keluarga nya, Alden itu kebesaran gengsi.

Malki duduk di samping abang dan adik Alden, ia mengambil makanan yang sudah ibu siapkan.

"Hari ini berangkat sama abang! " Ujar Ayu engan tegas, Malki tersenyum mengiyakan.

Malki makan dengan tenang, sungguh keluarga ini benar-benar keluarga impian nya.

Selesai makan ia akan berangkat ke sekolah yang di antar oleh Abri, ia pun berpamitan dengan Ayah dan Ibu.

.
.
.

"Baek baek nya kau sekolah, nanti pulang kalau aku telat nya kau bareng Rival ! " Malki tersenyum ia sangat suka di perhatikan seperti ini, sebab ia dulu tak pernah diperhatikan oleh keluarga nya.

Abri menghela nafas, ia sebenarnya suka dengan perubahan adiknya, tapi ia merasa kehilangan diri Alden yang dulu.

Abri menghidupkan motor nya dan pergi meninggalkan perkarangan sekolah Alden.

Malki berjalan menyusuri koridor, sepanjang jalan Malki banyak mendapat sapaan dari murid murid, pada dasarnya Malki ini orang pendiam jadi ia tak bisa berinteraksi banyak kepada orang jadi ia hanya memberikan senyumnya kepada orang yang menyapa nya.

Ia masuk kelas sungguh sangat aneh bagi murid jika Alden datang sepagi ini,  Malki duduk di bangku melepas kan tas nya, ia membuka hp membuka room chat nya bersama teman-teman nya, Malki terheran melihat pesan Rival yang mengatakan kalau ia baru selesai mandi. benar benar anak itu.

20 menit berlalu sebentar lagi bel akan berbunyi, tepat 1 menit bel ingin berbunyi Rival datang bersama Hesa, Hesa salah satu teman akrab Alden dan Rival, teman bolos, semenjak Alden hilang ingatan kedua teman nya ini pun tak pernah lagi bolos sebab biang utama nya ini sudah berubah.

Alden as Malki mengikuti pelajaran dengan baik, seperti biasa Malki selalu belajar dengan benar dan membuat guru pengajar merasa bangga dengan Alden, Alden benar-benar sudah membuat prestasi baru.

Alden sekarang selalu menjadi topik hangat dikalangan guru, siapa yang menyangka coba seorang anak brandal yang hobi nya bolos kini tiba-tiba menjelma menjadi sosok yang luar biasa.


Malki, Rival dan Mahesa sedang berada  dikantin, mereka sedang menikmati makanan yang sudah mereka pesan.

"Dianter lagi nya kau? " Tanya Rival disela makannya, Malki mengagguk.

"Iya... Kan mami ga ngasih aku bawa motor. " ucapnya dan kedua temannya ini mengagguk.

"Den... Bisanya kau sekarang ga bawa motor, ga ikut balapan, dulu kau bahkan diam diam dari mami mu. " Malki tak menjawab ia hanya bermonolog didalam hati.

"Aku seneng diperhatikan seperti ini, jadi mana mungkin aku langgar larangan mami, aku dapet perhatian seorang ibu yang ga pernah aku dapet sebelumnya, Alden maaf ya"

Danger [BL] TAMAT√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang