6.Trap??

145 16 0
                                    

Aki mengayuh sepedanya dengan sangat cepat menuju rumah Denji, dia sangat khawatir karena baru kali ini dia mendengar Denji berteriak minta tolong.

"Denji, apapun yang terjadi tunggu aku!!!" kata Aki sambil mengayuh sepedanya lebih cepat.

Karena jarak antara rumahnya Himeno dan Denji itu cukup jauh, mau tak mau Aki harus memotong jalan melewati kompleks perumahan.

Jika dia tidak melakukan itu dan tetap lewat jalan utama, bisa-bisa setengah jam baru sampai.

*Brak...

Tanpa pikir panjang Aki langsung menjatuhkan sepedanya begitu saja ketika sudah sampai di rumah Denji.

Ia langsung memanjat pagar dan berlari ditengah halaman hingga dia sampai di depan pintu rumahnya.

*Tok tok tok... "Oe Denji, ada apa?!! Aku sudah sampai!!!" masih dengan wajah yang panik, Aki mengetuk pintu rumah Denji.

Dan tak lama kemudian pintu itu terbuka dan terlihat lah sosok Denji yang masih utuh tanpa luka apapun.

"Oh, kau sudah datang??" begitu entengnya Denji bilang seperti itu setelah melihat Aki yang ngos-ngosan.

"Huh?? Ada apa?? Mengapa kau berteriak meminta tolong??" jantung Aki berdetak sangat kencang, bukan karena dia sedang jatuh cinta, melainkan karena dia baru saja cosplay menjadi pembalap downhill.

"Aku bosan dirumah, aku memanggilmu untuk menemaniku bermain game" jawab Denji yang seolah tanpa dosa.

Bak melihat hantu di siang hari, Aki diam mematung setelah mendengar alasan Denji memanggilnya.

Sebuah perempatan muncul di dahinya. Tak lupa, dia juga mengeluarkan senyum psycho nya.

"Ayo cepat masuklah, aku tau kau sudah tida-..."

*Ting....

Sebuah tendangan tepat kearah selangkangan Denji langsung membuatnya terdiam.

"A-aki....." kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Denji sebelum dia jatuh tersungkur ke depan.

"KAU MEMBUATKU PANIK BODOH!!! KUKIRA ADA ORANG YANG INGIN MEMBUNUHMU!!!" teriak Aki didepan Denji.

"Gomen..." dengan suara yang terdengar sangat rendah Denji mencoba untuk meminta maaf.

Kesabaran Aki sangat diuji hari ini, tadi dia sudah dibuat jengkel oleh Himeno, sekarang dia malah dibuat naik darah oleh sahabatnya sendiri.

Namun karena dia menganggap Denji seperti saudaranya sendiri, akhirnya dia tidak mempermasalahkannya lebih jauh, jika tadi orang lain yang melakukan itu kepada Aki, sudah bisa dipastikan kalau orang itu akan babak belur.

Dia pun lalu menggendong Denji masuk kerumahnya dan membaringkannya di depan tv.

"Guk.. guk"

"Oh, Pochita.. tenang saja Denji hanya sakit perut" Aki beralasan saja kepada Pochita. Pochita pun yang tak tahu apa-apa hanya mengangguk saja.

Hmm, dengan hewan saja berbohong, apalagi dengan wanita.

----------

"Hah... Aki-kun, mengapa mendapatkan mu sulit sekali" Himeno berbicara sambil menyalakan rokoknya.

Yaa, walaupun dia seorang perempuan faktanya dia sangat menyukai rokok.

Menurutnya, rokok adalah teman yang bisa mengobati luka apapun, dia juga selalu merasakan ketenangan ketika dia menghisap rokoknya.
"Oh Kami-sama, bantu aku mendapatkan Aki-kun!!!" Himeno berdoa kepada Tuhan sambil mengatupkan kedua tangannya.

Chainsaw man : Denji x Makima Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang