22.We can do this

129 10 4
                                    

Suasana pagi hari yang indah di sebuah SMA, para murid dan guru berdatangan satu-persatu ke dalam sekolah dan saling bertegur sapa satu sama lain. Nampak sekali banyak siswa dan siswi yang sudah siap menyambut pelajaran dengan semangat yang terpancar di wajah mereka, kecuali untuk dua murid laki-laki yang berdiri di depan gerbang.

"Hah... Sekolah lagi, aku ingin segera ujian dan naik ke kelas sebelas" gerutu laki-laki berambut pirang tersebut.

"Bagaimana kencanmu tadi malam?" Tanya seorang laki-laki yang menguncir rambutnya yangs sedang berdiri di sebelahnya.

"Oh iya!! Aki apa kau tau? Aku berciuman dengan Makima-san tadi malam" Ujar Denji dengan semangat.

Karena Denji berkata dengan keras, beberapa murid yang sedang lewat pun langsung memperhatikan kedua sahabat tersebut.

"Lalu?" Jawab Aki yang seolah tak peduli ketika Denji membeberkan berita tersebut.

"Sialan!! Apa kau tidak senang aku berciuman?!!" Denji merasa kesal dengan respon Aki.

"Yang berciuman itu kau, bukan aku kenapa aku harus senang bodoh!!" Aki merutuki kebodohan Denji.

"Yaa... Harusnya kau juga senang!!" Timpal Denji yang tak terima.

"Dan kenapa kau harus menunggu Makima di sini kalau bisa menunggunya di kelas!!" Aki merasa kesal karena harus menemani Denji menunggu kekasihnya di depan gerbang.

"Orang yang tak punya pacar sepertimu tak akan tahu" ledek Denji sambil menjulurkan lidahnya ke arah Aki.

Andai saja bukan Denji yang mengejeknya, pasti Aki sudah membunuh orang itu sekarang. Nampak sekali sebuah perempatan muncul di dahi laki-laki tampan berambut kuncir tersebut.

Setelah cukup lama menunggu, akhirnya Makima sampai di SMA tersebut bersama teman baiknya yang berambut pink.

"Denji-kun!!" Panggil Makima ketika melihat kekasihnya sedang berdiri di depan gerbang.

"Makima-san" Denji pun berlari menuju Makima.

Senyuman sama-sama terulas ketika kedua pasangan kekasih itu bertemu pada pagi hari itu. Namun kebahagiaan dari Denji dan Makima itu nampaknya tak bisa menular kepada kedua sahabatnya.

Aki menatap sinis ke arah Power dan begitu juga sebaliknya, Denji tak menghiraukan kedua temannya yang sedang bertatap mata tersebut, ia menarik lengan Makima dan masuk duluan menuju ke kelas.

"Oe Denji tunggu aku bodoh!!" Aki berteriak menyusul Denji.

"Hah?!! Kau sendiri malah melamun!!" Timpal Denji.

"DASAR BODOH!!! JANGAN TINGGALKAN AKU JUGA!!" Power ikut berteriak karena dia tertinggal di belakang.

Tingkah keempat orang itu sontak membuat para siswa siswi yang lainnya kembali memasang perhatian kepada mereka.

Tak terasa, ke empat orang sahabat itu seolah-olah seperti pasangan couple yang masuk bersama ke sekolah. Denji dengan Makima dan Power dengan Aki.

Kedua temannya telah berhasil menjalin hubungan, akankah Aki dan Power bisa segera menyusul dan menepati perjanjian yang mereka buat tadi malam?

Seisi ruang kelas memperhatikan ke empat orang yang baru masuk tersebut, kedua orang masuk dengan bergandengan tangan dengan mesra dan yang dua lagi masuk dengan tatapan saling mengintimidasi.

"Power, Aki, kenapa kalian berdua bertatapan seperti itu?" Tanya salah satu teman mereka.

"Diamlah Angel!!" Power membentak temannya yang tak bersalah tersebut.

Benar-benar tipe Power classic, gadis yang cantik tapi memiliki mulut cerewet dan suara yang sangat kencang.

"Makima-san, duduklah bersamaku!!" Ajak Denji yang menuntun Makima menuju bangkunya.

Chainsaw man : Denji x Makima Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang