16.Why you leave me??

116 10 0
                                    

"Himeno-san!!! Aku mohon bangunlah!!!" Aki memangku tubuh Himeno yang tergeletak lemah bersimbah darah.

Tubuh Himeno terlihat tidak bergerak sama sekali. Kejadian berlangsung sangat cepat, Santa melepaskan tembakannya ke arah Aki dan tiba-tiba seorang gadis memasang badannya di depan Aki untuk melindunginya dari tembakan.

Aki sesaat tak sadar apa yang terjadi. Begitu ia tersadar, dia sudah melihat Himeno jatuh ke tanah.

"Anata!!! Aku mohon bangunlah!!!" Sedikit demi sedikit air mata mulai jatuh dari matanya Aki.

Rasa khawatir, rasa takut kini telah menyelimuti Aki. Ternyata, perasaan aneh yang ia rasakan tadi bersama Himeno terjadi malam ini.

Aki terus menggoyang-goyangkan tubuhnya Himeno, namun tentu saja percuma. Nyawa Himeno telah melayang.

Himeno telah mengorbankan nyawanya untuk sang kekasih. Kini, Aki hanya bisa meratapi kematian kekasihnya itu dengan kesedihan.

Nyawa yang telah hilang tentu saja tidak akan bisa kembali lagi, beruntung Aki masih sempat mengatakan isi hatinya kepada Himeno sebelum Himeno pergi untuk selamanya.

"Hiks... Kau ingin aku panggil Anata kan?? Aku akan memanggilmu Anata untuk seumur hidupku jadi aku mohon bangunlah" Aki memandangi wajah kekasihnya yang sudah tak bernyawa tersebut.

Baru saja ia merasa bahagia, kini ia harus merasakan kesedihan karena ditinggal pergi orang yang paling dicintainya.

"ANATAAAA!!!!!" Aki berteriak dengan kencang.

Tubuhnya kini telah dikuasai oleh amarah. Pria dengan rambut kuncir itu perlahan-lahan melepaskan tubuh Himeno di pangkuannya dan mulai berdiri.

Ia menatap kosong ke arah Santa "kau ingin mati dengan cara apa?" ujar Aki.

"Oh, sungguh sangat mengharukan. Kau sangat mencintai gadis itu kan? Bagaimana jika kau menyusulnya" Santa mengarahkan senjatanya kembali ke arah Aki.

Aki tak gentar, karena amarah dalam dirinya sudah tak bisa ia kendalikan lagi, maka dia sudah tak peduli lagi kalau Santa sudah siap membunuhnya.

"Matilah...." Santa bersiap untuk menarik pelatuknya.

"Ara Ara....."

Sebuah suara berhasil menghentikan Santa untuk menarik pelatuknya, sebuah suara yang tak asing bagi Aki.

"Apakah kau juga ingin membunuh satu lagi muridku??!" pria itu memperingatkan Santa dengan suara dan tatapan dinginnya.

"P-pak Kishibe?" Aki terkejut karena kedatangan pak Kishibe secara tiba-tiba.

"Hmm? Kau... Kishibe si berandalan itu?" Santa seolah juga mengenal pak Kishibe ketika ia berbalik dan melihatnya.

"Oeoeoe, jangan katakan itu di depan murid kesayanganku. Itu rahasia besar" timpal pak Kishibe sambil menyalakan sebatang rokok.

"Apakah kau ingin ikut campur juga? Kishibe??!!" Kali ini Santa menodongkan senjatanya ke arah pak Kishibe.

Namun, seolah memiliki mental yang sama seperti Goro, pak Kishibe sama sekali tak gentar dengan senjata yang ditodongkan ke arahnya tersebut.

"Aku tak ingin ikut campur urusan kalian, tapi karena kalian mencari masalah dengan muridku maka aku tak bisa hanya tinggal diam" tanpa rasa takut sedikitpun pak Kishibe menjelaskan kepada Santa maksud kedatangannya.

"Pak Kishibe, mereka telah membunuh Himeno-san, mereka jugalah yang sedang mengincar Denji" Aki memberi tahu pak Kishibe tentang sekumpulan mafia yang sedang berada di sekitar mereka itu.

Chainsaw man : Denji x Makima Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang