8.Fail

117 13 0
                                    

Sudah lebih dari seminggu semenjak tragedi pengeboman di rumahnya Denji, sebuah kebenaran pun juga telah terungkap.

Mayat yang ditemukan pihak kepolisian ternyata bukan mayatnya Denji, mereka telah mengidentifikasi kalau mayat itu adalah mayat orang lain.

Berita gembira itu membuat teman-teman Denji senang.
Power, Makima, Arai, Sharky dan para murid yang lain sangat bersyukur mendengar berita itu.

Namun, meskipun begitu, Denji masih belum menunjukkan dirinya.
Dia dan Aki masih bersembunyi di rumahnya Yoshida.

"Apakah kau sudah yakin tuan muda?" tanya Yoshida.

"Yaa, Yoshida-san tenang saja aku sudah sangat yakin dengan keputusanku" seru Denji sambil mengangkat tangannya.

"Tenanglah Yoshida-san, aku akan selalu menjaga Denji, terima kasih atas bantuannya" timpal Aki sambil membungkuk.

Mendengar kedua anak muda itu telah yakin akan keputusannya, membuat Yoshida luluh.

Mereka berdua berencana untuk tidak bersembunyi lagi, karena menurut mereka pelaku pengeboman itu pasti sudah keluar dari kota ini sekarang.

Karena rumahnya Denji sudah hancur, ia sekarang memutuskan untuk tinggal di apartemennya Aki.
Ia bisa saja membangun rumah baru akan tetapi akan memakan waktu yang lama.

"Baiklah, saya juga akan terus mengawasi anda dari kejauhan demi keselamatan anda" kata Yoshida sambil membungkuk.

Yoshida memiliki prinsip yang sama seperti Aki, mereka rela mengorbankan diri mereka untuk melindungi Denji.

Kalau Yoshida melindungi Denji karena rasa hormatnya kepada mendiang ayahnya Denji, Aki melindungi Denji karena Denji merupakan orang yang sangat berjasa bagi Aki.

"Kalau begitu kami pamit Yoshida-san, terima kasih untuk semuanya" Denji dan Aki membungkuk bersama setelah berpamitan.

Mereka pun sekarang telah menghirup udara luar lagi setelah berhari-hari mereka hanya berada di dalam rumah.

Pochita dan Fox berjalan di belakang majikannya masing-masing.

"Oe Aki, mampir dulu ke distro, aku mau membeli baju" ajak Denji.

"Huh?? Apakah kau yakin? Bajuku itu banyak kau bisa memakainya" jawab Aki.

"Hei kalau aku menggunakan bajumu terus-menerus akan terasa aneh" Denji protes terhadap jawaban temannya tersebut.

"Kau akan tinggal denganku, jika kau membeli baju baru cucianku dirumah akan bertambah banyak!!" muncul sebuah perempatan di dahi Aki, walaupun ia berkata dengan santai.

"Kita bawa saja ke laundry" timpal Denji dengan santainya.

"Dasar boros!!" seru Aki sambil memukul lengannya Denji.

Pochita dan Fox yang dari tadi hanya berjalan di belakang heran melihat tingkah majikannya.

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya mereka sampai di sebuah distro.

Tanpa pikir panjang, Denji langsung memborong semua kaos dan hoodie, tak lupa juga ia membeli celana jeans ketat yang merupaka ciri khasnya.

Karena tak mungkin membawa belanjaan yang sebanyak itu, Denji menyuruh pihak distro itu untuk mengantarkan nya ke apartemennya Aki.

Setelah selesai dengan urusan baju, kali ini Aki yang mengajak Denji untuk mencari makanan, karena cuaca yang sedikit mendung, mereka akhirnya memutuskan untuk makan ramen.

"Ahh aku kangen sekali dengan Makima-chan" desah Denji di tempat duduknya.

Aki yang telah mengetahui masa lalu Makima dari Yoshida pun langsung menimpalinya "apakah kau sangat mencintai nya?" Tanya Aki.

Chainsaw man : Denji x Makima Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang